Jimin menunggu Mira keluar dari kelas. Saat ini, Mira sedang melengkapi catatannya karena ia ketinggalan banyak sekali materi setelah latihan paduan suaranya berakhir.
Jimin mencemaskan Mira. Ia takut Mira kelelahan karena latihan tambahan padus Mira.
Dia pasti lelah, batin Jimin.
Mira tiba-tiba keluar dari kelas dan mendapati Jimin di samping pintu kelas. Cowok itu tersenyum saat Mira menghampirinya.
" Kamu masih menungguku?" Tanya Mira sambil tersenyum malu.
" Tentu. Kamu sahabatku, Mira. Aku pasti akan menunggumu kapan saja."
" Kamu bisa saja, Jimin. Ayo kita pergi."
Di tengah jalan, Jimin dan Mira bertemu dengan Jungkook. Ia sedang menunggu di depan gerbang sekolah.
Mira menyapa Jungkook." Siang, Jungkook.
Jungkook POV
Aku sedang menunggu ojek onlineku di depan gerbang sekolah saat aku mendengar sebuah suara lembut memanggil namaku di belakangku.
Suara itu...
Aku sangat merindukannya. Mengapa baru sekarang ia menyapaku?
Padahal kita sekelas.
Oh...aku baru ingat. Aku dan dia bukanlah sahabat masa kecil lagi sekarang. Tidak ada lagi yang namanya sahabat masa kecil untuk kita.
Aku pun menoleh ke arahnya.
Melihat wajahnya membuat hatiku berdetak lebih cepat. Dia tidak tahu perasaanku. Dan aku tidak menyukai itu. Aku ingin sekali memeluknya sekarang juga.
Namun aku juga melihat seorang cowok yang datang bersamanya.
Cowok yang menjadi sainganku di sekolah. Dan juga sainganku...untuk memiliki Mira.
" Siang, Kookie," sapa Mira padaku.
Aku tersenyum." Siang juga, Mira."
Mira tersenyum kecil dan sedikit berjalan menjauhiku dan sekarang berdiri di samping Jimin. Sepertinya ia takut padaku.
Ah, menyebalkan. Mengapa ia menjauhiku?
" Jimin-ah...sepertinya Jungkook akan mengalahkanmu untuk ujian Matematika minggu depan. Kamu harus belajar lebih giat, ya," ucap Mira pada Jimin.
Jimin yang berdiri di sampingnya tertawa." Begitukah? Baiklah, aku akan belajar lebih giat. Itu karena kamu yang menyuruhku, Mira."
Mira memukul pelan lengan Jimin." Ya! Aku serius. Jungkook sangatlah pintar dalam Matematika."
Aku menatap mereka dua dengan hati perih. Aku tidak berpikir mereka bersahabat. Aku mengenal Jimin. Dia tidak pernah bisa bersahabat dengan wanita. Ia tidak pernah menganggap Mira sahabat.
Aku tahu. Ia memendam perasaan sepesial untuk Mira...
" Mira-ya...apa kamu pulang telat karena menulis catatan di papan tulis setelah latihan padus?" Tanyaku lembut.
Mira menoleh padaku." Oh? Dari mana kamu tahu aku latihan padus?"
Aku tidak menjawab. Namun, aku berbicara dalam hati.
Tentu saja aku tahu. Aku selalu memperhatikanmu selama ini. Hanya saja kamu tidak tahu.
" Tidak apa-apa. Aku hanya tahu," balasku.
" Oh iya! Jungkook, sepertinya kamu makin terkenal di sekolah. Dan aku dengar...Yuri bilang dia mulai menyukaimu. Cieee, aku yakin pasti kamu juga menyukainya," ucap Mira senang.
Aku tidak peduli dengan itu. Aku tidak ingin terkenal. Dan aku tidak ingin seseorang menyukaiku selain Mira. Aku hanya bisa melihatnya.
" Jimin...Mira...aku duluan ya. Sepertinya aku sudah dijemput. Dah!" Aku memilih untuk pergi. Aku tidak tahan dengan debaran hatiku dari tadi.
Jimin POV
Jungkook pergi meninggalkan kami dengan alasan sudah dijemput.
Tidak mungkin. Tentu saja tidak.
Ia hanya tidak sanggup melihat aku sedang bersama Mira saat ini.
Si pintar satu itu selalu cemburu padaku. Dia selalu cemburu.
Itu sudah kesalahannya. Mengapa ia membiarkan seseorang seperti Mira sendirian dan terluka padahal dulu dia dan Mira bersahabta dekat?
Pada akhirnya, Jungkook menyukai Mira. Namun Mira telah menutup hatinya karena luka yang diberikan cowok itu.
Aku tidak akan melukai Mira. Aku berjanji.
Jimin POV end
" Dia jelas-jelas sedang menunggu ojek onlinenya di sini. Dasar pembohong!" gumam Mira.
" Ayo kita pulang, Mira," ajak Jimin.
Mira tersenyum." Ayo, Jimin."
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Our memory
FanfictionBahkan bila kamu melupakanku di masa depan...aku berjanji untuk tidak pernah melupakanmu -Seo Mira- Jungkook menahan tangan Mira dan gadis itu pun berbalik dan menatap matanya yang terlihat sedih itu. Mira menghela nafas. " Ada apa? Apa yang ingin k...