1

3.1K 216 7
                                    

jika memang kamu bukan yang terbaik untuk ku pergilah dan menjauhlah.
.
.
.
.
.
.


waktu itu awan begitu pekat, setitik cahanya matahari pun tak nampak terlihat seakan bersembunyi takut dimakan monster kegelapan, daun daun kering jatuh berguguran seakan kehilangan kekuatan nya, semuanya nampak begitu rapuh bak sayap kupu kupu yang mudah sekali sobek

seorang gadis bersepatu pantofel lari cepat menujuh arah utara ,tasnya yang belum tertutup sempurna mempelihatkan beberapa buku nampak di dalam nya serta kotak pensil yang rawan sekali jatuh, dasi yang awalnya terpasang rapi ia tarik dengan kasar supaya tidak mengganggu lari nya dan sesekali ia betulkan kacamatanya.

"maaf telat"

gadis itu membungkuk pertanda kelelahan serta mengatur nafasnya supaya normal kembali.

sedangkan yang di tuju hanya diam memainkan sekaleng bir yang mungkin hanya tinggal setengah.

"lo nggak liat ini jam berapa jen?"

gadis yang bernama jennie itu melihat jam yang setia melingkar di tangannya

"maaf aku telat, tadi les piano dulu abis itu ke perpustakaan nyari buku buat bahan ujian ntar"

pria kaleng bir itu hanya menampakkan senyum sinis pertanda tak suka, dengan alasan yang di miliki jennie

ia berdiri kemudian mendekat ke arah jennie, wajahnya meneliti setiap gurat wajah jennie hingga 2 kata terucap begitu saja

"kita putus!"

merasa tidak terima di putuskan sepihak jennie mendongakkan kepalanya seraya melayangkan tamparan keras ke pipi kanan pria itu

"aku memang lemah, aku tak seperti yang lain, aku tidak cantik, aku tidak pintar tapi aku butuh pengakuan, aku bisa apa yang orang lain belum tentu bisa, aku selalu mengalah dengan mu, kamu pergi sama cewek lain aku nggak apa apa, tapi apa sekarang semua pengorbanan ku untukmu hanya di anggap angin lalu"

"kita dari dulu emang nggak cocok jenn"

"iya kamu bad boy aku idiot, kamu famous aku di bully, kamu most wanted aku terkucilkan, kamu pintar aku bodoh,"

"bukan itu"

"udah deh BI , kamu yang memutuskan aku yang menerimanya"

kini kim hanbin (BI) hanya diam seribu bahasa, baru kali ini wanita lugu seperti jennie bisa berbicara seperti itu , dulu memang ia pacaran dengan jennie hanya karna taruhan bersama 6 member group nya, hingga suatu saat perasaan terpaksa itu berubah menjadi perasaan yang penuh kasih, namun bagaimana lagi takdir berkata lain , hanbin harus menyudahi hubungan romansa itu karena masa taruhan sudah berakhir.

"aku tau kamu pacaran sama aku cuma gara2 paksaan dari temen2 kamu, aneh aja cowok se keren kamu tiba2 ngedeketin aku, dan seiring berjalannya waktu aku tau kebenarannya dan aku hanya diam karena semakin lama kamu makin berubah, tapi nyatanya masih tetap sama"

"....."

setetes air mata jatuh dari mata kanan jennie, hanbin mengambil sapu tangan untuk menghapusnya namun tangan kanan jennie lebih cepat menyeka tetesan itu

"kita udah putus kan? ya udah aku mau pergi , jaga kesehatan jangan lupa makan 3 kali sehari"

jennie pergi meninggalkan hanbin yang masih meratapi kepergian kekasih nya RALAT!!!! Mantan kekasihnya,

mungkin benar takdir tak menyatukan mereka berdua, dan mereka harus melanjutkan kehidupan masing masing, tentu hanbin akan menjadi rapper itu impiannya, sedangkan jennie ingin memiliki coffe shop seperti yang selama ini di idam idamkannya

lagipula hari ini mereka menerima kelulusan jadi hari ini pula mereka bertarung di dunia yang sebenarnya, akan mulai merasakan asam dan manisnya kehidupan, entah bekerja atau meneruskan kuliah itu hak masing2 siswa.

****
4 tahun kemudian

tangan kanan nya memijat kepala pelan, entah pusing atau memang dia sudah tak kuat menahan cobaan hidup, sekaleng bir selalu ada didekatnya selayaknya teman hidup.
ke 6 temannya hanya memasang wajah datar mengetahui sosok hanbin kini pendiam dingin beku bak es balok,
tak akan ada yang berani mendekat jika sosoknya berubah seperti itu.

"kak kita nggak latihan, seminggu lagi kan kita bakal ada audisi"
yang paling kecil sekaligus yang seperti tiang di grup menyela detengah kesunyian

"aduhh, si chanu malah nanya itu lagi"
june yang setua lebih muda dari chanu berbisik ke jinhwan.

"biarin, gue juga mau tau reaksi si hanbin ketika di tanya itu, masa cuma putus sama cewek tolil nya dia jadi kek gitu."
jinhwan menjawab dengan ketus, sebenarnya dia paling benci tau hanbin menyetujui taruhan mereka, karena menyakiti wanita adalah sama saja menyakiti seorang ibu.

sang leader pun beranjak menarik satu batang rokok beserta pemantiknya kemudian keluar mencari udara segar, menghindari pertanyaan2 mereka yang terus mengganggu pemikirannya.

"udah jadi kayak elsa dia" ucap booby yang baru bangun tidur

"terus lo ana nya gitu bob?" yunhyeong yang dari dapur meneruskan ucapan booby kemudian menyajikan makanan yang tadi telah ia buat

"ana mah cantik , si booby mah buruk rupa" donghyuk dengan polosnya mengatakan hal yang tabu, membuat booby naik pitam lalu mengakat bantal di sampingnya ia lemparkan tepat mengenai muka donghyuk.

ke 6 temannya yang sibuk bercanda dirumah, hanbin memilih pergi ke tempat dimana peristiwa 4 tahun lalu itu terjadi, wajahnya tertunduk lesu manakala melihat dedaunan kering jatuh ketanah, melihatnya selalu membuat hanbin teringat sosok polos jennie

"jelek !!!!! lagi ngapain sekarang"

tbc

hi hi hi, akhirnya aku balik di ff, uhhh seneng bgt moga kalian suka ya sama ceritanya emmm, jangan lupa vomment nya itu wajib di tunggi.

UNTITLED |2018| KHB.JNK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang