"Wow. an. Ini menakjubkan! Yad...lihat An!!" seru akmal
"Apakah itu kau an? Wahhh.. Aku sungguh tidak percaya" Tatap abyad kagum.
"bagaimana bisa kau terbang an? Apa kau mau mengajariku?"lanjutnya
"aku tak tau caranya yad. Yang ku tau aku hanya merentangkan tanganku dan tiba tiba saja aku sudah melayang." jawab an sambil menurunkan tangannya.
"sejak kapan kau bisa terbang an!?" tanya akmal antusias
"sejak kecil"
"jangan beri tau siapapun yaa..kumohon"
"baiklah, ini akan jadi rahasia kita berempat"jawab abyad
"Apa kau akan memberi tau seseorang lagi tentang rahasiaku ini Sa?" tanyaku serius.
"Hehe, maaf an, tadi itu aku tidak sengaja memberi tau akmal" ucap asahy dengan wajah polosnya.
"baiklah..aku percaya padamu"••••••
Pagi ini hujan terus mengguyur kota. Seakan enggan berhenti,hujan turun begitu deras. hanya sedikit yang ingin pergi ke sekolah. Seperti yang terlihat di kelas hanya ada Akmal,Abyad,Asahy dan aku.
"Jadi.. Hanya kita berempat yang bersekolah hari ini? Lihatlah.. Seakan sekarang hari libur, tidak ada satupun guru atau teman-teman yang lain yang terlihat disini" ujar abyad.
"sepertinya begitu. Hanya kita murid teladan yang datang ke sekolah disaat hujan-hujan begini" jawab akmal
"Murid teladan katamu? Haha.. Kau benar ak, kita terlalu rajin untuk datang ke sekolah." seru abyad
Aku dan Asahy sibuk membaca novel kesukaan kami. Kami tidak memperdulikan apapun disekitar kami. Tiba tiba
Jduarrrr!!! Hei, itu bukan suara petir, tetapi suara itu berasal dari dalam kelas kami. Sebuah lubang besar dilangit-langit kelas tiba-tiba muncul, satu persatu kendaraan berbentuk tablet muncul dengan orang-orang yang berpakaian hitam putih. Orang-orang itu berbisik dengan bahasa yang aku mengerti, tapi tidak bisa dimengerti oleh ketiga temanku."siapa mereka an?" Tanya asahy
"Aku tidak tau"
"Mereka berbicara dengan bahasa apa an? Aku tak mengerti apa yang mereka katakan" Tanya akmal bingung
"aku tak tau itu bahasa apa, tapi secara spontan aku bisa memahami apa yang mereka sedang bicarakan" jawabku sedikit berbisik,aku menarik nafas sejenak..
"Ak,Yad,Sa mereka ingin menangkapku! Itu yang mereka bicarakan!! Ayoo kita lari dari tempat ini"teriakku sambil berlari menarik Asahy.
Aku,Abyad,Akmal,Asahy berlari mencari tempat berlindung dari orang-orang yang berbaju panjang hitam putih itu. Tapi sebelum mereka sempat keluar kelas,para pengendara tablet tersebut melepaskan pukulan yang menyebabkan kami terpelanting kearah papan tulis.
"Hai anak muda, aku hanya ingin mengajakmu ke dunia asalmu,Temp Awan. Tapi mengapa engkau menghindariku? Ah ya,perkenalkan aku ini adalah Partes medi lib. Kau bisa memanggilku part, aku tak ingin berniat kasar padamu wahai anak muda,tapi karena kau mencoba untuk menghindariku maka aku akan bertindak seperti tadi" Ucap salah satu dari mereka
"Kau siapa? Duniaku disini! Aku tidak akan ikut denganmu." Aku menjawab dengan takut.
"sudahku katakan namaku partes medi lib. Sebut saja aku part, aku adalah dokter di temp awan. Pimpinan menyuruhku berkeliling ke bumi untuk mencari keturunan temp awan yang tinggal disini. Kami tak akan menyakitimu jikalau engkau tak membantah perintah kami. ayo ikut dengan kami, aku tau kau bisa terbang wahai anak muda keturunan temp awan. Namamu pasti Anan, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN [HIATUS]
ФэнтезиKami berempat adalah sahabat baik. Aku,Asahy,Abyad dan Akmal selalu mencoba hal-hal baru atau petualangan yg mungkin mustahil bagi orang lain. Menurut kami petualangan adalah tantangan yang harus dihadapi. Namaku Anan, usiaku 16 tahun. Saat usia 6 t...