**
Di restoranDinda hendak bertemu dengan sahabatnya yang telah janjian di salah satu restoran yang bisa dibilang mewah. mereka berjajian pukul 8 malam namun Dinda datang lebih awal yakni pukul 7 lewat 30. dilihatnya jam yang masih kurang 30 menit ia pun menunggu di luar restoran.
"Kenapa dia belum datang juga?"
waktu hampir menunjukkan jam 8 malam namun sahabatnya juga tak kunjung datang. ia berinisiatif menelpon sahabatnya, ia merogoh tas mungil berwarna coklat itu, mencari benda tipis berbentuk pesergi tersebut dan sayang ponselnya ternyata ketinggalan dirumah.Dilihatnya tetes air satu persatu turun dari langit, ya hujan. alih-alih takut basah dan kedinginan ia pun memberanikan diri mamasuki restoran mewah tersebut.
kilauan kaca dan kilap meja kursi menyambut kedantangan Dinda kala itu, namun mata dinda terbelalak saat ia menundukkan kepalanya. dilihatnya sapatu yang ia gunakan tak senada satu sama lain, satu wana hitam satu warna biru dongker. Dinda seperti tak menyangka dengan yang dilihatnya
"mampus ?!" cewek itu menepuk kepalanya. matanya melotot setengah keluar.
Ia cepat-cepat memutar badannya, dan bergegas lari pergi namun naasnya ia malah menabrak pintu depan restoran dan terjatuh.
ibarat pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga" ya itu yang dirasakan Dinda, malu bukan kepalang. ia terjatuh dan menabrak pintu kaca direstoran mewah itu. Dinda pusing, pandanganya kabur dan dilihatnya sambil tengkurap sebagian orang menatapinya. seakan menjadi sebuah tontonan.
Dinda sungguh malu, sepatunyapun terlempar jauh, berharap ada orang yang mau menolongnya.
beberapa detik berlalu, langkah kaki datang menghampirinya dan berdiri disamping Dinda"Tolong selamatkan aku" ucap Dinda
sesaat cowok itu hendak pergi, tapi tangan Dinda gerak cepat menarik celana cowok itu
"Tolong..."Cowok itu hendak memakaikan sepatu Dinda yang terlempar, lalu jongkok menatap wajah Dinda
"Tolong bawa aku keluar.."
Dinda mengemis pada cowok itu
"Tolong bawa aku lari dari sini..."
"Kenapa ga bangun?"
"Ga bisa !"
"kamu magnet?"
"buruaan!"
cowok itu tertawa.
lalu ia pun membangunkan Dinda yang tengkurap. seperkian detik berdiri, Dinda berlari menerobos pintu meninggalkan cowok bertubuh jangkung tersebut dan ia lupa kalau diluar hujan. ia berbalik dan bajunya agak basah.
Dinda pun berteduh didepan restoran, cowok itu melangkah datang menghapiri Dinda yang sedang berdiri sambil menyibir gak jelas."Sama-sama"
"Astaga-naga !"
Dinda tersentak kaget mendengar suara seseorang dan otomatis kepala Dinda langsung memutar menatap cowok berbadap tegap itu. Dia menarik tubuhnya dua langkah lantaran melihat cowok tak dikenalnya tadi berada disebelahnya.cowok itu senyum.
"maksud kamu?"
"aku kira kamu bilang terima kasih? belum ya?"
"ohh..i-iya, terima kasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silence Between Us
RomanceBerawal dari insiden direstoran, Dinda Oktavia yang ditolong oleh seorang cowok bernama Rangga. selidik punya selidik, cowok tersebut adalah cowok yang dikenalnya di facebook dan pernah meminta menemuinya yang di wakili sahabatnya, Mili Olivia. ...