Ambroglio

16.9K 1K 121
                                    

KookTae inside
Dom!Kook Sub!Tae
BxB

I've warned u
.

.

.

Enjoyed?!
.

.

Seminggu setelah kejadian itu, Taehyung sangat amat menghindari keberadaan Jungkook. Ia mengungsi kerumah sahabatnya ㅡPark Jimin dan mengurangi intensitasnya keluar ruangan.

Sejauh ini semuanya lancar, bagi Taehyung. Tapi tidak dengan hati dan pikirannya. Berulang kali ia terlihat terdiam dan melamun.

Pikirannya kembali memvisualisasikan tatapan Jungkook kala itu. Penuh dengan keabsolutan dan tekad. Jujur saja, dirinya merasa takut dan gelisah. Takut jika adiknya itu bertindak nekat dan gelisah memikirkan semuanya.

Dirinya dikejutkan oleh getar ponselnya. Takut-takut saat melihat nama sang penelpon. Saat mengetahuinya, perlahan dirinya merasa lega.

Eomma Jeon is calling...

Sambil tersenyum, dirinya bergegas mengangkat panggilan itu. "Yeoㅡ"

"Taehyungie!!!!" sapaannya terputus begitu saja oleh pekikan dari seberang. Taehyung tersenyum simpul.

"Ne, eomma. Waeyo?"

"Tidak ada. Apakah sekarang eomma tak boleh menghubungimu?" nada sedih terdengar dari untaian kata itu, tapi Taehyung tau itu hanya godaan untuknya.

"Bukan, eomma. Aish, berhentilah membuatku kikuk." serunya kesal.

Terdengar gelak tawa dari seberang. Mungkin Nyonya Jeon membayangkan betapa manisnya Taehyung saat kesal.

"Arraseo.. Araseo.. Huh, kau hampir membuat eomma mengambil tiket penerbangan sekarang juga." candanya lagi. "Duh, manisnya, nae adeul."

Taehyung tertegun mendengar panggilan manis itu. Meringis membayangkan apa yang telah dia lakukan bersama adik-nya. Perasaannya campur aduk mendengar panggilan singkat itu, kehangatan bisa ia rasakan tapi mengapa juga di selingi rasa sakit? Seolah panggilan itu menamparnya kuat-kuat mencoba menyadarkannya lagi dan lagi bahwa ini semua salah.

Menghilangkan semua pikiran negatif di otaknya Taehyung mencoba fokus untuk mendengar celotehan sang eomma.

"Bagaimana keadaanmu, Tae-ya? Apakah kau makan teratur? Jika nanti eomma pulang dan kau sangat kurus, eomma akan mengurungmu di rumah."

Taehyung bergidik ngeri, di kurung berarti neraka baginya. Tentu saja bukan di kurung di ruangan pengap dan disiksa, tapi ini lebih parah baginya. Di kurung bagi Nyonya Jeon adalah menyuruh Taehyung untuk makan dua kali jumlah porsi biasa Taehyung makan dan intervalnya dua jam sekali. Membayangkannya saja membuat perutnya penuh. Dari dulu obsesi Nyonya Jeon membuatnya chubby.

"Aku makan teratur, eomma jangan khawatir. Aku malah mengkhawatirkan eomma. Bagaimana eomma dan uhmㅡ paman Jeon di sana." ucapnya ragu.

"Apa yang pernah eomma bilang mengenai hal ini, Tae-ya?" tanyanya lembut.

"Baiklah." menarik napas perlahan, dirinya entah mengapa mendadak gugup. "Ba- bagaimana keadaan eomma dan ap-appa di sana?"

Taehyung merasakan jika Nyeonya Jeon tersenyum lembut di seberang sana. Taehyung sangat hapal kebiasaan wanita cantik itu. Selalu tersenyum apapun keadaannya.

[Dis Continue] Brother Complex  [KookTae] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang