68. Strange

232 23 7
                                    

"Aku sedang bekerja."

Moni memperbaiki letak ponsel yang ia apit diantara telinga dan pundaknya, sementara tangan yang satu lagi mencoba menulis beberapa daftar yang harus ia selesaikan hari ini. Toko terasa sepi karena hanya ada dirinya dan juga beberapa gukguk yang dititip disana.

"Arra, aku akan menunggumu disini. Xiumin oppa sedang ada urusan dan masih belum kembali. Ye, aku tau. Aku menunggumu, iya di depan toko. Geurae.. jangan terlambat ya!" Moni menarik ponselnya turun dari pundaknya lalu menyimpannya di saku. Gadis itu menghela nafas, hari ini ia sibuk sekali.

Setelah menyelesaikan daftar yang harus ia catat, Moni segera menaruhnya di meja kasir. Setelah itu ia segera menyusun beberapa produk yang barusan masuk, membaginya lalu menaruhnya di tempatnya.

Kring.. suara lonceng terdengar nyaring menandakan bahwa ada yang datang, membuat Moni lansung menoleh, senyuman Moni mengembang saat melihat Xiumin dan Minyoung telah kembali.

"Annyeongg!" Moni meletakkan bungkusan biru tersebut di atas meja. Ia segera melangkah menuju ke Xiumin dan Minyoung yang barusan hadir.

Xiumin melepaskan jaketnya lalu menaruhnya diatas kursi, begitu juga dengan Minyoung yang meletakan tas selempangnya disamping jaket Xiumin.

"Maaf meninggalkanmu sendirian," Ujar Xiumin sedikit tidak enak.

Moni menggeleng pelan, "Tak papa."

Grep! Minyoung memeluk Moni secara mendadak, Moni yang belum siap lansung membulatkan matanya terkejut. "Terima kasih Moni-ya. Maafkan aku selama ini aku selalu ketus padamu. Mian."

"Eo, Tak papa eonnie. Yang penting sekarang semua sudah baik-baik saja kan." Balas Moni setelah Minyoung melepaskan pelukannya.

 
 
 
° •  ○ ● ° •  ○ ● ° •  ○ ● ° •  ○ ● ° • ○ ●

 
"Eo Moni, kau belum pulang? Mau kita jemput?" Tanya Xiumin.

Moni menggeleng pelan, "Oppa datang menjemputku. Dia menyuruhku menunggunya disini."

"Seharusnya kau menunggu di dalam tadi. Disini kan dingin," Ucap Minyoung yang membuat Moni tersenyum lalu menggeleng pelan.

"Tidak kok."

"Oe.. kalau begitu kita pergi dulu ya." Ucap Xiumin seraya berjalan ke arah mobil yang terparkir di samping jalan, disusul oleh Minyoung.

"Eo, hati-hati di jalan ya!" Moni melambaikan tangannya ke Minyoung dan juga Xiumin yang pada akhirnya masuk ke dalam mobil. Xiumin mengklakson mobilnya, memberi tanda bahwa ia pergi dulu.

Moni pun tersenyum melihat mobil tersebut tak tampak lain, namun senyumannya itu tak berlansung lama. Kini gadis itu memeluk dirinya yang kedinginan, "aish! Kenapa dia lama sekali."

 
 
 
° •  ○● ° •  ○●  ° • ○ ●  ° • ○● ° • ○ ●  °•

 
 
 
"Iya aku tau. Setelah ini aku dan Moni akan pergi bertemu orang tuanya untuk membahas tanggal pernikahan kita." Jelas Lay yang membuat Yuju tersenyum tipis.

"Geurae, pada akhirnya sampai hari ini aku masih saja tidak dilamar olehnya. Aish! mau tunggu sampai kapan!?" Gerutu Yuju yang membuat Lay menggeleng kepalanya.

"Sudahlah, yang penting setelah tanggal pernikahannya pasti, aku akan menghubungimu." Lay bangkit dari sofa, berjalan kearah pintu, sepertinya ia mau pulang sekarang.

Yuju ikut bangkit dari sofa, "Usahakan dua minggu lain, eo?"

"Iya, tenang saja." Ungkap Lay sembari memasangkan sepatunya di sepasang kakinya.

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang