Part 6 - Misterius

3.1K 228 1
                                    

"UNARIIIIIII! Aw Awwww!"

"WOOOOOOOO ARUNA!!!!!"

"A-ru-na! A-ru-na! A-ru-na!"

"Go Una go! Go Una go!"

Segorombolan kelompok memakai ikat slayer biru di kepala sambil membawa poster besar bertuliskan "UNARI (ArUNA-ARI) WILL BE THE NEXT DUTA OSPEK 2017!" disertai foto Aruna-Ari dan meneriakkan yel-yel beserta nama kandidat yang mereka dukung.

"Itu kelompok siapa sih, teriak udah kayak toa masjid." Tanya salah seorang peserta duta ospek kepada peserta yang lain.

"Tau, kayaknya sih kelompoknya Aruna. Iya nggak Na?" Tanya nya kepada Aruna.

"Ha? Oh iya hehehe." Jawab Aruna dengan bingung dan cengar-cengir.

Buseeett kelompok gue teriaknya membahana banget. Duh. Malu gueee.

"Nah bentar lagi, kalian siap-siap baris ya per pasangan. Jangan lupa gandengan sama pasangannya. Catwalknya bentar lagi dimulai." Interupsi dari panitia ospek membuat Aruna mulai gugup.

"Ya ampun Na, tanganmu dingin banget!" Ujar Ari kaget yang baru memegang tangan Aruna.

"Gue gugup Ri."

"Santai aja, jalan kayak kamu lagi di jalan aja, gak usah buru-buru. Kan aku gandeng." Ari menenangkan Aruna.

"Tarik nafas hembusin pelan-pelan deh biar relaks." Saran Ari.

"Oke-oke gue coba." Baru semenit Aruna melakukan saran dari Ari, aba-aba dari pembawa acara membuat setiap pasangan mulai berjalan di catwalk. Aruna dan Ari sendiri pasangan nomor 10 dari 22 pasangan.

"Na, udah siap?" Tanya Ari.

"Never be ready Ri. But we have to go right?" Keringat nampak mengucur dipelipis Aruna, dengan sigap Ari mengelap dengan tangannya.

"Kamu kayak habis olahraga deh." Ejek Ari.

"Sempet-sempetnya lu ngeledek." Aruna tertawa kecil mendengar ejekan Ari.

Lalu selanjutnya pasangan nomor 9 sudah mulai tampil di catwalk dan sekarang giliran Aruna dan Ari yang berjalan di catwalk. Saat Ari dan Aruna mulai terlihat di catwalk, kelompok Leon Walras langsung berteriak keras meneriakkan nama mereka berdua dengan heboh.

Dengan sigap Ari membimbing Aruna berjalan pelan-pelan di catwalk dan berpose di ujung catwalk. Aruna tersenyum kecil sambil memandang kelompok Leon Walras yang meneriaki nama mereka berdua.

Jujur Aruna ingin tertawa melihat tampilan kelompok Leon Walras. Mulai dari poster yang ada fotonya, bukan foto cantik yang dipasang, melainkan fotonya saat menulis rangkuman di taman kampus, mukanya ada cat kayu, saat ia tertidur dengan muka tidak eksotis penuh iler tidak seperti yang ada di film-film atau novel-novel yang ia lihat.

Lalu pandangannya mengarah ke dewan juri. Disana ada dekan, wadek 3, 1dosen dan.......

Kak Dion.

Ngapain dia disitu?
Ah dia kan ketua pelaksana ospek.

Ari memberi instruksi untuk memberi salam kepada dewan juri, lalu kembali ke belakang panggung.

"Waaaaahhh Una tadi kamu keren banget sumpah demi keteknya Lee Min Ho!" Teriak Popo yang menghampiri Aruna.

"Jelek banget sih perumpamaanmu, yang bener sumpah demi brewoknya Zayn Malik." Timpal Sarah.

Aruna hanya melihat perdebatan dua orang ini dengan ekspresi lelah.

"Una tadi kamu bener-bener bagus deh catwalknya! Cantik pula, anggun gitu. Ternyata Una bisa anggun ya, aku kira bakal kaku, ternyata enggak." Popo memberi pujian pada Aruna.

Kisah Kasih KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang