12. Share About Our Feelings

48 13 11
                                    

"Jangan pernah menyerah untuk menunggunya."

-Zayn Malik-

Chapter 12

----------

04:15 PM.

Zayn's POV

Sore ini aku dan Niall akan pergi ke rumah Sania. Ya, kami akan mengulang kembali kenangan persahabatan kami.

Aku sudah berada di depan pintu rumah Niall. Segeralah aku memencet bel pintunya. Tak lama kemudian-

'Ceklek'

Seorang wanita paruh baya membuka pintu itu. Yap, Mom Maura, ibu Niall.

Ketika dia melihatku, ekspresinya berubah. Matanya membulat sempurna. Sepertinya Mom Maura terkejut akan kedatanganku.

"Hi, Mom!" Sapaku.

"Zayn? Ini benar-benar Zayn, huh?" Benarkan, Mom Maura terkejut.

"Iya, Mom ini Zayn. Mom apa kabar? Nice to meet you again, Mom!" Ujarku.

"Yaampun, Zayn! Mom merindukanmu! Sini masuk, ceritanya di dalam saja." Ucap Mom Maura seraya mengajakku ke dalam rumahnya.

"Nah, Zayn sekarang kau duduk dulu ya. Mom akan membuat minuman."

"Tapi, Mom aku tak akan lama. Aku ke sini hanya ingin mengajak Niall ke rumah Sania."

"Hmm, sekedar orange juice tidak apa. Dan kalau begitu Mom panggil Niall dulu."

"NIALL... NI!" Mom Maura meneriaki nama Niall.

"Ada apa, Mom?" Jawab Niall seraya menuruni anak tangga rumahnya.

"Eh, Zayn kau sudah datang!" Ujarnya ketika melihatku duduk di sofa.

"Yap, Horan!" Sahutku.

Tak lama kemudian Mom Maura datang membawa dua gelas orange juice.

"Ini minum dulu! Karena kalian akan pergi ke rumah Sania, jadi minuman saja." Ucapnya seraya meletakkan dua orange juice di meja.

"Thanks, Mom!" Ucapku dan Niall.

Aku segera menyeruput orang juice itu begitupun dengan Niall. Setelah habis, kami segera berpamitan untuk pergi.

"Nah Mom, Zayn dan Niall pergi dulu ya!"

"Tapi Zayn, kau belum cerita apapun. Bagaimana dengan kehidupanmu selama di California dan bagaimana kabar orang tuamu"

"Hehe iya, Mom. Setelah pulang dari rumah Sania, Zayn mampir ke sini lagi deh!"

"Ok, kalau begitu, kalian hati-hati!"

"Yes, Mommy. See ya!" Ucap Niall.

*****

Kini aku sedang berada di perjalanan bersama Niall. Kami berangkat menggunakan mobilku.

Kebetulan ketika aku akan pindah ke California, aku sempat menitipkan mobilku pada Uncle Josh.

"So, bagaimana denganmu Malik?" Ujar Niall tiba-tiba.

"Maksudmu?" Tanyaku heran.

"Bagaimana tentang perasaan lamamu? Apa masih sama saja?" Oh, aku mengerti sekarang.

"Yeah, masih sama. Aku masih mencintainya. Dan bagaimana dengannya? Kau melakukan tugasmu dengan baik kan?"

"Great, berarti kalian saling mencintai! Dia masih tetap sangat mencintaimu. Dia juga terus saja menunggumu. Tentu saja!"

PERFECT TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang