Bad

486 66 9
                                    

Pemuda bersurai hijau min segar itu berjalan di sepanjang koridor salah satu sekolah menengah atas tersohor di Seoul dengan tingkat kepercayaan diri di atas rata rata dengan salah satu headseat terpasang malas di telinganya, tas yang ia selemparkan dibahu dengan seadanya, baju yang ia keluarkan di salah satu sisinya di lengkapi dasi yang menggantung tidak rapih, celana yang benar benar ketat mengikuti kaki jenjangnya, juga converse merah yang mencolok di saat ia bersekolah dengan tingkat kedisplinan yang tinggi.

Banyak siswa maupun siswi yang memperhatikannya, ada yang berdecak malas, ada yang menatapnya kagum, melihat masa bodo, menggunjingnya secara terang-terangan karena pakainnya bahkan mencemooh sifat tak tau aturannya. Namun, pemuda bersurai hijau itu nampak tak peduli sama sekali dirinya menjadi perbincangan di sekitarnya, menguap malas atau mengacak surainya pelan sebagai jawabannya karena ia sudah sangat terbiasa dengan itu semua. Tohh semua yang mereka ucapkan memang dirinya lagian mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Bukankah semua manusia itu sama ? Menilai seseorang hanya dari penampilannya saja ?

"Sombong seperti biasa heh Min Yoongi sunbaenim ?"

Pemuda bersurau hijau -Min Yoongi- hanya ingin menganggap itu sebagai angin lalu, sampai wanita itu melanjutkan ucapannya,

"Frustasi karena keluarga berantakan eoh ? Malang sekali Min Terhormat Yoongi, atau frustasi karena ternyata eomma mu seorang Jal-lang ?"teman-teman dari wanita itu hanya terkekeh ringan dengan pandangan, menyedihkan sekali

Dalam hitungan detik tangan Yoongi sudah berada di leher wanita itu-Park Yoora- menyudutkannya di salah satu dinding tanpa mengindahkan pekikan orang-orang di sekitarnya,

Min Yoongi menatapnya sengit, "Ucapkan sekali lagi maka kau akan mencapai ajalmu beberapa saat lagi"

Yoora hanya tersenyum meremehkan, mengangkat tangan bahwa ia baik baik saja kepada temannya yang ingin menolongnya, "Kau- shh- tak akan berani melakukannya"

Yoongi semakin mencengkramnya semakin kuat, walaupun Yoora merasa sudah hampir kehabisan nafas namun ia nampak tidak gentar sama sekali saat ia melihat pemuda tinggi yang tampan mulai menghadang orang orang yang mengerumuni tanpa niat merberhentikan adegan pencekikan tersebut,

Melepas secara paksa tangan pemuda yang berstatus sebagai kekasihnya dari leher wanita yang di cekiknya,

Saling bersitatap, tangan pemuda tinggi tersebut menggapai surai pemuda mint tersebut tanpa senyuman mengusaknya sekilas sampai pemuda mint hanya pergi melengos begitu saja.

"Cihh.. kau sangat menganggu Kim Taehyung"

Taehyung hanya menatap kepergian pemuda itu dengan gelengan kepala lalu mengalihkan perhatiannya ke arah wanita di didepannya,

"Gwenchana ? Leher mu tampak merah"

Yoora hanya menggelen pelan sebagai jawaban, "Nan gwenchana Taehyung sunbae"

Taehyung mengangguk sekilas, "Sebaiknya kau mengobatinya."melirik sekilas papan nama di kemejanya "Park Yoora-ssi"

Yoora menganggukan kepalanya patuh, "Nde sunbae, Terima kasih telah menolongku"Yoora tersenyum, Taehyung menyeringai sesudahnya, maju beberapa langkah sampai tepat berada di depannya, memastikan tidak akan ada yang mendengar ucapannya, lalu berbisik perlahan di telinganya, "Apapun yang kau rencanakan hentikan itu. Atau kau akan berhadapan langsung denganku."
Setelahnya memundurkan diri, dan melihat sekitarnya. "Bubar sekarang! Atau aku akan memotong skor kalian semua!"

Tanpa menunggu perintah dua kali, semuanya membubarkan diri menuju kelas masing-masing. Berhadapan dengan Taehyung yang marah sama dengan bunuh diri.

Yoora menunjukan smirknya, "Kau memang terlalu memanjakannya Kim Taehyung".

.
.
.

Saat bel istirahat pertama berbunyi Taehyung langsung bergegas menuju ke kelas Yoongi yang hanya berselisih satu kelas dengan kelasnya, diiringi dengan teriakan salah satu temannya, "Taehyungg!! Jangan lupa istirahat kedua osis akan mengadakan rapat untuk acara tahunan!" Taehyung menunjukan jempolnya tanda ia mendengarnya.

Ia masuk tanpa permisi dengan penghuni kelas itu, menuju ke meja paling pojok belakang. Menatap kekasihnya yang sedang tertidur dengan headseat yang menyumpal telinganya, duduk di sebelahnya -kursi kosong yang tidak di tempati oleh siapapun- dengan tenang tanpa berniat untuk membangunkannya.

Menjatuhkan kepalanya ke atas meja menghadap ke arah surai mint yang membelakanginya, mengusap surai itu perlahan, berbisik pelan, "Aku tahu kau sudah bangun sayang.."

Yoongi menggeram rendah, memutar kepalanya agar menghadap ke arah kekasihnya, mereka saling menatap satu sama lain, Taehyung tersenyum kecil, tangannya ia pindahkan untuk mengelus sayang pipi chubby kekasihnya, "Kau lucu sekali~ Yoonie yaa~"Taehyung mencubit main-main pipi Yoongi, sang empunya hanya membiarkannya,

Taehyung mengusap surai mint yang beraroma mint segar itu lagi mentap serius ke arah kekasihnya yang sepertinya ingin jatuh tertidur lagi karena keasikan dielusi olehnya, "Mau mencertikan sebenarnya apa yang terjadi tadi pagi sayang ?"Taehyung hanya mendapatkan gelengan sebagai jawaban,

Taehyung tak meyerah, "Ku rasa tadi pagi hal yang serius, kau bahkan sampai mencekiknya. Itu tidak baik Yoongi"tangannya berhenti mengelusi surai itu tanda ia meminta jawaban dan menegakkan duduknya, Yoongi hanya menatap dalam matanya. "Ku rasa aku membutuhkan pelukanmu Taehyung"

Yoongi menatap kelasnya yang nyaris kosong, memajukan kursinya sampai paling dekat dengan Taehyung, membawa tangannya melingkari pinggang Taehyung dari samping lalu menjatuhkan kepalanya kepundak kekasihnya,

"Jangan mengalihkan perhatianku Yoongi"

Yoongi mengeratkan pelukannya, berbisik di telinga Taehyung dengan pelan, "Cukup percaya denganku Tae-"Taehyung mengangguk pasrah, ia tak mau bertengkar hanya karena masalah seperti itu, mengusap lengan kecil kekasihnya yang terlalu putih nyaris mendekati pucat.

"Ya Tuhan, Sudah jam berapa sekarang ?"Taehyung memekik kaget, melihat sekilas jam yang berada di tangannya, 10:50. Masih tersisa 10 menit lagi sampai bel masuk akan berbunyi.

Taehyung melepaskan pelukan Yoongi, "Kita harus makan" Taehyung menarik Yoongi menuju arah kantin dengan terburu buru nyaris berlari.

Yoongi hanya mendengus malas, sungguh ia tidak sedang ingin makan. Moodnya sudah berantakan sejak pagi tadi, namun ia tak akan tega melihat kekasihnya itu kelaparan.

.
.
.

Tbc~
.
.
.

Punya Draft Taegi lumayan banyak ternyata~ dan ini salah satunya, kkk
Dan mungkin ini hanya 3-5 part.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang