Just promise me you'll sneak out when I'm a sleep.
.
.
.
.
.SAKURA tidak pernah tahu persis bagaimana rasanya sakit hati. Namun, ketika ia melihat Shion terus menempel pada Sasuke sepeti ngengat, hatinya berdenyut sakit.
Kala mereka tampak seperti sepasang kekasih yang begitu cocok di mata Sakura, hatinya memprotes tidak terima. Sasuke kekasihnya, dan seluruh murid Konoha Gakuen tahu itu. Tetapi kini, semenjak kehadiran gadis berambut pirang yang mengaku sebagai mantan kekasih Sasuke, fakta itu seolah lenyap.
Habis tak terbantahkan ketika gadis merah muda itu mendengar sendiri dari mulut orang-orang,
Sasuke memang tidak cocok bersamanya.
.
.
.
.
.SENJA terlihat di langit, warna jingganya memantul pada awan-awan putih yang berlalu-lalang di sana. Gadis itu menghela napas tertahan saat merasakan kesunyian yang mengapit mereka.
Hanya ada bunyi gemersik dedaunan dan suara sandal yang bergesekan dengan jalan terdengar. Surai merah muda panjangnya berterbangan tertiup angin, suasana sejuk sore hari membuat senyumnya sedikit tampak. Apa lagi, saat ia mendengar kicauan burung-burung yang hendak pulang ke sarang membentuk sebuah parade di langit.
Sementara pria yang berjalan di sampingnya terlihat seperti biasa; tampan. Juga sangat tenang. Namun, pria itu terus mendengarkan bunyi detak jantungnya yang mengalun dengan cepat. Belakangan ini, ia selalu bertanya-tanya kenapa jantungnya selalu memiliki potensi untuk berdetak lebih cepat saat seorang gadis merah muda berada dekat dengannya.
Aroma strawberry menguar dari rambut merah muda gadis itu karena bantuan angin, satu dari sedikit hal yang Sasuke akui, ia menyukai aroma Strawberry yang keluar dari rambut Sakura. Ah maksudnya, ia menyukai apa pun yang melekat pada diri seorang gadis cerewet yang mana saat pertama kali bertemu dengannya, Sasuke merasa bahwa hidupnya tak lagi bisa tenang.
Namun, fakta itu terbantahkan saat ia menjalani beratus-ratus hari bersama seorang gadis merah muda bernama Sakura. Gadis itu cerdas, baik hati, dan terkadang bertingkah konyol untuk membuat perhatian Sasuke hanya terpusat padanya. Dan, bolehkah ia mengakui bahwa ia menyukai tingkah konyol gadis itu?
Ia dibesarkan dari keluarga yang beranggotakan tiga laki-laki termasuk dirinya. Uchiha Mikoto adalah yang paling cantik di rumah, dan wanita itu bukanlah tipe wanita rumit dengan segala hal yang ia inginkan harus terlaksana. Meski ia tidak pernah tahu apa yang sudah ayahnya lakukan untuk mengambil hati ibunya itu. Karena beberapa buku pernah mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk yang paling sulit dimengerti, perfeksionis, dan sangat menyukai hal berbau percintaan.
Well yeah, sejak kapan ia peduli dengan perempuan lain selain ibunya dan Sakura?
Ah ya, pernah, hanya sekali.
Perasaan yang besar, yang kemudian berujung dengan kesalahan fatal.
Ia tidak bisa melupakan gadis itu meski ia telah disakiti dan ditinggalkan.
Sampai saat ia bertemu dengan Sakura.
Hari ini, seperti yang telah dijanjikan Sakura. Gadis itu akan menemani Sasuke pergi ke florist untuk membeli beberapa bunga pesanan ayah Sasuke untuk ibunya. Ulang tahun pernikahan. Terdengar romantis ketika ayahnya yang kaku merencanakan pesta kejutan untuk sang Ibu, juga agak sedikit aneh. Untuk itu, dengan mencontoh ayahnya, Sasuke akan membuat beberapa hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day ✔
FanfictionJuara I #saskuverschallenge Summary: Hanya satu hari, sebelum kau pergi lagi. Pairing : SasuSaku Genre : Sad, Hurt, Angst Rated : T All character belongs to Mashasi Kishimoto. Typos, ooc, dsb. All right reserved. Copyright2017 by Sciefters28