Keributan di acara

10 2 2
                                    

"Stop!" Tiba-tiba ada orang yang menengahi.

Semua pandangan mengarah ke orang itu. Siapa? Siapa dia? Dia seorang wanita. Aku tak pernah mengenalnya sekalipun. Melihat wajah nya sebelum nya pun tidak.

" Lanjutkan!" Kata wanita itu.

" Akhir nya Upacara dilanjutkan berkat wanita itu."

Jam menunjukkan jam 13:45. Upacara sudah selesai. Aku menemui wanita tadi. Ternyata, dia putri dari anak nya mentri Sei-Ken.

" Ni ha o. Boleh aku duduk di sini?" Tanyaku.

" Hmh." Kata nya.

" Apa kau punya pengalaman buruk hari ini yang perlu kau ceritakan padaku?" Tanyaku.

" Siapa kau? Aku tak mau menceritakan nya pada mu!" Kata wanita itu. Aku mulai mengendurkan pengelihatanku.

" You-Hiong! Ah, maafkan aku putri Lei-Huo."

" Putri? Hm! Kau tau apa yah? Kau pelupa. Aku tak suka itu." Anak itu berlari keluar entah pergi kemana.

" Mentri Sei-Ken. Aku perlu bicara dengan mu."

Aku menanyakan apa yang terjadi pada anak nya yang mempunyai sifat aneh dan tak di sukai orang. Aku menyuruh nya duduk di kursi taman kerajaan.

" Sebenar nya, aku sudah tua dan sangat mudah terserang lupa tua. Tapi putriku tak menyukai nya." Kata mentri Sei-Ken.

Jadi begitu ya? Dia tidak suka ayah nya menjadi pelupa. Dan dia malu terhadap semua dan timbul sifat nya. Ohh...

Aku terus berpikir. Apakah anak itu tak akan menganggap ayah nya sebagai peran ayah nya. Kalau iya, kejam sekali anak itu!

" Permisi putri. Saya mau kembali ke acara. Acara sudah mau dimulai. Sekali lagi permisi." Aku hanya menganggukkan kepala dan dia pergi kembali ke acara.

Akan kucuba bertanya pada ibunda ratu. Ibunda Ratu tau banyak pasti Ibunda Ratu bisa mengetahui nya.

Aku berjalan kembali ketempat acara dan menikmati acara nya hingga waktu nya makan-makan. Aku berjalan mendekat ke Ibunda Ratu.

" Ibunda, bolehkah saya bertanya sesuatu?" Tanyaku.

" Apa sesuatu itu? Boleh kok..." Kata Ibunda Ratu tersnyum.

" Ibunda Ratu, apa yang akan anda lakukan jika ada anak yang tidak memedulikan orang tua?" Tanyaku.

" Rujuk saja dia. Tanya apa alasan nya, dan buat dia terkagum akan hal sisi baik pada orang tua nya." Kata Ibunda Ratu.

" Oh... terimakasih. Saya pindah ke meja lain dulu ya Ibunda Ratu." Kata ku sambil berjalan mencari tempat makan yang enak.

" Silahkan"

Lei-HuoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang