Namaku Yua.
Cerita ini hanya dimulai dari gerbang sekolahku..
SMK..
Selepas lulus dari SMP.. Aku bingung ingin melanjutkan ke SMA ato SMK.
Aku menyukai seni drama, yang akan sering ditemui jika aku masuk ke SMA, tapi aku juga menyukai Matematika yang akan sering ku temui jika aku masuk SMK.
Akhirnya.. SMK menjadi pilihanku.
Tidak ada yang kebetulan didunia ini, pilihan pun akan membawaku pada rentetan jalan takdir.Sebelum cerita berlanjut, perlu sedikit ku beritahu, bahwa ketika memasuki SMK, ada cinta monyet dari SMP yang belum bisa membuatku move on.
Yahhh.. Aku memasuki SMK.
Seperti kebiasaan setiap sekolah, akan ada Masa Orientasi Siswa (MOS).
Ada satu laki-laki dari kakak pamong yang menarik perhatianku.
Dia seorang laki-laki pintar yang cupu, memakai kacamata, memasukkan baju dengan rapi, pergi ke sekolah bersepeda.. menurutku sangat imut dan lucu.
Tapi dia jarang muncul ketika kegiatan MOS, maka dari itu aku belum tahu namanya.
Suatu hari dalam kegiatan MOS, pamong menyuruh siswa baru membuat surat cinta untuk kakak pamong lawan jenisnya.
Aku membuat surat cinta dalam bentuk puisi, karena terkadang aku suka berkata-kata.
Aku menikmati puisi dalam surat cintaku,menulisnya pada selembar kertas berwarna biru, berpikir itu akan kutujukan untuk kakak pamong cupu yang aku lihat kemaren, walau aku belum tahu namanya, kusimpan saja dulu surat itu, nanti di sekolah akan aku cari tahu namanya.. begitulah pikirku.
Tapi takdir berkata lain, aku mencari tahu tentang dia tapi tidak ada yang bisa memberitahu siapa namanya.
Surat cinta sudah harus dikumpulkan, dalam keadaan kepepet aku tulis saja nama pamong cowok yang aku tau.. si KETUA OSIS.. namanya Zafa.Keesokan harinya, semua siswa baru berkumpul di aula, kegiatannya adalah pembacaan surat cinta.
Para pamong memegang dan melihat-lihat surat cinta yang ditujukan pada mereka untuk dipilih surat cinta siapa yang akan dibacakan.
Mataku tajam menatap Kak Zafa, khawatir surat cintaku terpilih. Surat cinta dari siswa lain kebanyakan kertasnya berwarna putih. Lalu Kak Zafa memegang kertas berwarna biru, mataku sudah terbelalak, mulutku sudah mulai termangap. Surat cintaku diperhatikan Kak Zafa, pasti dia sedang membaca, terus aku tatap Kak Zafa, dan tampaknya dia sudah selesai membaca. Dannn.... surat cintaku Kak Zafa berikan pada Host acara yang artinya aku akan maju kedepan untuk membacanya dihadapan kak Zafa.
Sontak aku berteriak "arrgghhhhh" dengan sangat keras, hingga teman dsampingku pun kaget dan bertanya kenapa..
Tidak lama disebutlah namaku..
"Surat cinta untuk Zafa dari Yua, silahkan maju kedepan".
Semua bertepuk tangan.
Aku mulai membaca, aula masih berisik dan aku harap akan terus berisik agar suaraku tidak terdengar.
Tapi takdir berkata lain, setelah beberapa kata kubacakan, aula hening, semuanya mendengarkan puisiku.. ini membuat tanganku kedinginan, karena jika gugup tanganku akan dingin.
Dan ketika aku maju kedepan untuk membaca puisi itu, ada seorang laki-laki.. dan Dia akan menjadi tokoh utama pria dalam bagian pertama cerita ini.Bersambung... di part 2