epilog

668 113 19
                                    

di play boleh banget loh itu lagunya hehe 😁

♡♡♡


tepat dua bulan yang lalu, gue putus sama shawn. gue lebih inget tanggal dan bulan putus kita daripada hari jadian kita. lol. sekarang kita udah kelas 12, jadi senior.

nggak ada yang berubah dari gue. gue tetap menjadi diri gue sendiri, yang apa adanya, yang jomblo tanpa embel-embel "taken rasa jomblo". bagaimana dengan hati gue? rasanya kosong. iya, kosong, kaya nggak ada apa-apa. gue nggak bisa bohong, kalau papasan sama shawn perasaan gue emang masih agak aneh. anggap saja ini proses move on.

gimana hubungan gue sama shawn? well, hubungan kami baik baik aja. toh kita putusnya juga baik baik, nggak ribut gede kaya yang di sinetron atau tv tv itu, hehe. gue sadar gue bukan anak smp yang kalau abis putus terus diem-dieman atau musuhan, maka gue memutuskan untuk mencairkan suasana, berusaha menganggap shawn seperti teman gue yang dulu. beberapa kali gue menyapa shawn kalau kita papasan walau dengan sedikit kaku, tetep aja gue berusaha santai.

bagaimana dengan keluarga gue yang mendengar kabar gue putus sama shawn? mereka kaget. iya, mereka kaget dan nggak percaya. mereka nggak rela gue jomblo lagi, terutama mama. tapi yang paling seneng ketika gue putus adalah calum. nggak tau dia bersyukur karena gue putus dari cowok semacam shawn atau emang dia seneng karena gue kembali jomblo, itu berarti dia berhak menghina gue jomblo sepuasnya.

bagaimana pendapat teman-teman gue tentang berita putusnya gue dan shawn yang sudah menyenar kemana-mana? tanggapan mereka beda-beda sih. ada yang seneng karena emang tau perjuangan gue gimana, ada juga yang sedih karena kasihan sama hubungan gue yang udah satu tahun tapi kandas, tapi ada juga yang cuek-cuek aja. yang paling seneng denger gue putus itu sebenernya elif karena dia yang dari dulu nyuruh gue putus.

bagaimana dengan perasaan gue terhadap shawn? gue nggak mau munafik, sejujurnya gue juga belum bisa move on. tapi hati gue rasanya kosong. aneh? emang. gini deh intinya, gue berusaha melepaskan dirinya walau setengah gue ada bersama dia. gue yakin kita nanti bakal terbiasa, biarpun jauh di dalam lubuk hati gue, gue belum bisa terima.

mungkin shawn bukan orang yang tepat menjadi seorang pacar atau bahkan pendamping hidup buat gue. shawn mungkin kedengarannya lebih cocok menjadi sahabat atau teman gue di sekolah. tuhan pasti mau yang terbaik buat gue, makanya tuhan misahin gue sama shawn.

dengan shawn, gue memang tenang. gue seakan nggak memikirkan dunia gue sendiri. bersama dia memang membuat semua khayalan gue seakan menjadi nyata. gue terlalu sibuk berkhayal atau berimajinasi dengan mimpi-mimpi gue dengan shawn sampai gue sadar akan satu hal. gue sadar kalau mimpi-mimpi gue terlalu tinggi. semakin tinggi mimpi gue, semakin sakit juga ketika gue sadar akan kenyataan yang nggak setinggi dan seindah mimpi gue.

tapi dia udah ngajarin banyak hal ke gue. setiap bulan kita bakalan ribut, disitu gue mendapatkan poin-poin pelajaran tersendiri setiap bulannya. ribut atau berantem memang hal yang lumrah untuk para pasangan di luar sana. buat gue, gue selalu melihat sisi positif dan mengambil pelajaran setiap kita ada masalah. itu sebuah kewajiban bagi gue.

tuhan pasti ngasih shawn di hidup gue sebagai batu loncatan supaya ke depannya gue bisa menjadi pribadi yang lebih baik. nggak apa-apa gue belum 100% move on, tapi yang jelas, semakin cepat gue putus itu beraeti semakin dekat juga gue dengan jodoh gue yang sebenarnya.

gue pernah baca quotes yang kaya gini nih bunyinya: never cry for the person who hurts you. just smile and say "thanks for giving me a chance to find someone better than you."

lagian gue udah bertekad, kelas 12 ini gue mau fokus sama pelajaran. gue mau ambil teknik industri di PTN. dan denger denger sih, shawn pengin ambil teknik arsitektur di UGM. alasan gue pengin masuk PTN bukan karena gengsi, tapi karena gue mau meringankan beban orang tua gue. gila, PTS yang bagus bagus mahal juga coi.

mending gue jomblo sekalian, nggak punya pacar, daripada taken (punya pacar) tapi rasanya kaya jomblo!

oke, sekian dari gue. terima kasih sudah mau baca kisah cinta gue sama shawn selama satu tahun lebih beberapa hari. doain gue dapet suami yang mapan dan ganteng ya besok!

tejo | shawn ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang