03

347 29 3
                                    

PIKIRAN Tom sangat semrawut. Mulai dari buku fisikanya tiba-tiba berada di Cara, Zendaya yang memaksanya untuk pergi bersama dan Harrison yang terus menerus memaksanya untuk cari pacar. Ia sekarang sedang mengendarai mobilnya untuk pergi ke Moonlight Cafe, tempat Cara dan Tom ketemuan.

Butuh waktu 15 menit untuk sampai ke Moonlight Cafe. Tom memakirkan mobilnya di tempat parkir yang telah disediakan oleh cafe tersebut. Ia mengambil kunci mobil dan keluar dari mobil berwarna putih miliknya.

Tom memasuki ruangan cafe yang cukup luas, saat ia memasuki tercium aroma kopi yang sangat khas. Cara mengibas-ngibaskan tangannya agar Tom ke tempat ia duduk.

Tom duduk di depan Cara, diatas meja tersebut sudah ada satu cangkir kopi yang isinya tinggal setengah, mungkin Cara sudah menunggu Tom cukup lama. " Nunggu lama ya?" Tanya Tom.

" Nggak kok, mau pesan apa?" Cara berusaha untuk tidak membuat suasana yang canggung antara dirinya dengan Tom. Karena mereka baru kali ini mengobrol berdua.

  " Caramel Macchiato." Tom langsung menjawab dengan minuman favoritnya.

" Oke," Cara menengok ke samping kanan dan kirinya  mencari pelayan
" Mas, tolong kesini." Ia melambaikan tangannya kepada seorang pelayan yang terlihat baru saja selesai melayani pelanggan lainnya.

Pelayan tersebut berperawakan tinggi dan gagah. Rambutnya yang hitam legam dan matanya yang berwarna biru cerah menjadi daya tarik tersendiri.
" Iya kak, ada yang bisa saya bantu?" Ucapnya ramah dengan diiringi oleh senyum manis yang terukir dari bibirnya.

" Saya pesan," Cara melirik ke arah Tom, ia lupa tadi Tom ingin memesan apa. " Lo tadi mau mesan apa?" Cara menatap mata berwarna cokelat milik Tom.

" Caramel macchiato nya satu mas." Tom tersenyum ramah kepada pelayan tersebut. Dengan sigap pelayan tadi menulis pesanan Tom ke buku kecilnya. " Sudah itu saja?" Tanya pelayan tersebut.

Tom dan Cara mengangguk bersamaan. Pelayan yang melayani mereka pun pergi meninggalkan mereka berdua. " Oke, jadi ada acara apa lo manggil gue kemari?" Tom mengubah tatapannya menjadi ke arah Cara.

Cara membuka tas miliknya dan mengambil sesuatu dari dalam tas tersebut. Buku fisika Tom. Tanpa suara Cara memberikan barang milik Tom kepada pemiliknya.

" Thanks." Tom mengambil buku fisikanya tersebut. Entah bagaimana nasib Tom besok jika buku fisikanya hilang. " Btw kok bisa ada di lo?"

Cara membenarkan posisi duduknya dan mulai bercerita. " Jadi lo inget kan pas ada tugas fisika?"

Tom menaikkan alisnya kemudian mengangguk. " Tapi kan gue pinjemin ke Shawn."

" Nah, gue kan lagi eskul kan. Lalu gue liat ada buku catatan gitu di mejanya Niall, gue cari-cari si Niall katanya itu punya lo, yaudah gue juga belum ngerjain tuh tugas sekalian aja gue nyalin punya lo, hehe." Cara tersenyum lebar seraya menggaruk-garuk tengkuk lehernya.

" Oooh." Tom mengangguk-angguk paham.

Keduanya diam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Baik Tom maupun Cara tidak tahu harus membicarakan apa. Tom teringat suatu hal ia pun menanyakannya kepada Cara, " Car, lo pernah pacaran gak?"

Dahi Cara mengernyit, mengapa tiba-tiba Tom bertanya seperti itu? Cara hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya. Jujur saja, Cara tidak pernah memikirkan hal-hal semacam itu. Ia memang pernah dekat dengan seorang laki-laki tapi tidak sampai pacaran.

Tom hanya membentuk mulutnya seperti huruf 'o', ia pun menyuruput caramel macchiato yang sudah dipesannya tadi. Tom beranjak dari tempat duduknya dan membereskan bajunya yang sedikit berantakan. " Gue cabut duluan ya!"

" Iya, makasih buat contekannya." Cara membentuk jarinya menjadi huruf 'v'.

" Santai, makasih juga loh udah ngembaliin."

Cara mengangguk dan melambaikan tangannya. Tom membalas lambaian Cara dan keluar dari cafe. Tiba-tiba ponsel Tom berdering, tertera nama Harrison dari layar ponselnya. Tom langsung mengangkat telpon dari sahabat laki-lakinya itu.

" Woy lo dimana?" Teriak Harrison dari seberang.

" Orang telpon bukannya salam malah myemprot, gue di mobil."

" Balik, Paddy nangis nyariin lo."

" Iya iya ini lagi otw." Tom memutuskan panggilan, ia langsung berjalan ke arah mobilnya.

Paddy adalah adik laki-laki Tom, ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Usianya masih kelas 3 SD.
Tom menyalakan mesin mobilnya dan pergi menuju rumahnya.



Jangan lupa vote ya guys :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar? ; Tom HollandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang