Hei..
What's up, mom. You're not a whatsapp, right?
Where are you? On youtube??
Where is your voice mom...
Whether Smule has killed your smile to me...
Or, Line was decided our bloodline...Tik..tik..tok..tok...tok.
Ketik..ketik..ketok ketok pada sang detik...
Mendelik, mendesir lirih penuh getir...
Pada detik menuju menit menjelma menjadi sebutir duri..Pada sepasang detik yang menculik manik-manik peluk ibu...
Akan kukisahkan sebaris bait pilu tentang rindu.....Ibuku, sukma-waras-naluri ibuku...
Telah dicuri dan dikubur oleh apa dan siapa bernama revolusi zaman....
Menyisakan sepasang tangan beku dan wajah autisme..
Tetapi tidak tolerir menyisakan kehangatan pada ubun-ubunku
Sedang aku, disesatkan oleh rindu..
Meski, rindu pula yang menguatkan warasku...Kita ini apa? Dan akan jadi apa?
Kala anakmu baru kemarin sore belajar memanggilmu ibu..
Di sore berikutnya, kau turunkan dia dari pangkuanmu.
Kau tunjukkan dunia yang begitu jauh sambil berkata "ini gadget nak"
Tapi kau lupa, bagaimana harusnya anakmu bilang "IYE" saat kau memanggil namanya...Kita ini apa? Dan akan jadi apa?
Kala petuah tak lebih dari sekedar kisah tua.
Maka jangan geram, bila lukamu ditaburi garam.
Sebab, kau biarkan gadget menemani tidur anakmu..
Sebab, kau biarkan "yabe lale" tersenggol pinggul biduan dangdut sambil bermaksiat di balik syair-syairnya....
Oh,kita ini akan jadi apa...."Yabe lale..."
Atinrono ana'...
Kuru' sumange'mu ana'...
Kuru' kucapu kucampa'ko ana'..
Sumange'na nyawamu....
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DALAM KELAMBU
PoetryTempat terbaik untuk bersembunyi. Menyembunyikan pikiran dari angin, nyamuk berisik, bahkan dunia besar.