Apa salahku?

6K 896 507
                                    

Disclaimer: Naruto belong to Masashi Kishimoto. This fic belong to me.

Note: jadi beberapa hari ini saya ke-garem *cry* kapal saya dikabarkan kena ombak dan saya ga mau naik getek lagi *cry*. Untuk menghibur diri akhirnya buat ini. Cerita ini semacam sequel Pengemis ganteng, karena memang saya membuat ini setelah baca fic itu.

Kredit: fic ini dibuat semata untuk hiburan bukan untuk dikomersilkan apalagi berniat menjatuhkan.

Semoga semua yang membaca ikut bahagia. (Dan ga salty kaya saya)

=====

Sasuke menatap cerminan diri. Pakaian sudah rapih. Rambut licin tersisir ke belakang. Sepatu mahal. Jam bermerek.

Ia siap untuk kencan kesepuluhnya.

Ada rasa bangga tiap kali mengingat Omega miliknya. Sungguh beruntung mendapatkan seorang Naruto. Omega pirang ini penuh perhatian, lucu, dan polos.

Sasuke tersenyum kecil mengingat semua. Di liriknya jam di pergelangan tangan. Sekali lagi, ia menatap cerminan diri.

Dengan langkah elegan, Alpha yang sebulan lalu berumur tiga puluh satu tahun, melenggang pergi untuk kencannya.

.

.

Kencan mereka berjalan aman seperti sebelumnya. Tak ada kesalah pahaman antara mereka, namun semua terkadang tak seindah yang diinginkan.

Alpha adalah makhluk teritorial. Melihat Naruto memberikan makanan pada gelandangan yang mereka temui saat berjalan berdua, membuat intuisi Alpha Sasuke bangkit. Omega miliknya memang memiliki jiwa sosial tinggi dan kebaikan yang luar biasa.

Tetap saja, rasanya seperti berkompetisi.

Sasuke ingat jika Naruto pernah menganggap ia sebagai pengemis. Karena hal itu, sekarang tiap kali Omega pirangnya memberi belas kasih pada gelandangan ia akan meneliti orang tersebut. Mungkin saja, mereka juga orang kaya yang terlalu malas memikirkan penampilan. Seperti dirinya dulu.

Mata Sasuke akan memicing. Mengamati bagai detektif handal mencari bukti jika orang kumal di depan mereka adalah gelandangan yang asli.

Ada gesekan yang menyayat setiap kali intuisi Alpha miliknya bangkit. Yang benar saja, ia cemburu pada gelandangan. Intuisinya sendiri yang membuat Sasuke terhina.

Naruto hanya akan tersenyum kemudian merangkul pundak Sasuke seolah tak melakukan apapun.

Tak mengerti kekhawatiran Sasuke. Bagaimana jika ada gelandangan yang nanti ditaksir oleh Naruto? Omeganya akan melamar gelandangan itu dan meminta pekerjaan pada ayahnya seperti pada Sasuke dulu.

Bayangan Naruto menaiki kuda putih bersama gelandangan tak berwajah, membuat Sasuke resah.

Karena itu Sasuke ingin memberi kesan terbaik. Ingin membuktikan jika tidak ada Alpha yang lebih baik darinya. Naruto akan bahagia dan berkecukupan dalam pengawasan Sasuke.

Tapi bagaimana? Ia dilema.

.

.

Sasuke men-skype kakaknya. Jika ia tidak menghubungi untuk memberi kabar, maka Itachi akan menyambangi rumahnya. Ia sungkan menerima sang kakak di rumah. Pembawa jahil itu pasti akan membuat siasat baru.

Pembicaraan mereka terlihat biasa saja. Sampai akhirnya Itachi sadar jika Sasuke lebih diam.

"Apa kau bertengkar dengan kekasihmu?" Itachi bertanya.

Oh, ternyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang