Chapter 13

19 3 1
                                    



"Gawat! Ayo kita bawa ke UKS!" seluruh anggota di tim sepak bola tersebut panik.

"Tidak usah teman-teman, karena ini kesalahanku, aku yang menendangnya terlalu keras dan jauh. Jadi biarlah aku saja yang bertanggung jawab atas gadis itu. Aku yang akan membawanya ke UKS" laki-laki itu langsung lari menghampiriku yang terkapar di tanah, dan digendonglah aku seperti seorang putri. Laki-laki itu membawaku menuju UKS dengan di perhatikan oleh murid-murid sekitar tetapi ia cuek saja. Setelah sampai di depan UKS, ia membaringkan tubuhku dengan perlahan di kasur. Ia juga bertanggung jawab untukku dengan cara menghapus bekas mimisan di hidungku, memberi minyak angin di sekitar pelipisku, dan juga mendekatkan minyak angin ke lubang hidungku.

"Oh! Rupanya kau sudah sadar" laki-laki yang duduk di samping tempat tidur yang aku gunakan sambil menungguku akhirnya berbicara.

Aku refleks bangun dalam posisi duduk. "HE?! K-kau siapa?!", 'Kok sepertinya kaya pernah lihat ya...orang ini nggak asing deh, hm...' aku mulai berpikir keras. Akhirnya aku menyadari sesuatu. 'HE-HEEEEEEEEE!!! JANGAN-JANGAN!!! D-DIA ITU....!!! KI-KIIROOOOOOOOO??!!' aku sangat terkejut lagi-lagi ada yang mirip dengan OCku.

"Ada apa melihatku seperti itu?" dengan tatapan matanya yang tajam.

"A-ah! Tidak kok tidak! Ngomong-ngomong kamu siapa dan apa yang kau lakukan disini?" aku bertanya untuk memastikannya.

"Apakah kau benar-benar tidak mengenalku? Ehem! karena aku yang sudah menendang bola tersebut aku menyesal dan meminta maaf padamu. Aku terlalu berlebihan menendangnya dan tidak lihat-lihat dulu jika ada orang" dengan raut muka yang terlihat bersalah.

"Ah! Tidak apa-apa kok, aku yang ceroboh karena kurang peka sekitar hahaha" aku menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal.

"Aku akan memperkenalkan diri. Namaku Kiiro, aku adalah pangeran dari Kerajaan Kuning. Salam kenal. Ku kira semua orang disini sudah mengenaliku." laki-laki itu tidak tersenyum sama sekali.

'SUDAH KUDUGA!', "Salam kenal juga Kiiro-sama! maaf jika saya tidak tahu jika anda pangeran. Nama saya Shiromi Mizuo! bisa langsung panggil saja Mizuo! Saya memang bukan berasal dari sini dan saya termasuk murid baru yang berasal dari Odlux. Ini adalah hari pertama saya disini dan sudah tertimpa musibah ahahaha" aku tersenyum ramah padanya.

"Tidak masalah. Owh begitu ya, pantas saja. Sekali lagi maaf Mizuo. Aku kemari hanya memastikan bahwa kau tidak kenapa-kenapa dan karena aku yang salah maka sudah jadi kewajiban jika aku yang bertanggung jawab. Sebagai permintaan maafku, kau menginginkan apa Mizuo?" Kiiro-sama begitu serius.

"Kiiro-sama....tidak perlu sampai sebegitunya, jangan terlalu serius!!" aku merasa tidak enak.

"Aku mohon! Mintalah sesuatu padaku. Seperti inilah diriku, selalu menanggapi segala sesuatu secara serius" Kiiro-sama agak menundukkan kepalanya.

"Baiklah! Kalau begitu...maukah Kiiro-sama mulai detik ini lebih banyak tersenyum, dan jadilah temanku hihi!" aku mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan sambil tersenyum mengunjukkan gigiku.

Kiiro-sama terkejut. "Aku...berteman dengan pe-perempuan? yang benar saja"

"Eh? Apakah Kiiro-sama tidak memiliki teman perempuan di sekolah?"

"Tidak. Aku tidak tahu dan tidak mengerti bersikap di depan perempuan itu bagaimana. Lagipula aku tipe orang yang terlalu serius, kaku jika berhadapan dengan seseorang terutama perempuan, tidak terlalu pandai dalam bersosialisasi maupun bergaul. Entah mengapa para gadis sering memperhatikanku. Berteman dengan laki-laki saja sudah cukup bagiku"

"Itu cukup mudah Kiiro-sama! Masalah utamanya disini kau itu harus ramah dan supel dengan semua orang. Coba saja tersenyum dengan setiap orang yang melihatmu, bahkan jika orang itu kau kenal maka sapalah. Aku jamin dengan trik sesederhana ini kau akan terkenal dikalangan para gadis. Hanya dengan menyapa mereka saja seperti selamat pagi, halo atau hai, memanggil nama mereka itu sebenarnya sudah membuat hati perempuan berbunga-bunga. Apalagi di sapa oleh Kiiro-sama hehe...Kau bilang tadi para gadis memperhatikanmu? Ah! Mungkin mereka sebenarnya ingin coba untuk mendekati bahkan berteman denganmu tetapi melihat tampang Kiiro-sama yang selalu menatap tajam orang-orang, tidak pernah tersenyum, dan terlihat sangar itulah yang menghambat mereka untuk mendekati Kiiro-sama. Seperti ada sebuah penghalang, sebuah aura kegelapan yang menyelimutimu hahaha. Bercanda kok bercanda hehe~. Kiiro-sama juga harus lebih bisa mengekspresikan dirimu sendiri. Kau itu sebenarnya sangat sopan dan keren lho Kiiro-sama! Percaya diri saja hihi!" aku tersenyum dengan mengunjukkan gigiku pada Kiiro-sama.

Pipi Kiiro-sama tiba-tiba memerah. "Ooh...begitu ya..., aku akan melaksanakan apa yang kau katakan" lalu Kiiro-sama tersenyum. "Seperti ini kah Mizuo?"

'eeeeeee kaku sekali!', "Tidak-tidak! Jangan seperti itu, jika kau tersenyum seperti itu pada orang lain maka akan terjadi kesalahpahaman! Senyum saja secara natural, maksudnya senyuman yang benar-benar keluar dalam diri Kiiro-sama secara alami. Senyuman yang dapat membahagiakan orang sekitar, Kiiro-sama jangan terlalu kaku dan serius. Itu saja kuncinya" aku tersenyum begitu tulus pada Kiiro-sama.

"Aku akan berusaha. Terima kasih banyak kau sudah memberiku sebuah pencerahan" tiba-tiba Kiiro-sama berdiri dari kursinya dan memegang tangan kananku. "Kalau begitu...aku akan menjadikanmu teman spesialku, Mizuo" tangan kananku tiba-tiba dicium olehnya dan ia juga tersenyum sangat tulus padaku.

Wajahku seketika sangat memerah. 'HE-HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE??!! KIIRO-SAMA MENCIUM TANGANKU SEPERTI SEORANG PUTRI!! D-DAN SENYUMANNYA AAH!!' aku sangat terkejut dengan perbuatan Kiiro-sama. "Ki-Kiiro-sama!! Apa yang kau lakukan pada sayaaa?!!" aku refleks menarik tanganku.

"Mencium tanganmu. Itu sebagai pertanda bahwa kau adalah teman perempaun pertamaku dan teman paling spesial" Kiiro-sama tersenyum begitu tulus. 'Sepertinya, aku telah menemukan cinta pertama dalam hidupku...'

"Nah! Itu Kiiro-sama bisa mengeluarkan senyuman secara natural, terasa begitu tulus. Senyuman yang tulus dan natural dapat keluar jika orang itu melakukannya dengan perasaan, Kiiro-sama" aku tersenyum dengan wajahku yang masih memerah. "T-Tuh kan apa aku bilang...jika Kiiro-sama tersenyum para gadis bisa klepek-klepek dengan Kiiro-sama. Kau begitu tampan jika tersenyum, sungguh!" aku tersenyum padanya.

"T-terima kasih. Kau benar Mizuo, aku sadar setiap aku melakukan suatu kebaikan pada gadis, ada suatu tembok penghalang yang aku buat sendiri, karena hatiku sudah tertutupi oleh sifat yang tidak bisa aku ubah ini. Ini salahku, aku tidak berusaha untuk mengubah diriku sendiri" Kiiro-sama menundukkan kepala. "Lagipula aku tidak butuh disukai bahkan dikejar-kejar oleh para gadis. Justru itu sangat merepotkan. Aku hanya perlu membuat gadis yang aku suka jatuh hati padaku" Kiiro-sama tersenyum.

"Waaaah!! Bagus sekali itu Kiiro-sama! ternyata punya juga ya orang yang Kiiro-sama sukai!! Selamat! dan berjuanglah untuknya! aku mendukungmu hihihi!" aku tersenyum dengan mengacungkan jempolku pada Kiiro-sama.

Kiiro-sama tertawa kecil. 'Itu kau Mizuo', "Terima kasih ya Mizuo, kau juga telah merubahku. Aku merasa lebih baik sekarang. Dan...maukah kau memanggilku Kiiro saja" Kiiro-sama malu-malu.

"Hehe...sama-sama. Aku hanya memberitahu sesuatu yang ada di pikiranku saja kok, ini bukan apa-apa. Baiklah! Kiiro!" aku tersenyum padanya. "Ah! Aku lupa, aku belum menceritakan suatu hal yang penting padamu!"

*Bel masuk berbunyi*

"Yah! sudah masuk! Karena sudah masuk, lain kali saja ya Kiiro jika kita bertemu lagi. Aku harus ke kelas sekarang. Sampai jumpa!" Aku langsung turun dari tempat tidur.

"Tunggu Mizuo! Aku belum tahu, kau kelas berapa?"

"Aku kelas 2-A! Kalau kau?"

"Rupanya kita seangkatan sekaligus tetanggaan. Aku kelas 2-B"

"Oh! Wah! Kalau begitu ayo kita balapan lari sampai kelas Kiiro!" aku sangat bersemangat.

"Ide bagus tuh! Baiklah aku terima tantanganmu Mizuo!" Kiiro pun ikut bersemangat.

"Aku duluan! Dadaaah~!! nyiahahahaha!" aku langsung lari duluan keluar UKS.

Kiiro pun langsung cepat-cepat menyusulku. "Oi! Kau curang Mizuo! hahaha!" Kiiro tertawa bahagia.

Akhirnya kita pun lomba lari menuju kelas masing-masing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Takdir Dari Sebuah Impian yang KuatWhere stories live. Discover now