Pendekar Tanpa Bertarung

69 8 4
                                    

5 tahun yang lalu iskandar raden wijaya kerap di pangil iskandar tersebut sewaktu kecil lolos  dari pembunuhan,pembunuhan yang merengut nyawa orang tuanya iskandar dan kehancuran suatu perguruan silat merpati.
     Setelah iskandar menginjak dewasa dia mempuni/ mempunyai ilmu yang cukup tangguh,mulailah iskandar menyisir dan mencari satu persatu pembunuh orang tua iskandar  serta perusak perguruan silat merpati .
    Dalam pengelanaanya,iskandar mendapat berbagai pengalaman yang sangat aneh ,membuat dirinya merasa semakin tangguh dan sakti.Tidak semua petualangan berjalan mulus beberapa kali iskandar hampir kehilangan nyawanya karena kecerobohan iskandar terhadap  semua orang yang menjahati iskandar dengan kesaktian ilmunya.
    Petualangannya pun cukup berliku karena salah satu otak pembunuh orang tua iskandar ialah sugeng (orang yang pernah memomong iskandar waktu kecil) yang mempunyai rasa dendam,karena keluarga iskandar membudak orang tua dari   sugeng untuk di jadikan pengembala peliharaan alm ayah iskandar.
    ketika di perjalan untuk mencari sugeng iskandar terperosok ke dalam jurang dan tidak sadarkan diri tidak lama kemudian iskandar ditolong  oleh pria separuh tua yang bercadar  dan di bawah ke dalam pondok untuk di obati.
    Tidak lama setelah  iskandar sudah di beri obat iskandar terbangun dan dia tampak kaget dan bingung.. Dan iskandar bertanya "siapa kamu?pria bercadar tersebut menjawab dengan lemah lembut "aku yang menolong mu wahai anak mudah ketika kamu tidak sadarkan diri di bawah jurang itu(sambil menunjuk arah ke jurang)  dan pria bercadar itu bertanya balik kepada iskandar "wahai anak mudah kenapa engkau berjalan sendiri di tengah hutan apa tujuan kmu sampai kmu berani melewati hutan lebat itu? ... Iskandar menjawab dengan suara lantang "saya mencari otak pembunuh alm ayah ibu saya dan perusak perguruan saya"!! Pria bercadar tersebut kembali bertanya "trus apa mau kamu jika kamu sudah bertemu dari  salah satu orang yang membunuh dan merusak perguruan mu itu  wahai anak mudah".? Iskandar menjawab sambil berjalan ke arah hutan " saya akan mengajak bertarung sampai titik darah penghabisan !! iskandar menjwab sambil mengupkan amarah .
    Tidak jahu dari pondok iskandar ingat dia lupa tidak berterima kasih atas pertolongan dari pria bercadar tersebut lalu iskandar berjalan kembali ke arah pondok tersebut ,sesampai pondok iskandar mengetuk pintuh sambil suara lemah lembut mengucap salam"assallamuallaikum" tidak kunjung di jawab dari pria bercadar tersebut dan iskandar mengulanginya mengucap kata salam tersebut .Lalu iskandar menunggu sekian lama tidak ada yang membukakan pintu pondok tsb akhirnya iskandar mengatakan "jika kisanak tidak mau keluar saya mau mengucapkan beribu terima kasih atas pertolongan kisanak terhadap saya saya berjanji akan membalas budi apa yang telah kisanak lalukan kebaikan terhadap saya saya akan bantu apapun kesulitan kisanak ."saya berjanji"(sambil teriak) ternyata pria bercadar tersebut tidak ada dirumah melainkan ada di kebun depan rumah nya dan dia mrndengar teriakan iskandar pria bercadar menginginkan  janji yang di ucapkan iskandar tersebut akhirnya pria bercadar tersebut menghampiri iskandar dan mengatakan "apakah janjimu itu benar wahai anak mudah" iskandar menjawab "iya kisanak saya berjanji" lalu pria bercadar tersebut bercerita sambil menangis "jangan lah engkau cari pembunuh dan perusak perguruan mu itu dan kamu mengajak bertarung dia, karna dia sudah tidak bisa apa apa  dan kemungkinan dia sudah insaf dan bertaubat atas kejahatan yang pernah di lakukan nya"  karena di antara mereka ialah saya ,saya telah jahat saya telah membunuh orang tua kamu wahai anak mudah krena hati yang telah di tutupi kedengkian ,dendam dan amarah yang amat kuat .Saya telah bertaubat kepada tuhan dan saya mempunyai niat untuk mencari keluarga yang telah di tingalkan korban pembunuhan yang telah saya bunuh di waktu lalu untuk meminta maaf atas kesalahan saya...."Tetapi Allah swt telah membantu saya untuk menemukan keluarga  yang saya maksd tadi alhamdulilah saya di pertemukan" pria bercadar tersebut melepas cadar sambil menangis dengan rasa kecewa dan memeluk iskandar sambil mengucap maafkan saya wahai anak mudah
    Iskandar pun ikut menangis dan memaafkan pria bercadar tersebut

Pendekara tanpa bertarung bukan karena pendekar yang tidak ada lawan penantang nya melainkan pendekar tanpa bertarung berhasil menghindari pertarungan yang akan di mulai jika semua mengikuti  emosi dan amarahya.
  
Terima kasih  atas waktunya
 

    (karya .@mochdannufirmansyah)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pendekar Tanpa BertarungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang