Mermaid 27

1.7K 109 3
                                    



Rayla terus menghajar mencoba menjangkau tapi selalu terhalau oleh tubuh Jason, ia kesal Karena Jason tidak mempercayai ucapan nya sama sekali. Hingga ia harus menahan kekuatan nya jika Jason sudah berhasil mencapai nya untuk melindungi wanita itu.

Hingga tubuh itu semakin lama sudah mulai tidak bisa bertahan dan kaki itu langsung berlutut karena tidak mampu lagi untuk berdiri.

Sambil mengumpul kan nafas, Jason melihat raut dingin di hadapan nya, Rayla. Bahkan nama itu tidak pernah ia kenal hingga nama itu seperti ikut mengubah sosok hangat yang salam ini dirasa kan.

Masa bodoh dengan Shircelise kalau apa yang dilukai nya menyangkut mate yang salam ini mendampingi nya.

Saat serangan yang akan Jason berikan pada saat itu kata – kata yang terdengar asing tertangkap oleh nya,

"hentikan, terimakasih sudah mengulur waktu."

Jason langsung menatap Shila yang kini sedang menyeringai gigi taring nya, perubahan yang tidak biasa di mata Jason.

"apa ya,,,," ucapn nya terputus,

"aku tidak mau melihat bangkai mu yang akan mengotori tubuh ku karena pertarungan yang selalu berada di sekeliling ku." Hingga saat Jason akan berdiri pada saat itu pula tubuh nya langsung terlempar jauh ke samping.

"keras kepala, bocah ingusan."

Terdengar kisruh dari segala arah, perkataan yang di lontar kan shila sangat membuat semua yang berada di medan pertempuran tak percaya.

"lagi pula kalau sosok asli pemilik jiwa ini masih ada mungkin ia tidak akan sudi bersama mu, Jason."

Jason hanya bisa menatap tak percaya ucapan yang menyakitkan itu keluar dari bibir yang selalu mengucap kan kata manis untuk nya.

Hingga,,,

Sinar itu menyilau semua yang berada disana,,,bersamaan dengan kesadaran Jason yang mulai menipis dengan senyum getir di bibir nya.

"ah,,, begini lebih baik,, lagi pula wajah ini tidak buruk, bukan" lantang nya percaya diri.

penampilan nya sudah berbeda lebih segar dan fress seperti iklan sabun mandi batangan,,entah mantra apa yang digunakan nya karena jika bisa, Andrew ingin mencoba itu,, takjub Andrew, melihat kejadian itu dan membanding kan penampilan nya saat ini.

'jadi benar dia Azura."

"bukan kah Sirchelise itu sudah mengatakan nya sedari tadi, Nic. Apalagi dengan penjelasan Andrew, sangat rapih dan licik."

"yah,,, bahkan seorang raja saja bisa tertipu oleh nya."

"jangan anggap remeh kekuatan nya,, aku sudah bilang bukan, buku mantra yang aku temukan itu adalah potongan kecil buka mantra terlarang yang harus nya tidak boleh di gunakan oleh para penyihir dan seperti nya Azura sudah sangat matang membuat rencana serapi itu tampa tercium sama sekali oleh penghuni istana ." Ucap Andrew serius.

Nicolas dan Jake cukup terpana,

"aku tidak menyangka otak itu sebenar nya berfungsi,"

Baiklah itu sindiran yang biasa di lontar kan oleh sepupu, calon Alfa dan bahkan saat ini ia akan menjadi kan calon Rival nya,, lihat saja...

"kau benar drew,, dan melihat situasi ini seperti nya para pemimpin clain akan menyerah kan seutuh nya pertempuran ini kepada Sirchelise itu ."

" yah,, dan ia Rayla bukan Raina."

"kau benar Nic" timpal Andrew menyutujui.

***

Ledakan demi ledakan terdengar, meraka semua terlindung Butler untuk melindungi serangan yang semakin lama semakin Hot.

Dan Jake saling bertatap dengan kania seperti berkomunikasi melalui paralel tembus pandang, huuu,,, dua sejoli ini...

Semua sudah mengetahui bahwa hanya Azura yang menjadi biang kerok semua masalah ini bermula. Hingga membuat kesalah pahaman terbesar sepanjang sejarah dunia Bhigilands.

sampai suara teriakan yang memekak telinga menghentikan semua suara yang terjadi di arena pertempuran ini.

Termasuk Nicolas yang tersadar dari lamunan nya yang membayangkan Rayla, dan Andrew dari pengamatan nya.

Dan...

Jangan tanyakan pria kolot itu karena seperti nya suara apa pun itu tidak mengganggu aksi pandang memandang mereka. Seperti dunia milik mereka saja..

Tidak ada yang bisa mereka tangkap dari pertempuran yang mereka lihat, dengan jarak pandang yang cukup jauh dan pelindung Butler yang buram di tambah sinar mantra yang sudah seperti pesta bom, dan Andrew hanya bisa melirik curiga Jake yang seperti nya mata itu tidak berpengaruh sama sekali.

"semua sudah selesai."

Dan ucapan Jake cukup menghentika aksi tatapan itu dan mengalihkan nya kepada mereka. Saling memberikan pesan tersirat dan mereka tau kalau semua ini benar – benar sudah berakhir.

***

"kau tidak apa – apa?"

" seperti yang kau lihat," mencoba menegak kan tubuh nya, luka nya tidak bisa di bilang ringan karena bagaimana pun semua kekuatan yang dimiliki nya sudah terserap habis saat pertarungan tadi.

"apa sebaik nya kita menunda ini."

"Tidak perlu Jaslyn, semua sudah berkumpul dan seperti nya waktu ku sudah tidak banyak lagi." Suara nya mulai melemah meski sekarang ia mampu berdiri dengan kaki nya sendiri.

Dan jaslyn mencoba mengatur nafas untuk menghilangkan kehawatiran yang saat ini mulai meyelimuti nya.

Semua berpusat pada mereka, menunggu apa yang dilakukan, serta tindakan apa selanjut nya yang akan di ambil oleh seeorang Sirchelise.

"Azura, suduh terkurung di Hells Draknes. Aku sebagai bibi Rayla sekaigus kaki tangan putri Sirchelise ingin menyampaikan bahwa mate Rayla akan di pilih saat ini di hadapan kalian." Lantang nya

Suara kisruh itu kembali terdengar, banyak suara ketidak percayaan bahkan ketidak setujuan mereka.

"sudah ku bilang kita hentikan ini, kau bisa mempertimbangkan keputusan yang akan kau ambil rayla."

"dan melihat kembali perseteruan antar clain kembali, cukup Jaslyn. Aku cukup tau apa yang saat ini akan aku lakukan." Dengan desisan tajam.

"meski harus dengan mengorbankan nyawamu." Ucap nya tak kalah tajam.

"yah "

***

Jejak cantik, vote, dan coment di tunggu 30 vote+coment= target,,, hoho

Ga banyak ko,, lagi pula masih banyak silent reader bukan,,, aku ra po po..

Dan untuk imajinasi pertarungan nya maaf kalau kurang puas, ,, hehe

By

nadiaalma


MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang