Kita hanya punya malam....
Pun sisa-sisa malam kita semakin kelam..
Setelah sebagiannya kau rajutkan pada kelambu tak bersulam..
Kita nyaris tak bertutur salam.Esok kita kan berbincang pada rembulan...
Bukan tentang kisah Milea dan Dilan...
Atau ikrar maut Hayati pada Zainuddin..
Bukan jua keluh telapak akan pasukan tiram yang menelan...Kepada engkau sang penjual malam dikala sunyi
Tak menyisakan segelintir asa pada naluri
Memekikkan getir pada kalbu menciutkan diri
Kendati malam datang lantas tak meredam emosi
Tertatih pada perih dan sepi....Kita hanya punya malam..
Pun sisanya telah kau jual pada penjual kelambu....
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DALAM KELAMBU
PoetryTempat terbaik untuk bersembunyi. Menyembunyikan pikiran dari angin, nyamuk berisik, bahkan dunia besar.