Bagi elly, tak ada hal yang paling menyakitkan selain hidupnya.
Selama 20 tahun hidupnya dia terus merasa sengsara. Entah itu dari orang tuanya atau orang luar.
Hidup dalam lingkungan yang keras tak membuatnya putus harapan dalam menjalani hidup. Dan sama seperti manusia normal yang lain, dia ingin hidup bahagia dan normal. Tidak terbelenggu dalam kesengsaraan yang ia sebut tali neraka kecil.
Elly sendiri ingin menjadi seorang dokter dan sedikit keberuntungan dalam hidupnya ia mendapatkan beasiswa penuh karena prestasinya.
Setidaknya Tuhan tak selalu memberikan ujian kepadanya.
Elly lagi-lagi terduduk di taman yang berada tak jauh dari rumahnya. Wanita itu hanya mengayunkan kakinya sambil mengemut es batang yang ia beli sepuluh menit lalu.
Tak ada aktivitas yang berarti yang ia lakukan tengah malam ini. Hanya berdiam diri ditaman. Berlari dari rumahnya yang lebih tepat disebut salah satu neraka kecil yang ada dalam kehidupannya.
Lagi-lagi orang tuanya bertengkar. Tapi kali ini entah kenapa pertengkaran yang terjadi jauh lebih besar dari yang pernah terjadi sebelumnya. Ayahnya tadi pulang dan langsung menampar ibunya. Elly yang sedang menjemur kabur lewat pintu belakang rumah dan berakhir lah dia disini.
Sudah sekitar 2 jam dia disini, tak ada tanda-tanda ingin pulang kerumah. Rasanya elly ingin sekali kabur dari rumah dan hidup seorang diri. Tapi dia tidak boleh egois. Setidaknya ibunya adalah harapannya sekarang.
Tak ada yang bisa ia minta tolong. Tak ada juga yang bisa menjadi sandarannya dikala seperti ini....
"Heh!" Elly tersentak kaget hingga es batangnya terjatuh.
Wanita itu sedikit meringis melihat es batangnya yang sudah tergeletak dengan naas di rumput taman. Ingin memaki tapi akhirnya dia tetap mendongak dan menatap daniel yang entah mengapa sudah berada dihadapannya sambil melipat tangan didepan dada
"Ngapain lo disini?"
"Kakak sendiri?"
"Gue tanyain malah balik nanya!" Sentak daniel. Elly menunduk lalu bergumam kata maaf kepada daniel. Lelaki itu hanya mengangkat bahunya acuh lalu duduk disebelah elly.
Daniel memperhatikan elly dari samping yang hanya diam tak seperti biasanya. Elly memang pendiam tapi kali ini seolah ada yang salah dengan wanita itu
"Lo belum jawab pertanyaan gue" celetuk daniel
"Pengen disini aja...." elly tetap menunduk tak menatap daniel.
Lelaki dengan bahu lebar itu berdiri dari duduknya lalu menarik tangan elly masuk kedalam mobilnya
Elly bingung kemana daniel akan membawanya, tapi akhirnya dia hanya diam dan pasrah saat daniel malah membawanya ke sebuah jalan sepi yang minim pencahayaan.
"Buka baju lo"
Dengan tangan sedikit bergetar elly membuka satu persatu kancing piyamanya. tapi karena daniel tak sabaran dia langsung menyentak piyama elly hingga beberapa kancingnya jatuh bertaburan
Daniel menarik elly untuk duduk dipangkuannya lalu mendorong tengkuk elly untuk menyatukan bibir mereka.
Seolah mengabaikan suasana sempit didalam mobil, daniel menggendong elly ke bagian belakang mobil. Membaringkan elly lalu dengan tak sabaran menyetubuhi wanita itu.
"Lo gak bisa kabur dari kehidupan lo. Emang dasarnya sengsara udah gitu aja..." elly tersenyum miris saat mendengar penuturan daniel barusan. Bagaimana mungkin lelaki itu mengatakan hal yang menyakitkan tanpa berpikir jika dia akan tersakiti?
Tapi toh daniel tak pernah perduli tentang hidupnya.... ia hanya mainan. Tak ada harapan lebih untuk itu...
"Kakak cuman gak tau rasanya berada di sisi aku...."
Daniel menoleh lalu tertegun sesaat setelah elly mengucapkan kata-kata barusan.
"Lo pikir gue perduli?"
"Dan kakak pikir aku berharap kakak perduli?"
Tbc
Gue mau post ff religi aja abis ff ini kelar. Biar gak nambah banyak dosa😭😭😭
YOU ARE READING
Toy 🌹Kang Daniel✔
Historia Corta[mature content] "Only you can make me turn on" [typos, mature content and harsh word] start[20.07.17] end[27.09.17]