Bagian 2

31 13 2
                                    

Bel pulang mulai menggema bersamaan dengan turunnya rintik hujan yang kian lama kian menderas. Murid kelas XII IPA 3 mulai memasukkan buku-buku kimia mereka yang menurut murid setempat adalah suatu hal yang sangat-sangat menakutkan. Anak-anak yang mengambil jurusan IPA saja menganggap buku kimia tersebut seperti monster berjalan, membuat murid yang membawanya merasa sangat berat. Kalau kata Lylah yang sering di panggil Lay-jablay adalah seperti di gandolin anaknya mbak-mbak kuntilanak depan kompleknya Zoe.

Lylah, Zoe, Aamber dan jangan lupakan Maura adalah teman paket komplit. Jika Maura, Aamber, dan Lylah adalah anak yang sangat-sangat ribut--mulut toak--jika ada di sekolah, lain lagi dengan Zoe yang terlihat lebih dewasa di banding ke tiga sahabatnya tersebut. Zoe indigo, jika sifat jahilnya muncul ia pasti akan menakut-nakuti ke tiga sahabatnya tersebut yang akan berhasil dengan sukses membuat sahabat-sahabatnya cemberut.

"WOI-WOI, PULANG WOI!" Teriakan Lylah menggema ke dalam kelas XII IPA 2 tersebut, membuat Zoe yang berada di sampingnya berdesis kesal. Di kelas XII IPA 2 tersebut hanya ada dua manusia, salah satunya adalah Maura yang sedang menelungkupkan wajahnya di meja. Bisa di tebak gadis tersebut sedang tertidur membuat Alice, teman Maura yang super duper kalem tersebut terlihat khawatir.

"Ah, untung kalian datang. Maura sudah tertidur sejak pelajaran Bu Tami tadi." ujar Alice terhadap Lylah dan Zoe.

"Tuh si Ember kemana?" ucap Lylah sembari duduk di samping Maura, berniat mengagetkan gadis tersebut. "Ember? Oh, mungkin maksud kamu Aamber. Dia tadi katanya mau nguping di kawasan anak PAGPS." pernyataan Alice tersebut membuat Zoe bingung.

"PAGPS apaan lagi dah?" ucap Lylah menimpali.

"Kalo kata Aamber, PAGPS itu singkatan dari Perkumpulan Anak Gosip Punya Sriwijaya, yang katanya sedang ada gosip hot paling baru hari ini." dengan wajah polosnya Alice menjelaskan, membuat Zoe menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berpikir, pasti si Ember yang sedikit mengotori pikiran polos Alice tersebut. Merasa terganggu, gadis bernama Maura tersebut menggeram kesal dan dengan perlahan mengangkat wajahnya untuk memberi tatapan tajam terhadap Zoe dan Lylah.

"Lo tau gak sih, ini tuh lagi hujan!?" ucap Maura kesal sembari menggebrak meja yang ada di depannya.

"Iya, emang lagi hujan kan?" ucap Lylah menjawab.

"Ini kelas juga lagi sepi?!" Maura berucap dengan wajah seperti monster yang sedang mengantuk. Bayangkan saja, rambut gadis tersebut acak-acakan, lalu mata sipitnya menatap tajam kepada Lylah dan Zoe.

"Iya, yang bilang ini rame sapa sih? Lo ngigo apa gimana?"

"Mau tau sesuatu gak, Jablay?" Maura mulai membereskan buku-buku yang berserakan di atas mejanya.

"Nggak," ucap Lylay masa bodoh.

"Gue ngantuk, bego!" Maura berucap kesal sembari berjalan meninggalkan kelas dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Lah, dia nya pergi. Padahal mau di traktir Es krim. Yaudah lah ya rezeki gue nih, gak jadi nraktir tuh maniak Es krim" ucap Zoe dengan wajah super senang nya.

•••

Menatap rintik-rintik hujan adalah kesenangan tersendiri bagi Maura. Ditemani segelas coklat hangat ia mengedarkan pandangannya ke sepanjang jalan yang ada di depan The Flowers Cafe tersebut.

Menatap hujan, sembari mengingat masa lalu nya yang bahagia bersamaan dengan turunnya rintik-rintik hujan. Maura menatap ke Kafe yang ada di seberang dari Kafe yang sedang ia singgahi sekarang. Matanya menatap sedikit terkejut pada seorang pria dengan wajah blasteran yang sedang menatap hujan dengan nanar.

Maura sangat tahu pandangan tersebut, tuh cowok bukan gak suka sama hujan tapi dia benci dengan suatu moment yang berhubungan dengan hujan. Maura mengerti, karna ia punya pengalamannya sendiri dengan hujan, karna pengalaman tersebut ia menyukai hujan. Asik menatap pria blasteran tersebut Maura seakan lupa segalanya, bahkan ia tidak sadar saat pria tersebut menatap Maura balik dengan kesan dinginnya.

Saat Maura sadar bahwa ia ditatap kembali dengan pria tersebut, otomatis pipinya terasa terbakar dan dengan cepat ia mengalihkan pandangannya kepada coklat panas yang ada di hadapannya, dan mulai menetralkan degup jantungnya.

Seketika HP Maura berbunyi menandakan ada pesan masuk ke dalam HP nya. Setelah di lihat ternyata itu adalah pesan dari grup LINE yang baru di buat kemarin oleh Aamber yang menjabat sebagai pelopor nguping di kawasan PAGPS.

GOSIP-GOSIP CWANTIK(4)

AamberAbb : Woi!
AamberAbb : Hoy!
AamberAbb : Princess menyapa wahai rakyat jelata.

VeroniqZoe : Princess mata lo juling iya.

LylahChntl : Sejak kapan ya ada Princess yang tukang nguping orang ngegosip...

MauraLcyan : ^2

AamberAbb : Bavot ko sethan

MauraLcyan : nls th d bnrn dl

LylahChntl : Loe nuLisS apAa sSih RaA...

MauraLcyan : bct.

VeroniqZoe : napa dah mber?

AamberAbb : tebak dong, gue ada gosip baru sekarang gaes!

VeroniqZoe : lo nyuruh tebak tapi lo jawab sendiri, sinting emang.

AamberAbb : hus diem lo kucing. BENTAR LAGI ADA MURID PINDAHAN DARI JERMAN WOI!

LylahChntl : ganteng gak?
LylahChntl : keren gak?
LylahChntl : GANTENG GAK WOI!

AamberAbb : selo anjir.

LylahChntl : gila, gue daritadi nanya elah

AamberAbb : kalo gantengnya sih mungkin iya, soalnya kan blasteran.
AamberAbb : namanya Fargez, cuma itu doang sih yang gue tau.

(Chat group end)

Entah kenapa sekarang pikiran Maura mengarah pada pria yang berada di seberang Kafe yang ia singgahi tersebut.

-Hate and hope-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate and Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang