29. Egois Hamid !

2.2K 124 2
                                    


Ada pepatah yang mengatakan cowok yang lebih muda itu egois. Itu benar! Dan Ainun telah membuktikannya hari ini. Sekarang ia tengah sibuk menemani Hamid yang susah tidur karena insomnia. Setelah perdebatan panjang dengan lelaki berawajah manis itu sejam yang lalu. Ditambah rasa gondoknya pada cowok tersebut yang masih saja asyik dengan pekerjaan dan setumpuk map nya.

"Tidur, kek. Jangan dilama-lamain!" bentaknya pada Hamid yang masih terus meringkuk memeluk pinggangnya.

"Gue mau belajar lagi, nih. Jangan egois dong...." Sambung Ainun sambil menepuk pelan puncak kepala suami brondongnya .

Perkataan cewek cantik itu barusan membut mata hamid kembali terbuka. Ia mendudukkan dirinya tepat disebelah gadis tersebut.

"Kamu larang aku kerja, tapi kamu sendiri malah mau belajar? Enggak! Malam ini kamu tidur, besok baru belajar," ucap pemuda itu.

Ainun yang mendengarnya mendesisi sebal. Uughhh, dasar cowok pemaksaan! Egois! Apa pria itu tak berfikir, lusa Ainun UN dan ia belum mempersiapkan apa-apa dikarenakan cowok manja yang sekarang duduk di sampingnya.

"Gue UN lusa."

Hamid menggelengkan kepalanya. Ia kembali menatap wajah cantik natural istrinya, sedetik kemudian di daratkan ciuman singkat pada bibir gadis itu. Membuat pipi Ainun yang otomatis menimbulkan semburat-semburat merah muda disana.

"Sekarang tidur ya, Sayang," ucap hamid lembut.

Bah kerbau yang dicucuk, Ainun hanya mengangguk dan mengikuti ucapan cowok itu. Ia ikut membaringkan tubuhnya membiarkan Hamid memeluk posesif pinggangnya. Membiarkan lelaki itu mengecup ringan leher jenjangnya. Ya, sudah dipastikan muka Ainun akan makin memerah dibuatnya.

"Sleep tigh, My darling."

***

Jika kalian berfikir tingkat keegoisan seorang Hamid Bramawisnu hanya sampai segitu saja, maka jawaban kalian SALAH BESAR! Nyatanya, hari ini itu bocah ingusan masih memaksa Ainun ikut ke kantornya karena alasan bahwa sang sekertaris tercinta tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya. Nah, sebagai keponakan dan istri yang baik, dimintalah Ainun untuk menggantikan posisi tantenya itu.

"Jadi habis ini?" Dengan santainya Hamid bertanya. Padahal, Ainun sedang sibuk belajar.

"Duh! Lo lihat aja sendiri deh! Gue mau belajar nih, besok udah UN," dumel cewek itu kesal.

"Yah, Aii.... Sekertarisnya kan, kamu."

Ainun langsung mengadahkan kepalanya menengok Hamid. Dasar cowok egois! Udah tau istrinya mau Ujian, masih aja diganggu. Ia menatap sebal kearah adik kelasnya itu.

"Jam 2 siang lo ada rapat sama dewan redaksi dan manajer keuangan. Pokok pembahasannya tentang peluang keuntungan dan besar modal dari proyek kerja tahun 2020. Selama 3 jam kedepan, lo kosong," terang Ainun malas-malasan.

"Oh, Oke. Terimakasih istriku," jawab Hamid sambil menoel pipi istrinya yang cepat emosian tersebut.

Ainun tak mengindahkan omongan Hamid barusan. Ia masih sibuk membulak-balik buku UN yang ada dihadapannya. Habislah sudah ia, besok UN dan belum ada satu pun materi yang tersimpan dalam memori otaknya. Gara-gara punya suami masih bocah, Ainun jadi banyak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dan melakukan hal yang sama sekali tidak berguna.

***

"ANDA SAYA GAJI BUKAN BUAT MALAS-MALASAN..!!" teriakan Hamid membuyarkan konsentrasi Ainun. Setelah selesai rapat, pria bermata cokelat gelap itu malah teriak-teriakan diluar.

Be my Sweet Darling  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang