•Kindly play mulmed, itu sebenernya lagu Korea, tapi itu ada english translate. Di play alhamdulilah, gak di play ya gak apa-apa, sih. Soalnya, saya ambil kata-kata yang di chapter 36 dari situ.
Semoga part ini membekas ya dihati kalian, hehe♥
Happy reading!{***}
"Dulu mungkin saya tidak bahagia, namun sekarang saya sudah bahagia dan saya berharap bahwa saya selalu bahagia." -Monic
{***}
"KIRA -kira seperti itu lah kisah hidup saya. Saya hanya berharap, dengan adanya buku ini, kalian menganggap bahwa semuanya memiliki jalan hidup dan kebahagiaannya masing-masing," ucap Monic yang membuat para penggemar bertepuk tangan dengan meriah.
Sang pembawa acara--Sella, menyeka air matanya yang keluar dengan sapu tangan yang selalu ia bawa dan mendekatkan mic tersebut ke bibirnya, "Apa pesan yang ingin anda sampaikan lewat buku ini?"
Monic tersenyum kearah Sella, "Sebenarnya hanya sederhana, tidak setiap apa yang kita inginkan atau yang kita impikan selalu berakhir dengan bahagia. Dulu, saya termasuk kedalam salah satu orang yang seperti itu, sampai akhirnya saya sadar bahwa tidak selamanya akan berakhir seperti yang saya inginkan."
Lampu flash dari kamera terus-menerus menerpa wajah Monic dan juga Sella. Monic menanggapinya dengan senyum hangat dan juga elegan. Sella sendiri, ia terenyuh mendengar rentetan kalimat Monic.
"Baiklah, mungkin saatnya sesi pertanyaan. Ada yang ingin bertanya?" Sella melempar pandangan kearah audience yang memenuhi ruangan aula.
Hampir semua audience mengangkat tangannya. Lalu, Sella menunjuk salah satu orang yang mengenakan baju berwarna putih polos dipadu dengan rok pendek berwarna merah bermotif kotak-kotak.
Staf yang berada di bawah panggung pun memberikan mic ke perempuan tersebut. Perempuan tersebut tersenyum dan mendekatkan mic pada bibirnya, "Perkenalkan nama saya Patricia, saya ingin bertanya, definisi sesungguhnya dari bahagia itu apa ya, menurut mba Monic?"
Monic mengangguk, "Terima kasih Patricia atas pertanyaannya, benar-benar mengejutkan saya." Monic sedikit terkekeh.
Sebelum melanjutkan kalimatnya, Monic berdeham sebentar, "Jadi, definisi bahagia menurut saya adalah sesuatu yang bisa saya capai sendiri dan sesuatu yang bisa membuat saya merasa puas pada diri saya sendiri. Atau dalam kata lain, saya bahagia pada diri saya disaat saya bisa menyelesaikan buku ini. Nah, kira-kira seperti itu," jawab Monic.
"Apa anda sudah puas pada jawaban tersebut, Patricia?" tanya Sella. Dikejauhan, Patricia mengangguk puas dan kemudian ia duduk kembali pada bangkunya.
"Mungkin ada pertanyaan lain seputar buku 'MONIC & MEMORIES'?" Sella berdiri dari sofa dan berjalan kearah depan panggung.
Lalu, pilihan Sella jatuh pada seorang laki-laki, mungkin ia mahasiswa. Laki-laki tersebut berdiri dan membuat Monic terkejut melihat laki-laki tersebut.
Sama halnya dengan Sella, ia terkejut dikala ia melihat siapa laki-laki tersebut. Sella sebenarnya tidak sengaja memilih dia, situasi didalam ruangan juga redup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monic & Memories✔
Teen Fiction"And then, a happily ever after that just a bullshit." Start; 5 Desember 2016 End; 14 Juli 2017 [Baca aja, siapa tau suka]