congratulations 😊

1.4K 112 29
                                    

Sekarang jam menunjukkan pukul 6 sore waktu korea, tetapi di Seoul Performing of Art atau biasanya disebut SOPA , tidak pernah bisa dianggap sepi padahal sudah 2 jam lalu mata pelajaran terakhir diterangkan oleh para guru.

Masih banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor,kelas, atau halaman depan sekolah. Seolah mereka sudah biasa berada di sekolah sampai malam hari atau bahkan sampai pagi.

Sama halnya dengan seorang namja, berperawakan euumm pendek,agak sedikit bantet,berambut coklat tua dan bibir berlapis liptint.

"Yaakk park jihoon"

Seseorang yang dipanggil pun hanya menoleh. Ya nama namja itu adalah park jihoon. Seorang murid SOPA kelas 11-1 dengan sejumlah talenta yang dimilikinya, seperti dance,rap,acting bahkan vokal.

Ahn HyeongSeob, namja yang memanggilnya tadi berjalan menghampiri Park jihoon dengan wajah lesu.

Park jihoon yang melihatnya pun hanya diam menunggu maksut dari temannya ini memanggilnya.

"Kalau tidak ada yang dibicarakan, aku pergi"

Park jihoon perlahan mulai menyampirkan tas biru di pundaknya dan berjalan keluar kelas. Tetapi tiba-tiba tangan kanannya ditarik oleh Hyeongseob.

"Huaahhhh jihooniee "

Jihoon yang melihatpun hanya diam dan bingung dengan teman kecilnya ini, tiba-tiba memanggil,duduk,wajah lesu dan menangis. Jihoon tak habis pikir, bisa-bisanya dia berteman dengan namja kecil bersuara cempreng ini.

"Wae ?"

"Woojin hoon, woojin ... Huaahhh"

Jihoon benar-benar bingung saat ini. Belum juga selesai bicara, udah nangis duluan, batin jihoon.

"Ada apa memangnya sama woojin?"
Tanya jihoon, sabar.

"Woojin hikss.. woojin hikss.. "

"Iya woojin kenapa?"
Kau harus sabar park jihoon, ingat dia temanmu, pikir jihoon.

"Woojin selingkuh... Huaaahhh"

Jihoon dibuat kaget karena teriakan Hyeongseob yang semakin kencang,belum lagi suara cempreng nya itu. Melihat temannya menangis atau bahkan berteriak seperti itu, membuat Jihoon berpikir, 'beneran?'

"Memangnya kau yakin kalau si gingsul itu berselingkuh?" Tanya jihoon. Hyeongseob hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Tau darimana?" Tanya jihoon lagi.

"Dari gunhee hiks.. hiks.. kata gunhee, woojin tadi keluar sama daehwi, mereka jalan berdua.. huuuaaahhh"

Jihoon menaikan kedua alisnya. Bingung sekaligus malas. Bingung karena apa yang harus dia lakukan dan malas karena harus mendengar tangisan atau yang lebih pantas disebut teriakan maut.

"Memangnya Kau sudah melihatnya sendiri?"

Tangisan Hyeongseob berhenti. Dan dia mulai berpikir atau lebih tepatnya mengingatnya 'apa aku sudah melihatnya sendiri ya ?'
Sambil memilin poninya yang sudah panjang itu.

"Eeuumm, belum"
Jawab Hyeongseob polos.

Ya lord, demi liptint jaehwan hyung,,
Jihoon ingin sekali memenggal kepala temannya ini. Bagaimana kau bisa menyimpulkan kalau kekasihmu selingkuh hanya dari omongan orang lain tanpa melihatnya langsung.
Sungguh, ingin rasanya jihoon memakan namja cempreng ini.

"Yakk Ahn Hyeongseob, dengarkan aku. Kalau kau menuduh kekasihmu selingkuh, seharusnya kau liat sendiri atau paling tidak, kau liat buktinya dengan kedua matamu. Jangan menuduhnya sembarangan.
Memangnya kau sudah ikhlas melepas si gingsul itu heh ?"
Tanya jihoon sebal. Dia sungguh tak habis pikir dengan temannya ini. Bisa-bisanya percaya hanya dengan omongan murahan seperti itu.

congratulations [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang