Revenge

2.9K 235 37
                                    

"Ai' Kit, kenapa kau menarikku ke fakultas teknik?" ujar Beam sambil menatap sahabatnya dengan jengkel. Beam baru saja ingin bergegas pulang dan tidur jika sahabat yang disayanginya itu tidak menariknya dengan tiba-tiba untuk menuju ke fakultas teknik, tempat yang akrab untuknya beberapa bulan terakhir ini.

"Diamlah Beam, aku ingin menyerahkan kertas milik Ming yang tertinggal di apartemenku." Ujar Kit tanpa menatap Beam sama sekali. Dari saat mereka tiba di fakultas teknik sampai sekarang matanya tidak pernah lepas dari smartphone-nya.

"Kenapa kau tidak mengajak Ai'Pha saja?" Beam masih merasa jengkel pada sahabatnya yang telah menganggu waktu istirahatnya.

"Ai'Pha langsung berlari keluar kelas untuk menjemput N'Yo, jadi aku tidak sempat untuk mengajaknya. Lagi pula apa kau tidak ingin bertemu dengan Forth?" kini Kit mengalihkan tatapan matanya ke arah Beam yang masih memasang wajah kesal.

"Tidak, dia bilang akan pulang telat karena ada rapat dengan senior mengenai kegiatan S.O.T.U.S," jawab Beam. "Oh iya, aku lupa dia Head Hazer sekarang," balas Kit acuh. Tak lama setelah Kit selesai berbicara terdengar teriakan dari ujung yang cukup keras.

"KITKAT!!"

Dari ujung lorong terlihat pria tinggi dan tampan sedang berlari ke arah mereka, kedua pria itu menyernyit. "Kenapa kekasihmu seperti itu?" ujar Beam sambil memandang aneh ke arah Ming yang berlari seperti anak kecil. Kit mencoba untuk menutupi mukanya sambil membalas, "aku pun tak ingin mengenalnya." Beam hanya tertawa sambil bergumam, "mungkin lebih tepatnya, kenapa kau mau menerimanya menjadi kekasihmu ya."

"APA KAU BILANG?"

"Tidak ada, kau sensitif sekali ya"

Tak lama kemudian, Ming berdiri di hadapan mereka dengan nafas yang masih terengah-engah. Nafsu-nya tak terbendung saat bertanya dengan nada manis, "KitKat, apa kau sudah menunggu lama?"

"Au Nong, atur dulu nafasmu. Ai' Kitty-mu tak akan hilang dari hadapanmu," goda Beam tak lupa dengan smirk-nya. Kit langsung memukul pundaknya kuat, dan membuat Ming yang terbutakan oleh keberadaan Kit sadar. "Au P'Beam, Sawadee-khab P'" kata Ming sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada untuk memberi salam pada Beam.

"Sawadee," balas Beam.

"Kau hanya akan menyapa Ai'Beam? Kau memiliki dua senior yang berdiri di depanmu saat ini," ujar Kit dengan ketus.

"Au, KitKat kan kekasihku." Ujar Ming yang kini melingkarkan tangannya di pundak mungil milik Kit.

"Lepaskan!" teriak Kit sambil berusaha menyingkirkan tangan Ming dari pundaknya dengan pipi yang memerah. "Ini kertas milikmu, awas sampai ketinggalan lagi," lanjut Kit sambil menyerahkan kertas yang ada di tanganya pada pria tinggi yang kini masih menatapnya. "Terimakasih, KitKat. Aku mencintaimu," ujar Ming sambil mencium pipi Kit yang masih memerah dan dibalas dengan pukulan ringan dari Kit di kepalanya. Beam hanya bisa memutar bola matanya dengan bosan melihat pasangan yang selalu bertengkar di hadapanya, dan agak ngenes karena merasa seperti obat nyamuk di antara 2 love-bird di hadapannya.

"Hei, hentikan bermesaraan di hadapanku. Kit urusanmu sudah selesai kan? Ayo kita pulang sekarang," ujar Beam sambil melangkah untuk pergi dari situ. "Kau dengar kan, kata Ai'Beam? Sekarang lepaskan aku!" ujar Kit sambil berusaha melepaskan diri dari Ming, tapi apa daya kekuatan seorang bottom. Rangkulan Ming malah mengerat dan wajahnya makin merah."Au, P'Beam kau tidak ingin bertemu P'Forth?"

"Aku tidak ingin menganggunya rapat," ujar Beam yang kembali berbalik untuk melihat Ming. Ming sendiri menatapnya sambil mengerutkan kening. "Rapat? Rapat apa? Tadi aku melihatnya sedang berada di halaman belakang," ujar Ming bingung.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang