awal

0 0 0
                                    

"I miss you be" pria itu mengadah menatap sunyinya malam yang ditemani bulan dan taburan bintang di balkon apartemennya, tak terasa butiran air mata jatuh ke pipinya.

-------

Kringgggg

"Wahh telat" baru gadis itu akan bangun dari tempat ternyamannya terdengar bunyi yang begitu nyaring

Brakkk

"Aww, sialan emang tuh selimut bikin rusuh aja" maki gadis itu sambil mengusap bokongnya yang begitu menyakitkan, dia lekas pergi kekamar mandi dan bersiap untuk pergi kekampua











*pov





"Oyy shil, kenapa lu masih pagi udah merengut aja" tanya sahabatkuyang baru saja sampai dan duduk di samping bangu

"Gue gak papa ko cuman lagi badmood aja"ucapku

Ahh ya kalian belum tahu siapa aku kan, perkenalkan namaku Ashila anindita purnama aku anak kedua dari dua bersaudara, aku anak dari Rafael hadi purnama dan Asti wulandari aku mengambil jurusan keperawatan disebuah universitas. Dan yang di sebelahku ini Riana pratiwi sahabatku bukan cuma dia sih masih ada lagi yang lain, tapi kita beda universitas

"Shil lu tau gak?"

"Nggak"

"Ihh..lu mah kaya gitu"

"Yakan belum lu kasih tau, gimana gue tau"

"Ada dosen baru loh, ganteng parah huhh hot abis deh dan yang paling penting dia bakal masuk kekelas kita sekarang"

"Oh "

"Cuman 'oh' aja shil, astaga ini tuh tentang dosgan(dosen ganteng) yang gantengnya naujubilah shil"

"Ya terus gue harus apa lagi, jingkrak jingkrakan, atau perlu gua salto didepan gue sih ogah"

"Ya gak gitu juga shil, ehh itu dosen ganteng udah masuk shil"

Dan tak lama dosen yang disebut riana dateng dengan menenteng buku tak lupa setelan kemeja dan tatapan tajamnya yang mampu membuat semua perempuan jatuh padanya

Yah benar sih yang dikatakan riana dosen baru itu ganteng, tinggi, putih, hidung seperti perosotan di tk, tapi tetap masih gantengan park chanyeol. Yang suka aku lihat di handphoneku setiap hari,  park chanyeol no satu dihatiku

"Ashila anindita purnama"


"Shutt shil nama lo di panggil tuh"bisik riana sambil menyikutku, akupun tersadar langsung

"Ehh..saya pak" ucap ku sambil mengangkat tangan

"Kalau sudah masuk jangan melamun, saya tidak suka dipelajaran saya ada yang melamun atau tidur lebih baik keluar tidak usah mengikuti pelajaran saya" ucap dosgan(dosen ganteng) itu, semuanya hanya diam



Tak lama mata kuliah pun selesai, dan aku masih duduk diruang kelas tadi didepan masih ada dosngan dan disebelah ku masih ada riana. Kenapa aku tak kunjung keluar bukan aku ingin modus ke dosngan(dosen ganteng) itu tapi aku malas berdesakan untuk keluar dan yah aku masih disini


"Ashila, apa kamu bisa bantu saya" akupun mengalihkan pandanganku dari oppa yang begitu menggemaskan kedepan


"Apa yang bisa saya bantu pak" ucapku menghampirinya


"Tolong bawakan ini keruangan saya" akupun melihat banyaknya buku yang harus ku bawa keruangannya dosgan itu

Gila aja gue harus bawa segitu banyak buku belum lagi ruangannya kan jauh banget dari sini' batin ku

"Kenapa masih dilihat bukannya dibawa"


"Ehh iy..iya pak, ta..tapi"

"Kenapa? Berat? Kamu kan bisa minta bantuan temen kamu yang ada disini" akupun melihat kebangku yang aku duduki tadi, dan meminta bantuan riana untuk membantuku membawa buku, riana tanpa ku mintapun dia tau tatapan ku itu dia langsung menghampiriku


"Gila tuh dosgan, mau balas dendam apa sama gue gara gara begong tadi dikelas" sungut ku dan kekehan dari sampingku


"Lo ini suruh diapa bengong kaya orang sinis gitu"

"Hahh..siapa yang bengong keliatannya sinis"

"Lo doang shil haha" " lo tuh kaya lagi nilai dia tau"

"Dih geer banget dia"


"Tapi kenyataannya gitu kali, gue jabanin lu lama kelamaan suka sama tuh dosgan"

"Serah lu ae lah, buru gua laper nih pengen kekantin"

"Iyaiya..yang lagi salting" ucap riana sambil tertawa, huhh untung gue sayang kalau nggak gua kubur dia hahaha

"Shil abis ini lo mau langsung ketempat kerja"

"Iya, makanya gua buru-buru mau makan siang trus langsung berangkat"

"Lo gak cape apa pagi kuliah abis itu kerja sampe malem"

"Udah deh dari dulu lo selalu bilang kaya gitu trus gak cape apa, gue aja yang denger cape"akupun langsung menariknya ke dalam kantin yang dekat ruangan tuh dosgan, kasian cacing diperutku pada demo dari tadi gak dikasih makan


*end pov


Selepas kuliah shila melanjutkan untuk kerja, bukan keluarganya tak mampu untuk membiayai dia tapi dia ingin lebih mandiri. Keluarganya sudah mencegah shila tapi ya begitu dia ingin bisa menghasilkan pundi- pundi uang dengan hasil kerja kerasnya untuk sekedar jajan

"Haii shila"ucap seorang pria saat shila baru saja sampai disana

"Haii kak didi" sapa shila dan tak lupa senyum manisnya dan pergi keruang ganti

"Semangat ya hari ini, buat pelanggan terkesan oleh pelayananmu"

"Semangat juga untuk mu" ucap shila

ini juga faktor shila mau berkerja bertemu pria yang dia sukai sejak pertama masuk ketempat ini, shila berkerja sebagi waiters loh *awaskejebak dan pria tadi itu namanya bukan didi tapi Dion Bagaskara pembawaannya yang humble dan yahh you know that i mean lah ganteng apalagi coba gak kalah ko kalau disamain sama kim jong in yang katanya item eksotis itu

Dari matahari di atas kepala dan sekarang sudah tenggelam langit pun berubah warna menjadi hitam, peluh pun berjatuhan di dahi tapi senyumannya tak pernah lepas untuk meyalani tamu yang datang silih berganti untuk memesan makanan yang sedang kelaparan

"Kak aku duluan ya ship ku sudah habis" ucap gadis manis yang sudah bersiap-siap untuk pulang

"Shil bareng aja, aku juga udah mau pulang"tawar dion yang sama juga sudah siap akan pulang

"Ehh gak usah kak, nanti aku ngerepotin kak lagian"


"Nggak ko tenang lagian aku mau kerumah temenku dan searah sama apartemenmu" ucap dion dan langsung menarik lengan shila ke parkir





*

*

*

*

Jangan lupa vote dan coment ♥♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Tak Harus MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang