Raina lalu memajukan tubuhnya, menatap David lekat-lekat. Tubuh nya yang lebih pendek daripada David, berusaha mensejajarkan wajahnya dengan David. Tiba-tiba, Raina mengecup bibir David sekilas. Saat itu pula, David merasakan getaran seperti listrik yang menyengat dalam tubunya. David tak percaya, ia tertegun. Bibir mungil itu walau sebentar sangat lembut dan berasa dibibirnya. David tak bisa berucap apa-apa.
Raina tersenyum dan menunduk, ia kembalii memainkan ujung kaosnya.
"Aku, mau jadi keluargamu Dave."
"Maksud kamu?" Tanya David, tidak mengerti.
"Hmm.. Kamu bisa, menjadikan aku sebagai adikmu? kamu tau, aku ingin sekali mempunyai keluarga, aku capek menunggu orang tua kandungku itu di panti. Aku selalu menolak, jika ada yang ingin mengangkatku sebagai anaknya, karna kamu sendiri tau, aku masih menunggu orang tua ku menjemput. Tapi, kali ini aku sudah lelah menunggu. Aku mau, kamu meminta Om Dewo, menjadikan aku anaknya, dan aku menjadi Adikmu Dave. Kita bisa selalu bersama sesuai keinginan kamu." Jelas Raina, ia masih menunduk, menahan senyuman diwajahnya. Dia sudah tidak sabar memasuki rumah ini, dan menjadi bagian dari keluar Pak Dewo.
"A.. Adik?"
"Iya Dave, aku jadi adik kamu, dan kamu jadi kakak ku." Kini Raina mengangkat wajahnya. matanya berbinar, senyumnya mengembang. Ia melihat David penuh harap, karna impian nya selama ini akan menjadi nyata, mempunyai keluarga, walaupun itu bukan keluarga kandungnya.
"Ngga Rein, aku ga mau punya adik kaya kamu! aku gak mau jadi kakak kamu!" Seketika itu juga, senyum Raina menghilang, tubuhnya lemas mendengar jawaban David.
"Ke.. kenapa Dave? kenapa? apa aku sangat tidak pantas menjadi adikmu?" tanya Raina menahan tangisannya.
"Bukan seperti itu Rein.." Bukannya David tidak mau menjadikan gadis itu adiknya, tapi itu membuat David kecewa. Pasalnya, David sudah berkali-kali meminta Raina menjadi kekasihnya, tapi gadis itu menolak dengan alasan 'masih kecil'. Tapi sekarang, Raina meminta David menjadi kakaknya?
"Kamu bohong Dave, kamu bilang kamu ingin mengabulkan apapun keinginanku? kamu bilang ingin terus bersamaku? kamu bohong! harusnya aku sadar, tidak ada seorang pun yang menginginkan aku, tidak orang tuaku, tidak bu Retno, dan kamu pun tidak menginginkan aku!" Ucap Raina penuh Emosi, kini, ia sudah tidak bisa menahan tangisannya. David memeluknya, dia tidak tau lagi apa yangg harus ia lakukan, selain memeluk Raina.
"Kamu jahat Dave! aku benci kamu!" Raina melepas pelukan David, ia berlari meninggalkan David, menembus hujan yang mengguyur tubuhnya begitu deras. Kini, Raina tau, David satu-satunya laki-laki yang ia harapkan pun tidak menginginkannya. Bahkan kini, David pun tidak mengejarnya seperti kemarin-kemarin.
031018
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovable
Teen FictionBagi Raina, dia tahu jika David akan selalu mengejarnya ketika ia berlari, Bimo yang selalu menunggunya dengan setia, dan Marvel yang selalu ia lihat sebagai tujuan akhirnya.