Chapter 17

1.7K 222 69
                                    


Happy Reading

.

.

.

.

.

Yoongi terbangun dari tidurnya saat masih di ruangan Hoseok. Ia membuka jas yang menutupi tubuhnya dan terduduk. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan bos nya tersebut. Tapi ia tak menemukan Hoseok di sana. Hingga matanya menangkap penampilan sebuah jam yang memperlihatkan jarum-jarum yang mengatakan jika bosnya tersebut telah pulang dari kantor. Ia menunduk lesu mengetahui hal tersebut.

Kemudian ia melihat ke atas meja di dekatnya, sebuah memo untuknya tertempel disana. Ia sudah tahu akan seperti ini jika Hoseok telah pulang dari kantor.

Ia mengambil kertas tersebut dan membaca isinya.

---------

Maaf Yoongi-ssi, aku pulang lebih dulu darimu. Terimakasih untuk hari ini Yoongi-ssi. Tolong bersihkan sisa permainan kita tadi.

Hoseok

---------

Selesai membacanya, dada Yoongi kembali terasa sesak. Selalu seperti itu jika mereka selesai melakukan hubungan intim di kantor. Saat ia mulai berdiri, bekas permainan panas tadi, mengalir dari tubuhnya. Secepatnya ia mengambil banyak tisu di sana dan mulai membersihkan milik Hoseok dari tubuhnya.

Setelah selesai, ia mengambil pakaiannya dan mulai memakainya. Rasa perih dan sakit yang ia rasa, membuat air matanya mengalir lagi di sela ia memakai pakaian itu.

Segera setelah ia selesai, Yoongi berlalu dari ruangan itu. Ia keluar dari sana dan mengunci ruangan Hoseok. Tak lama kemudian, ia meninggalkan kantor tersebut dengan langkahnya yang sedikit terpincang.

.........











Yoongi tiba di rumahnya. Begitu masuk, hanya satu tujuannya saat ini. Kamar mandinya.

Ia bergegas melepas seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Menyalakan shower dan menempatkan tubuhnya di bawah air yang mengalir deras itu.

Air itu mulai mengalir turun membasahi sekujur tubuh nya dan perlahan turun menyentuh lantai kamar mandi tersebut. Tapi tak hanya air tersebut yang ikut membasahi lantai, air matanya ikut mengalir dari sana. Ia mulai menggosok seluruh tubuhnya kasar. Dan semakin cepat saat setiap desahan dan tatapan Hoseok padanya yang hanya sebuah ilusi. Ilusi jika lelaki tersebut menganggapnya sebagai seorang kekasih.

"Aaargh... Menjijikkan kau Jung! Hiks.. Kau lebih menjijikkan Min Yoongi. Hiks..". Tubuhnya merosot ke lantai kamar mandi membiarkan bokong perihnya bersentuhan dengan lantai basah itu. Ia menenggelamkan kepalanya di atas kedua lututnya yang tertekuk. Menangis terisak di bawah guyuran air yang tak berhenti menghantam tubuhnya. Berharap setiap rasa sakit dan jijiknya mengalir bersama air tersebut.

Tak terhitung berapa lama ia teraliri air, hingga tubuhnya mulai menggigil dingin. Tapi tetap ia tak peduli akan hal itu. Ia hanya berharap agar sakitnya teredam.

If You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang