Part 45

17.3K 468 17
                                    

Halloha reader kecenya Dania Bella, apa kabar?

Happy Reading
.
.
Sepeninggalan Dania, Defran melajukan mobilnya memasuki club langanannya dahulu.

"Tumben bro lo muncul lagi kesini" Ucap sang bartender.

"Gue ada masalah, vodkanya satu gue butuh mabuk malam ini" ucap Defran murung.

Defran telah meneguk puluhan gelas minuman beralkohol tersebut, tapi nyatanya mabuk belum menghampirinya, "Lagi bro gue belum mabuk, gue mau ngelupain semuanya" ucapnya kepada sang bartender.

Tepat gelas ke dua puluh Defran benat-benar teler "Gue mau i pulang, mau ketemu bini cantik gue" ucapnya setengah mabuk.

Defran mengendarai mobilnya menuju cafe milik Dania.

"Hallo semua, perkenalkan saya Defran, saya di sini mau mintak maaf kepada bini seksi gue, karena gue udah buat dia sakit hati, kalian kenal kan sama bini gue, istri gue itu pemilik tempat ini, tolong dong panggilin gue kangen banget sama dia, kangen bibir ranumnya, bibirnya itu lebih baik dari pada minuman atau makanan manapun, bibirnya bener-bener candu buat gue, Eh loh panggilin bini gue cepat" Cerocos Defran meracau di dalam cafe Dania.

Seorang pelayan Defran menemui Dania di lantai atas "Bu gawat bu, pak Defran ada di bawa dan nampaknya dia lagi mabuk" ucap sang pelayan cafe tersebut.

"Kamu yang bener aja, gak mungkin, ayo kita turun"Ucap Dania lalu turun menemui Defran yang mengacau di cafe miliknya.

"Akhirnya bini seksi gue keluar juga dari kandangnya, seksi kan dia, dan lo lo pada jangan pandangin bini gue kayak gitu gue congkel entar mata kalian" Defran memeluk Dania.

"Kamu apa-apaan si Def" Ucap Dania.

"Sstt, jangan banyak tanya sayang, aku cuma mau bilang kalo aku merindukanmu itu aja" Ucap Defran.

"Semuanya maaf ya, suami saya sedang mabuk, maaf atas ketidaknyamanan ini" Ucap Dania lalu menarik Defran ke lantai atas.

"Sayang, aku kangen kamu tau" ucap Defran.

"Kamu diam di situ jangan peluk-peluk aku" ucap Dania.

"Kenapa gak boleh peluk? tanya Defran.

"Aku gak mau di peluk, sekarang kakak tidur ya" ucap Dania.

"Aku mau peluk kamu" ucap Defran.

"Kakak tidur atau sekarang pulang"Kata Dania marah.

"Kamu mau kemana?" Tanya Defran.

"Ke kamar anak-anak" Jawab Dania.

"Ikut sayang, jangan tinggalin kakak lagi, kakak gak mau sendirian, kakak kesepian sayang" ucap Defran memegang tangan Dania.

"Kakak tidur" Ucap Dania.

"Gak mau nanti kalo kakak bangun kamu udah pergi, jangan tinggalin kakak sayang, jangan tinggalin kakak, kakak hancur tanpa kamu dan anak-anak" Racau Defran.

Defran mengikuti kemana langkah Dania, takut jika istrinya itu hilang dari pandangannya, di kamar Baby D telah tertidur, air mata Defran tiba-tiba mengalir dengan sendirinya, dia sebenarnya bukan cengeng tapi rindunya terhadap kedua anaknya membuatnya mengungkapkan apa yang di rasakannya.

"Deyfan, Deyna maafin papa sayang, papa salah sama mama, papa harus di hukum, papa siap di hukum, mulai sekarang apapun keputusan mama kalian papa akan menerimanya" Ucapnya lalu ikut tertidur di samping kedua anaknya.

Dania yang melihat Defranpun tak kuasa menahan tangisnya, tapi Dania akan tetap pada pendiriannya bahwa dia tak mungkin lagi memberikan Defran kesempatan.

Dania Bella  [Pindah Ke Noveltoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang