Dua

2 0 0
                                    

“Gini,-- aku sebenarnya setelah kelulusan nanti aku bakal gak tinggal lagi di Indonesia, ayahku harus menyusul kak Seno ke London karena perusahaannya kak Seno disana sedang dilanda masalah yang sangat rumit tambah lagi perusahaan itu termasuk perusahaan baru dan itu akan mempersulit untuk mendapatkan bantuan dari perusahaan lain kecuali perusahaan ayah dan mungkin itu membutuhkan waktu yang lama mungkin bertahun tahun untuk memulihkannya kembali untuk itu aku serta bunda harus ikut kesana dan sekalian aku juga bakal meneruskan pendidikan aku nanti di London ”

Ray menjelaskan apa yang mau dia bicarakan pada ghea sedangkan ghea hanya diam saja mendengarkan apa yang Ray jelaskan.

“kamu bilang? Ke London? Kan ujian tinggal satu minggu lagi itu berarti kamu disini sebentar lagi dong” ghea menanggapi cerita Ray yang akan pergi ke London dengan wajah tertunduk dan lesu seketika.
“i..i..iya.., kamu jangan marah ya” Ray cemas takut Ghea marah karena dia baru memberitahunya

“nggak kok! Kenapa harus marah?” Ghea menjawab Ray dengan nada datar, tapi ray menganggap bahwa ghea marah pada dirinya

“tuh kan marah!”

“aku gak marah Ray, aku Cuma sedih bakal kehilangan kamu, ayah, dan bunda karena aku udah sayang banget sama kalian”

“aku juga sayang kamu kok "

“Syukur deh. Kamu udah nggak sedih lagi kan? nih buat kamu”  Ray menyodorkan sebuah kotak yang sebelumnya ia ambil dari tasnya ke hadapan Ghea
Ghea menggelengkan kepalanya kemudian berkata

“ini bukan ulang tahun aku loh”

“gapapa aku pengen aja ngasih kamu sesuatu” Ray menjawabnya dengan santai

“apa ini?” saat Ghea ingin membuka kotak itu Ray mencegahnya

“eh jangan..”

“kenapa?” Ghea kebingungan

“nanti aja bukanya pas aku udah berangkat ke London”

“yaudah kalo gitu, makasih ya Ray” Ghea senang dan tersenyum lalu ia memasukan kotak itu kedalam tasnya

“iyaaa sama-sama.” Rayhan tersenyum membalas senyuman Ghea.

Setelah mereka mengobrol banyak di restoran, mereka berdua langsung pulang. Kira kira dua minggu lebih setelah pertemuan mereka di restoran itu ghea, Aji (ayah ghea) dan Dina (mama Ghea) mengantarkan keluarga Rayhan ke bandara, kenapa ayah dan mamanya ghea ikut? karena ayahnya Rayhan juga sahabat ayahnya ghea semenjak dia kecil dan saking dekatnya keluarga kami aku sampai manggil kedua orangtua Rayhan dengan sebutan sama seperti Rayhan, yaitu Ayah dan Bunda. Setelah berpamitan antara kedua keluarga yaitu keluarga ghea dan Rayhan. Dan sebelum naik pesawat Rayhan sempat berpesan kepada ghea yang isinya.

“Ghe nanti kalo aku udah di London kamu jangan lupain aku ya, dan inget sepulang dari sini kamu langsung pulang ya dan jangan lupa buka kotak yang aku kasih di waktu restoran itu”

“iyaa aku inget kok”

“bagus deh kalo gitu, aku pamit ya sayang” Rayhan tersenyum pada Ghea

“iya udah sana nanti ketinggalan pesawat nya. Sayang?” ghea bertanya pada ray apa maksud ucapannya barusan

“keceplosan maaf. ngusir nih ceritanya” rayhan berpura pura ngambek dengan memalingkan wajahnya dari Ghea

“ih kamu, gak gitu tahu”

“bercanda Ghe.. kamu mah, yaudah AA pergi dulu ya jaga diri baik baik” ray iseng memanggil dirinya dengan sebutan AA dan sengaja menekankan kata itu saat diucapkannya

“idiih AA ngarep baget aku panggil gitu. Iya, kamu juga jaga diri baik baik ya disana” Ghea menatap Ray dengan tatapan geli sambil menekankan kata AA (kakak, mas, atau abang)

“kan aku lebih tua dari kamu ya.. walau Cuma beda satu tahun sih. jangan kangen ya” Ray menampilkan cengiran dia yang sangat khas

“iya sih tapi kan..”

“udah ah aku pergi dulu bye!” Ray memotong ucapan Ghea sebari mencubit pipi Ghea yang chubby, yang kemudian langsung pergi menghampiri kedua orang tuannya dan kakaknya kak Reno yang sudah menunggunya dari tadi.

“JANGAN KANGEN”

“GR kamu! iyaa kamu baik – baik ya disana, bye juga!”

Rayhan pergi dengan senyum manis di bibirnya di dalam hatinya ia mengatakan “bukan kamu Ghe yang bakal kangen aku, tapi aku yang bakal kangen berat sama kamu semoga kamu baik baik aja disini selama aku nggak ada. Tunggu aku sukses ya Ghe aku pasti bakal kembali lagi demi kamu”

Setelah dari bandara aku, ayah, dan ibu langsung pulang ke rumah tanpa mampir kemanapun dulu karena ini sudah siang jadi ayah langsung pergi lagi ke kantor, sedangkan ibu katanya ingin pergi ke rumah nini yang lagi sakit jadi ibu menjenguknya dan itu berarti aku sendiri dirumah. Nasib anak tunggal ya gini sepi. Aku langsung masuk kamar setelah mengantar ibu ke depan. Di kamar aku langsung teringat atas kotak yang diberikan Ray tempo hari dan mengambilnya dari dalam laci meja yang ada didekat tempat tidurku. aku duduk di tempat tidur sambil membuka kotak itu.

“apa ya isinya? Penasaran deh” ghea berbicara dengan dirinya sendiri

“kalung? Bagus banget kalungnya bandulnya cincin” aku memerhatikan cincinnya yang  ternyata setelah diperhatikan baik – baik di dalamnya ada ukiran nama Rayhan GN

“oh ada suratnya”

Asalamualaikum Ghea......  SAYANG! He- he-

Mungkin pas kamu baca surat ini aku udah pergi, maafin aku kalo aku selama ini udah banyak salah sama kamu.

Oh iya kalung itu aku pesen khusus buat kamu dan dikalung itu juga ada nama aku. Dan aku juga punya kalung yang sama, tapi bedanya ukiran yang di dalam kalung aku itu nama kamu.

Semoga kamu suka sama kalungnya jangan lupa di pake ya tapi jangan sampe di lepas kalungnya.

Aku sayang kamu!

Dari orang yang paling ganteng seantero dunia
Rayhan G. Rendra

Ghea terkekeh sendiri saat membaca kata terakhir didalam surat itu

“Rayhan gaje, ngapain coba dia manggil aku sayang. kalungnya bagus banget lagi aku suka makasih ya Ray. mandi dulu deh mama juga lama”

Ghea bangkit dari tempat tidur dan menaruh kembali kotak dari Rayhan setelah kalungnya dia ambil dan memakainya.

“tenang Ray kalungnya udah aku pake!”
Lalu kemudian Ghea mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

RAY... HAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang