4 Tahun Kemudian..
Suasana di rumah Ghea hari ini terlihat seperti biasanya Ghea dan keluarganya sedang berada di meja makan sedang menyantap masakan mamanya yang lezat menurutnya. Setelah selesai makan mereka biasanya suka mengobrol dulu sebentar dan kali ini Ghea yang memulainya dahulu.
“ehm yah, ma? Ghea kan kemarin kan udah sidang skripsi jadi..”
“oh iya gimana hasilnya ayah ingin tahu anak ayah lulus gak?’
“ehmm... Ghea LULUS ma, yah!”
“Selamat ya anak mama lulus terus wisuda nya kapan?”
“ini juga aku mau bilang, bulan depan aku wisuda”
“wahh.. selamat ya Ghe Ayah sama mama seneng dengernya”
“iya makasih ya ma, yah. eh Ghea ke kampus dulu. Asalamualaikum?”
“walaikumsalam, hati – hati Ghe”
“iya”Singkat cerita sebulan telah berlalu dan besok adalah hari wisudaku aku jadi teringat Rayhan gimana ya keadaan dia sekarang? Kami memang lost kontak selama ini. Pagi ini aku sudah siap dengan almamater wisudaku ayah dan mama juga sudah siap mengantarku wisuda kalau begitu aku dan keluargaku lagsung saja berangkat.
“ma, yah ayo berangkat takut telat nanti”
“iya ayo. Eh sebentar ayah kunci pintu dulu”
“iya, aku tunggu di mobil ya, ayo mah”
“ayo”Sesampainya di gedung tempat aku diwisuda yang rupanya sudah ramai karena acaranya sebentar lagi akan dimulai dan aku langsung menuju kursi yang telah disediakan oleh panitia, sedangkan ayah dan mama sudah menuju ke lantai dua gedung ini yang dikhususkan untuk keluarga yang mendampingi peserta wisuda.
Tak lama kemudian pembawa acaranya mulai membuka acara wisuda ini dengan acara pembukaan dan beberapa sambutan dari petinggi – petinggi kampus yang setelah itu masuk ke acara inti yaitu pemberian gelar sarjana pada semua mahasiswa yang diwisuda malam ini dan dilanjutkan dengan pentas seni dan juga penampilan dari beberapa pengisi acara seperti artis artis ibu kota yang diundang. Saat ini aku sedang bersama kedua orangtuaku dan temanku selama aku menjalani hari hariku di kampus namanya Andini Saputri dia sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri biasanya dia kupanggil Andin.“selamat ya sayang kamu sekarang udah jadi sarjana dengan nilai yang bagus, mama sama ayah bangga sama kamu” ucap mama
“iya Ghe selamat ya kamu jadi cumlaud, aku sebagai temen kamu merasa bangga, terus rencana kamu setelah ini apa Ghe?” ucap Andin sambil memeluk Ghea
“iya makasih semua aku gak bakal jadi gini tanpa dukungan kalian semua, aku sih belum ada rencana mungkin aku bakal istirahat dulu untuk beberapa bulan sebelum aku cari kerja kalo kamu rencananya apa Din?”
“aku sih bakal ikut sama keluargaku menetap di LA, jadi kita bakal susah ketemu Ghe bahkan gatau ketemu lagi atau nggak, aku nanti ke Indonesia paling cuma liburan itupun bentaran doang”
“yahh.. gak ada temen dong aku, terus aku sama siapa dong? Ngomong – ngomong kapan kamu berangkatnya?”
“lusa aku ke bandara anterin aku ya”
“pasti itumah”
“eh aku pulang yah acaranya udah mau selesai nih udah malem juga, yuk ma,ayah kita pulang. Duluan ya Din”
“kami pulang dulu yah Din, kita duluan eh tapi kamu sama siapa pulangnya? Sendiri?” ucap mama pada Andin
“iya tante hati hati dijalan, nggak kok tan, aku tadi bareng sama bang Riko kesininya” Riko itu kakaknya Andin
“yaudah kalo gitu kita pamit, salam buat bang Riko ya”
“iya nanti aku sampein, salam juga buat kak ando tumben dia gak ikut kamu, kemana?”
“oh kak ando lagi tugas di luar kota selama satu bulan lebih, yaudah kita pamit. Nanti aku bakal anterin kamu ke bandara”
“iya makasih udah mau repot nganterin aku”Sesampainya dirumah Ghea langsung masuk ke kamarnya, mandi, dan langsung merebahkan badannya dikasur tak lama kemudian Ghea pun teridur. Begitu juga dengan orangtuanya mereka langsung masuk ke dalam kamarnya dan beristirahat. Maklum saja mereka pulang dari acara wisuda sudah larut malam dikarenakan macet juga diperjalanan.
Dua bulan setelah wisudanya ghea.....
Ghea sudah rapih dengan memakai kemeja putih, rok span selutut berwarna kream dan highils hitam rambutnya digerai menambah aura kecantikannya, langsung saja ia menyambar tasnya yang sudah ada di kasurnya dan turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya. Ia memutuskan untuk bekerja di kantor ayahnya karena merasa bosan jika berada dirumah terus.