Enam

1 1 0
                                    

======

Tidak seperti biasanya hari ini Rayhan berangkat ke kantornya lebih pagi dari biasanya. Biasanya ia sampai di kantor jam delapan, tapi hari ini baru jam 06.45 WIB ia sudah duduk manis di kursi kebanggaannya. Bahkan kantornya pun masih sepi tapi dia sudah duduk manis dikursi kebanggaannya sedang memeriksa kembali bahan untuk meetingnya nanti jam 08.30 WIB dengan perusahaan milik keluarga sahabat ayahnya Aji yang tak lain adalah ayah dari temannya, Ghea.

Tok...tok...tok...

“masuk”

“permisi pak, saya ingin memberitahu pada bapak bahwa meeting dengan GSA Grup akan dilaksanakan 15 menit lagi di ruang meeting lantai 5” Andre muncul dari balik pintu.

“baiklah, saya akan keruang meeting sekarang. Andre kamu sudah siapkan semua keperluan meeting kan?”

“sudah pak”

“Bagus."

Ray bangkit dari duduknya kemudian memakai jasnya dikursi dan langsung berjalan keluar ruangannya untuk ke ruang meeting.

"Dre tolong kamu bawa berkas yg di meja saya” sampai didepan pintu Ray bersuara lagi

"Baik Boss" Andre melirik berkas itu lalu mengambilnya.

======
Ray sudah berada diruang meeting lantai 5. Ruangannya sepi hanya ada Andre dan dirinya, karena ini merupakan meeting pribadi yang tidak perlu melibatkan tim.

Sambil menunggu perwakilan dari GSA Grup Ray mengecek HP-nya. Tidak menyadari kalau perwakilan dari GSA Grup sudah berdiri di depan pintu ruangan meeting. Andre yang menyadari bossnya itu hanya diam saja tidak menyapa rekan bisnisnya segera menghampiri Ray.

“boss itu... mereka sudah datang” andre sedikit berbisik.

“apa? kalo ngomong yang jelas. Aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan” Ray yang sedikit kesal pada asistenya ini mendonggak dari HP-nya dan menatap andre yang sedang berdiri di samping kursi yang ia duduki tanpa menyadari dua orang yang sedang menatapnya.

“itu.. boss, mereka sudah datang” andre menjawab sambil menunjuk dua orang yang sedang berdiri di depan pintu ruangan.

Ray pun berbalik dan melihat dua orang perwakilan dari GSA Grup sedang berdiri di depan pintu ruangan. Ia terkejut saat melihat orang itu.

bukan...bukan......

Bukan karena Ray melihat Ando, Ray tidak terkejut dnegan Ando. Ia sering bertemu Ando beberapa bulan ini. Tapii... yang ia lihat adalah seorang perempuan cantik yang sedang berdiri di samping Ando dengan wajah sama terkejutnya dengan Ray.

"Ghea" iya itu Ghea Riyana Surya teman lamanya yang tidak bisa ia temui selama 6 bulan ini karena larangan konyol sang ayah. Tapi takdir dari Allah tidak bisa ditentang walaupun ini baru 4 bulan tapi lihat gadis ini sudah ada dihadapanya.

"I..y..yya" Ghea juga masih syok melihat Ray ada dihadapannya

“Ghe...Ghea sayang” Ray bangkit dari duduknya menghampiri Ghea. Pria itu langsung memeluknya dengan erat sampai ghea susah untuk bernafas.

“R..ray.. se..sak” Buru-buru Ray melepaskan pelukannya tapi kedua tangannya dia lingkarkan dileher ghea.

"Nghh...hh.."
Ghea bernafas lega. Ia belum menyadari kalo tangan Ray bertengker manis dilehernya.

“maaf ghe.. gak sengaja aku refleks kamu gapapa kan?” Ray bertanya pada Ghea.

Ghea hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tak kenapa-kenapa.

Ray kembali memeluk ghea tapi kali ini tidak seerat tadi. “aku kangen kamu ghe, udah tujuh tahun kita gak ketemu” disela-sela pelukannya Ray mengatakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAY... HAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang