First and last

16 2 0
                                    

Semua berawal dari kisahku. Kisah singkatku di dunia khayal yang penuh penghayatan. Kisah di dunia fake yang penuh dengan kebohongan.

Entah mengapa pagi ini aku teringat akan semua kenangan masa laluku, dimana aku pernah melakukan sebuah  kebohongan. Kebohongan yang terus membuatku merasa nyaman seakan tak ingin meninggalkan.

****

Namaku, Alice. Aku seorang gadis SMA yang dengan tak sengaja masuk kedalam dunia palsu. Dunia dimana orang-orang didalamnya terus menerus berbuat kebohongan dan mungkin bisa dikatakan sebagai penipuan?

Entahlah..

Roleplayer..

Fake!

Rasis!

Mungkin itu terlalu kasar, namun itulah yang terlihat dimataku.

Dunia pelampiasan!

Percayalah bahwa 90℅ orang yang ikut ambil alih didalamnya menjadikan roleplayer sebagai pelampiasan yang mungkin tak bisa tersalurkan dalam dunia nyatanya.

Dan 10℅ sisanya masuk dalam kategori menyedihkan.

Mengapa diriku bisa mengatakan demikian?
Karna sebagian kecil orang yang terjerumus masuk ke dalam dunia fatamorgana ini adalah orang-orang yang kurang beruntung di real life.
Entah dalam percintaan? Dalam keluarga? Ataupun dalam hubungan pertemanan.

Rp itu KEJAM!!!

Kerasisan yang ada di dunia ini sungguh nampak jelas terlihat.
Dimana roleplayer pria sangat diangung-agungkan dan di spesialkan.

Seakan rp pria, menjadi prioritas yang utama.
Seakan rp pria, jauh di atas segala-galanya.

Jijik!

Hanya satu kata itu yang terlintas di benakku. Sungguh. Jijik! Apa karna jumlah mereka yang terbatas yang dapat mengubah status sosialnya dalam dunia roleplayer diatas segalanya?

Cih!

Mereka sungguh dimanja.
Mereka sungguh dipuja.
Dan mereka sungguh didamba.

Lalu apa yang dilakukan roleplayer putri?

Haha. Mereka? Miris!

80℅ rp putri memasang bio NC (NEED COUPLE) berharap ada pria yang sudi untuk berkapel/sekedar berkenalan dengan mereka.

Menyedihkan memang.
Namun kau tahu? Roleplayer seakan memiliki magnet. Magnet yang akan terus menerus menarik pemainnya disaat mereka lelah dan ingin keluar dari zona nyaman mereka.
Ku akui memang rp memiliki daya tarik yang sungguh luar biasa.
Seakan menghipnotis orang-orang agar terjerumus semakin dalam.

****

Apa kau penasaran dengan hidupku di dunia penuh kebohongan ini?

Haha. Menyedihkan. Sungguh menyedihkan. Dan jauh lebih menyedihkan dibanding 80℅ rp putri yang memasang bio NCnya.

Kau tahu?
Aku bahkan mengganti identitas asliku hanya demi kehidupan yang lebih nyaman di dunia penuh dusta ini.
Melawan kodrat dan bertingkah seakan aku adalah sebaliknya.

Jujur aku nyaman.

Nyaman berbohong?

Tidak! Salah besar! Setiap harinya aku di belenggu oleh rasa takutku.
Takut jika suatu saat ada seseorang yang dengan sengaja menyelidiki kehidupanku.
Namun jujur, menjadi pria sungguh menyenangkan.
Menjadi pria sungguh terprioritaskan.

Hingga pada akhirnya keisenganku berbuah manis.
Aku bertemu teman-teman yang kesolidannya tak dapat dianggap remeh.
Teman pria yang ternyata juga sama sepertiku.
Hanya satu yang benar-benar terbukti tulen. Haha..

Namun suatu saat, seakan badai datang di waktu siang, kami dilanda suatu permasalahan. Dan keegoisan membuat kami hancur saling menjatuhkan.

Pertengkaran!

Penghianatan!

Keegoisan!

Kemunafikan!

Kebahagiaan yang kupikir akan bertahan setidaknya jauh lebih lama ternyata sirna.
Hingga membuat diriku terpaksa meninggalkan dunia fatamorgana ini tanpa sepatah kata.

Pergi dan menghilang.

Entah bagaimana keadaan mereka sekarang.
Entah bagaimana kabar mereka sekarang.

Jujur ku sangat merindukan kebersamaan dengan mereka.
Rindu canda tawa.
Rindu caci maki.
Rindu waktu kita bersama.

Entahlah,, biarlah itu menjadi sedikit kisah dalam hidupku. Yang mungkin dapat dikenang untuk sekedar terlintas.

Tak ada yang ku sesali.

Tak sedikitpun.

Namun bukalah matamu.
Lihatlah sekelilingmu.
Lebarkan penglihatanmu.
Masih ada yang lebih nyata dalam hidupmu.
Masih ada yang lebih nyata dalam hidupmu.
Tak perlu terbawa perasaan hanya karna sebuah permainan.

Just fake world.

Fine, kalau memang tak sedikit yang berkata "fake world real feeling" but, open your eyes. Gak ada sesuatu yang nyata di dalam sebuah lingkungan yang palsu.

Itu pendapatku.

Tidak ada larangan untuk bermain rp ataupun jatuh cinta didalamnya.
Namun kau juga harus siap. Siap menerima kenyataan bahwa pasangan yang kamu dambakan tak sesuai kenyataan.


Prok prok prok..

Terdengar suara tepukan dari seluruh penjuru kelas. Aneh. Memangnya aku burung merpati?

"Wow keren lice" puji salah satu sahabatku Anna.

"Mantab cerita lo, gua sedih tapi ngakak" timpal Andi, sang ketua kelas.

Bu Shinta pun mempersilahkanku untuk duduk setelah sedikit menyimpulkan kisah yang baru saja ku ceritakan di depan kelas.

Memalukan. Bisa-bisanya aku malah menceritakan kehidupan roleplayer untuk tugas cerita pelajaran Bahasa Indonesia.

"Pfftt" aku menghela nafas lega setelah duduk di kursi ku.






THE END..
Gak jelas ya? Unfaedah emang 😂
Saya hanya menceritakan sedikit kisah di sebuah dunia permainan perasaan.
Diangkat dari cerita real teman saya sendiri 😂
Ambil positifnya, buang jauh-jauh yang negatif ok.

-Queenux-

FROM THE FAKE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang