Pagi yang cerah di SMA Bakti Jaya salah satu SMA terkenal di daerah Jakarta.Dan hari ini tepat hari pertama menentukan kelas bagi para murid baru.
-(teras)kelas X Mipa 6-
"Kenalin nama gue...."Kata cowok berbehel itu terputus.
"Malvin....Gue Malvin salam kenal."Selak cowok bertubuh sedang yang tiba-tiba datang tanpa diundang.
"Oh gue Bastian...salam kenal juga Vin."Ucap cowok yang dia ajak kenalan itu menjawab.
"Gue..."Cowok berbehel itu meneruskan omongannya yang tadi terputus karena kehadiran Si Malvin.
"Ridwan."Tiba-tiba cowok yang berikat kepala datang dan menyelak lagi.Yang membuat cowok berbehel itu menampakkan kerut didahinya kesal.
"Udah kan ....gak ada lagi..nama gue.."Sudah mulai kesal cowok berbehel itu.
"Oh kenalin gue Alif."Sekarang giliran teman Ridwan memperkenalkan diri.Membuat cowok berbehel itu mulai malas melanjutkan acara kenalannya.
"Oh Alif....salam kenal ya."Ucap Malvin.
Mereka berempat mulai berbincang tentang sekolah baru mereka.Kecuali satu orang yang terdiam sambil berdiri didekat mereka berempat.Sekitar 5 menit mereka baru sadar ada satu orang yang terlupakan.
"Kalau lo siapa..??"Tanya mereka serempak menoleh kecowok berbehel yang berdiri mematung sejak tadi.
"Auah males Gue.Gue yang ajak kenalan eh Gue yang malah kalian cuekin."Ucap cowok berbehel itu menampilkan sifat marahnya yang malah membuatnya seperti anak kecil.
"Ya..udah adik kecil namanya siapa?"Tanya Bastian yang seperti bicara dengan anak kecil.
"Alah ah terserah kalian mau panggil Gue apa ....pak de kek..om kek atau babu kek.."Ucap cowok berbehel itu asal.
"Oh babu."Ucap Malvin sengaja mengoda calon teman barunya itu.
"Lah kok malah Babu??"Ucap cowok itu binggung.
"Kan lo sendiri yang suruh manggil Babu."Kata Ridwan tersenyum tanpa memerdulikan kebingungan calon temannya itu.
"Ih nama Gue Devin."Ucap cowok berbehel itu memberitahukan nama aslinya.
"Gue seneng manggil Babu aja lah lebih cocok...my baby blue...haahaha."Ucap Alif ia berinisiatif membuat singkatan itu dikarenakan sikap Devin yang mirip anak kecil dan tas Devin yang berwarna biru.
"Lah kalo kalian manggil Gue Babu.Gue manggil dia coco."Ucap Devin sambil menunjuk Malvin.
"Lah kok gue dapet juga."Ucap Malvin kaget.
"Karena lo..(jeda)..Sipit."Ucap Devin sambil berlalu meninggalkan bereka berempat sambil menekankan kata terakhir (sipit).
Kata itu nembuat Malvin naik pital.Ia paling anti dengan kata itu.Sekali ada yang mengatakan nya membuat kupingnya panas.
"Apa lo kataaaa..."Teriak Malvin.Tanpa pikir panjang Malvin membuka sepatu dan melemparkannya.
Pletakkkkkkk....
Terkagetnya mereka melihat kelakuan konyol yang dilakukan Malvin.
"Mati gue...lah kok salah sasaran."Ucap malvin mengaruk kepalanya sendiri yang tak gatal.
"Lah kok kena guru.Kita gak ikut campur..du...du..."Ucap Bastian yang malah berakting tak tau apa-apa dan pura pura mengobrol dengan Alif dan Ridwan.
"Ini Sepatu siapa??...kurang ajar."Ucap pak dinto
"Heh kamu..Siswa baru kemari."Ucap guru yang sering disapa pak Didin itu memanggil Malvin.Ia tampak marah apa lagi ditambah kumis lebatnya yang membuatnya semakin menakutkan.
"Saya pak..Kenapa?"Tanya Malvin tanpa dosa,sambil menoleh kekanan dan kekiri mencari siapa tahu bukan ia yang dimaksud.
"Kamu itu siswa baru tak punya aturan..Baru sehari masuk sudah tidak sopan."Kata pak Didin memarahi Malvin.
"Misi pak."Tepuk pelan seseorang kepada pak Didin.
"Ada apa??"Tanya pak Didin sedikit berteriak.
"Semua itu bukan cuma salah Malvin pak.Saya juga andil."Ucap cowok itu membuat Malvin terheran.
"Apa maksud kamu??"Tanya pak Didin menerjemahkan perkataan itu.
"Devin juga salah pak...Devin yang buat Malvin marah.Jadi Malvin mau nimpuk Devin eh malah transit di kepala bapak."kata cowok itu tak lain Devin.
"Uh gue terharu."ucap seseorang dibelakang Malvin.Ia adalah Bastian yang menampakkan muka sok haru itu sambil berpura-pura berair mata.
"Kalian bertiga juga??"kata pak Didin menunjuk ketiga orang lainnya dibelakang Malvin.
"Sekarang kalian berlima...bersihkan gudang..sekarang."Perintah pak Didin yang mutlak harus dijalankan.
"Siap pak"ucap mereka serempak....
****
-Di gudang-
"-Hacim-...yang bersih."
"Udah bersih."
"-hacim- yang itu bawah lemari. -hacim-."
"Lah elu kenapa nyuruh kita.Kita kan sama-sama diukum."
"Kobas.Devin mau bantu tapi Devin alergi ama debu -hacim- jadi Devin yang jadi mandor aja..-hacim-.."
Mereka berlima telah ada digudang selama 1 jam terakhir ini.Tapi hanya empat orang yang bekerja sedangkan Devin beralasan alergi debu jadi dia tidak ikut dan malah asik menyuruh mereka sambil mengusap hidung mancungnya sampai terlihat kemerahan.Walau hari pertama mereka masuk sekolah di Sma Bakti Jaya harus mendapat hukuman yamg membosankan itu,tapi mereka merasa senang melakukannya dengan ini dimulai lah kisah persahabatan.
Gimana gays ini awalnya...but ini bukan awal dari cerita sebenarnya...ini cuma "pengantar cerita"
Kalian bakal tahu permulaan cerita dari bag 2...180 derajat berbeda karakter dan alurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...