Min Yoongi adalah seorang ayah, sekaligus single parent kaya yang sangat menikmati kesendiriannya. Dia merupakan seorang CEO di perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata. Ia membawahi banyak sekali resort yang tersebar di seluruh bumi Korea Selatan. Dan itulah kenapa dia selalu tampak berkeliaran di sini, di salah satu coffee shop, menyesap Americano.
Satu tangannya memegang cangkir Americano, sementara tangannya yang lain sibuk menggeser halaman di tab yang dipangkunya sekarang. Jaman sudah maju, dia tidak perlu lagi hanya berkutat di kantor hanya untuk mengurusi pekerjaan.
Toh meskipun dia tidak punya pasangan lagi, dia tetap bahagia dengan hidupnya sendiri. Tidak seperti para pria di film atau novel-novel yang memilih untuk gila kerja setelah istri meninggal dan mengabaikan segalanya. Dia hanya ingin hidup dengan bahagia meski tanpa istri yang menemani.
Kesendiriannya begitu sempurna. Coffee shop ini sangat mengerti dirinya. Rasa Americano yang pas ditemani musik klasik yang mampu memabukkan telinganya. Kurang apa lagi hidupnya?
Namun masa aktif kesendiriannya tidak pernah bertahan lama. Selalu kadaluarsa dengan begitu cepat. Dan semua itu selalu berawal dari telepon yang datangnya tiba-tiba. Alunan musik Cyper pt.3 berdendang keras melalui speaker ponselnya saat panggilan itu datang. Musik yang sengaja dijadikan nada dering untuk nomor yang menempati angka 1 di nomor panggilan cepatnya.
My Princess is calling
Segera dia memindahkan tab-nya di atas meja lantas mengangkat panggilan tersebut. "Ya sayang?"
"Appa! Appa! Cepatlah kemari! Ini darurat! Cepat cepat!"
Nada suara yang terburu-buru di seberang sana membuat adrenalin Yoongi bermain keras. Dia pun cepat-cepat membereskan semua peralatannya. "Kau di mana?"
"Aku di mall 21st Century Girl! Cepat kemari ayah!!!"
"Arasseo, arasseo. Aku akan datang sebentar lagi."
"Cepat ya! Jangan pakai lama! Ini darurat! Akh! Iya iya! Sebentar, aku sedang menelepon ayahku!"
Pergerakan Yoongi makin cepat setelah dia mendengar suara di seberang sana sedang memarahi orang lain. Ia pun langsung memutus sambungan dan berlari cepat menuju parkiran usai menyelipkan selembar uang 50ribu won di bawah cangkir kopinya. Harga yang terlalu mahal untuk secangkir Americano sebenarnya. Tapi Yoongi tidak peduli. Kembaliannya adalah rejeki bagi pelayan yang mengambil kopinya.
Dia memasuki sebuah mobil hitam metalik termahal yang terparkir di sana, lantas melajukan mobilnya menuju lokasi mall 21st Century Girl berada. Itu adalah mall yang khusus menjual berbagai kebutuhan wanita, tapi bukan berarti pria tidak boleh masuk. Yoongi khawatir. Bagaimana kalau terjadi apa-apa pada anak itu? Beberapa waktu lalu dia harus ke kantor polisi karena anak itu secara tak sengaja bergabung dengan sekawanan gadis SMA yang membully gadis lainnya. Anak itu bukan pembully, hanya saja dia dianggap ikut-ikutan membully hanya karena mencoba untuk melerai keributan tersebut.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di mall tersebut. Yoongi buru-buru keluar dari area parkir dan naik lift menuju lokasi anak itu berada. Lantai 3, lantai yang khusus menjual pakaian wanita. Ia cukup tidak sabaran saat lift bergerak naik dan sudah tidak betah ingin mendobrak pintu itu begitu sampai di lantai 3. Saat pintu terbuka, dia langsung melesat cepat dan berlarian dramatis mengelilingi stan-stan pakaian.
"Min Yoonjung! Yoonjung-a!" Suaranya yang berat terdengar membahana di lantai tersebut, berhasil membuat berpasang-pasang mata menatapnya aneh. Namun dia sama sekali tidak peduli dan terus memanggil nama anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Parent [myg]
FanfictionSUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY STORE Kau tahu bagaimana sulitnya mencintaimu yang bahkan pantas kupanggil sebagai ayah?