Di tengah ruangan serba putih dengan interior yang cukup mewah terdapat seorang wanita yang terduduk di brangkarnya ia tampak sibuk dengan pikirannya dan kenyataan yang baru beberapa saat lalu ia dengar
Flash back
"saya harap nona tidak. Melakuman hal tadi, selain itu tidak baik untuk kondisi anda, itu juga dapat berpangaruh terhadap konfisi bayi yang anda kandung" wanita itu tercekat, ia sangat kaget dan menatap dokter itu nanar
"saya hamil dok? " tanya wanita itu memastikan, mendengar itu sang dokter mengangguk, wanita itu memejamkan matanya mencoba untuk tenang
" kalo begitu saya pamit, tolong untuk tidak mengulanginya lagi" wanita itu mengangguk
"terimakasih dok" ujar lelaki yang mendanpingi wanita itu sedari tadi
Off
Wanita itu kembali menghela nafasnya, ia bingung harus bagaimana, dirinya masih sekolah di bangku SMA meskipun sudah berstatus sebagai istri tapi dia masih pelajar, ia berusaha untuk positif thinking tapi semua buyar saat dirinya melihat ekspresi suaminya yang sangat datar dan tidak seperti biasanya, ia mengerti lelaki itu pasti juga shock tapi jika mereka tidak menghadapinya bersama ini akan membuatnya bertambah sulit
Belum lagi dengan rencananya yang akan di lakukan bersama nia beberapa bulan lagi dan itu sangat tidak memungkinkan untuk melaksanakannya karna akan sangat membahayakan kondisi bayinya
"nia aku hamil" gumam wanita Itu mencoba terhubung dengan ego nya
"aku tau" jawabnya singkat
"kita tidak mungkin melaksanakan misi itu nia" pernyataan rani membuat nia geram
"aku mengerti tapi kita sudah menunggu ini dua tahun ran dan kau hanya akan melepasny begitu saja? Sudah cukup 3 tahun ini kita menderita, aku ingin dia menderita" jawab nia geram, rani menghela nafasnya kasar, ia sangat tak menyukai perdebatan mereka kali ini
"kau akan membuat anak yang kita kandung terancam? " tanya rani kesal, mendengar itu nia tersenyum miring
" itu anakmu bukan aku, kau yang melakukannya dengan lelaki menyabalkan itu jadi jangan mengatakan bahwa itu juga anakku" jawab nia rak terima dengan pernyataan rania berusan
"ini juga anakmu nia ia juga tumbuh di rahim kita nia so stop say this is not your baby" geram rani, nia menghela nafasnya kasar dan langsung memutuskan komunikasi mereka sepihak membuat rani bertambah kesal
Dilain sisi rey mendengar semuanya dari balik pintu, ia terheran dengan tingkah rania yang berdebat seakan ada yang bersamanya padahaal saat ia membuka sedikit celah pintu kamar itu rania hanya sendirian, ingin sekali ia menanyakannya hanya saja ia masih marah pada rania karna dia tidak bergantung atau setidaknya mempercayai rey
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
RomanceHanya satu wanita yang bisa membuatku gila akannya, aku tidak pernah bisa menebaknya, pada satu sisi dia sangat lembut tapi di sisi yang lain dia sangat kasar, seorang wanita gemuk yang terjebak hidup denganku karena obat sialan ~Reyhan Prasetya Aku...