Bab 22

1.7K 92 5
                                    

Kelopak mata Joyz mengerjap pelan ketika sinar matahari pagi mulai masuk dari sela tirai kamar pribadinya. Dan seketika itu pula, Joyz mengerang dan memegang kepalanya yang terasa begitu berat begitu dia ingin bangkit dan duduk.

" Astaga, apa yang terjadi padaku? Seingatku aku masih melihat Flau dan......ck, whisky sialan!! " Joyz mendecak ketika kilasan akan dirinya yang mabuk karena terlalu banyak meminum whisky kini kembali diingatnya. " Tapi...bagaimana aku bisa kembali ke dalam kamarku? " Tanya Joyz dengan dahi berkerut bingung.

Dan seakan terjawab, Joyz memutar kedua matanya dengan malas begitu melihat Jack masuk ke dalam kamarnya dengan sebotol obat penghilang mabuk.

" Kau yang mengantarku pulang kemari? "

" Aku menagih ucapan terima kasihmu. " Balas Jack yang kemudian memberikan obat penghilang mabuk ke arah Joyz yang dengan segera menerimanya lalu meminumnya saat itu juga.

" Thanks. " Ucap Joyz dengan asal sebelum bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi.

" Seperti biasa, aku selalu merasa kau tidak pernah ikhlas mengatakan terima kasih padaku. " Sindir Jack yang kini berbaring terlentang di atas tempat tidur king size milik Joyz.

" Kau saja yang tidak mau mengakui ucapan tulusku! " Seru Joyz dari balik pintu kamar mandinya yang telah tertutup.

" Kuharap kamu segera menetapkan keputusanmu, Flau. " Gumam Jack dengan penuh harap.

_____

" Omong-omong, kenapa kau tidak cerita padaku kalau kau punya kenalan seorang gadis bernama Jenica? " Tanya Jack yang kini mengekori Joyz yang hendak memakai jam tangan di walk in closet.

" Hah?! Darimana kau tahu Jenica? Seingatku aku tidak pernah bercerita tentang gadis itu padamu. " Joyz berbalik dan balas menatap Jack dengan dahi berkerut bingung.

Sedangkan Jack hanya mengangkat bahu tak acuh. " Aku bertemu dengannya di bar kemarin malam. "

" .....tunggu, jadi...dia juga ada di bar?! "

" Kau tidak ingat?! " Tebak Jack yang kini menatap Joyz dengan pandangan tidak percaya.

" Hmmm...ya, aku tidak ingat apapun tentang kejadian kemarin malam kecuali fakta kalau aku mabuk karena terlalu banyak meminum whisky. "

Kali ini Jack mendengus dan berjalan mendahului Joyz yang ikut menyusulnya.

" Katakan padaku, kalau aku tidak melakukan apapun dengan gadis itu. " Tuntut Joyz yang dengan panik meminta penjelasan dari Jack.

" Oh....untuk masalah itu aku tidak tahu, gadis itu sudah bersamamu ketika aku masuk ke dalam bar dan sialnya lagi, acara bersenang-senangku harus batal karena aku terpaksa mengantarmu pulang. " Rutuk Jack dengan nada penyesalannya yang begitu mendalam, mengingat bayangan gadis-gadis seksi yang seharusnya bergelayut manja padanya kemarin malam kini hanya tinggal angan.

" Cih, kau sama sekali tidak membantuku. " Kesal Joyz yang kemudian masuk ke dalam mobil sport hitamnya dan pergi meninggalkan Jack yang mendengus kesal ke arahnya.

_____

Di dalam mobil sportnya, Joyz masih sibuk menghubungi Flau dengan earphone yang telah setia terpasang di telinganya. Namun sayangnya, hanya suara operator yang sejak tadi didengar oleh Joyz semejak dia berusaha menghubungi gadisnya.

" Flau... " Gumam Joyz yang kemudian  memutar kemudi mobilnya ke arah yang berlawanan dari arah perusahaannya.

Sedangkan Flau kini hanya bisa menatap layar ponselnya yang baru saja menampilkan nama Joyz dengan pandangan gelisah, dia tidak tahu apakah dia pantas menerima panggilan Joyz setelah sikap kasarnya pada pria itu kemarin.

Joyz & Flau in WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang