Enam

227 7 0
                                    

Setelah keluar dari kamar mandi, Damar pergi ke dapur menemui Vina.
Di dapur Vina dan Trixie sedang mencuci piring dan gelas yang tadi di gunakan untuk makan dan minum.

"Hai Vin," sapa Damar.

"Eh, hai juga Mar. Kamu gak pulang??" Jawab Vina.

"Ehmm.. aku nggak disapa nih mar??" Ucap Trixie cemburu.

"Eh. Hai juga Trix, sampai lupa" ujar Damar yang menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Eh.. Vina, Trixie aku pamit pulang dulu ya," ucap Damar minta izin untuk pamit pulang.

"Oh. Iya silakan aku antar sampai gerbang depan ya.." ujar Trixie sebelum Vina mengucapkan kalimat jawaban.

Trixie pun mengantar Damar sampai depan gerbang.

Di depan gerbang rumah Vina...

"Ehmm.. Damar," ucap Trixie agak malu-malu.

"Iya Trix, ada apa?"

"Aku mau bilang sesuatu ke kamu.."

"Bilang apa? Bilang aja gak usah malu-malu gitu"

"Kalau.. kalau.. aku itu suka sama kamu" ucap Trixie tanpa sadar menahan nafas.

"Ehmm.. begini. Bukannya aku nolak kamu, tapi aku sudah dijodohkan sama orang tuaku. Jadi aku gak bisa.."

"Siapa yang mau dijodohin sama kamu? Mana orangnya?"

"Aku gak tau siapa namanya dan orangnya. Tapi saat aku lulus kuliah ini aku akan dipertemukan dengan orangnya"

"Tapi aku mau tanya. Kamu suka gak sama aku? Kalau suka sama aku mending kamu tolak tolak aja deh perjodohan itu, dan kamu bisa pacaran sama aku,"

"Aku gak bisa Trix, aku udah berjanji sama orang tuaku bahwa aku tidaka kan menolak perjodohan ini,"

"Tapi kalau kamu enggak suka ya jangan janjian sama orang tuamu itu."

"Suka itu masalah belakangan. Yang penting aku gak melanggar janjimu sama orang tuaku. Ah... udah pusing omongan sama kamu, mending aku pulang" Damar langsung menghidupkan motornya dan pergi dari hadapan Trixie.

"Damar kamu gak bisa gitu dong. Aku suka sama kamu," teriak Trixie.

"Kenapa Trix, teriak-teriak didepan rumah lagi."
"Hiks..hiks..hiks.. Vin, Damar nolak aku. Katanya dia udah dijodohin sama wanita lain," ucap Trixie memeluk Vina dan menangis.

"Apa.. jadi tadi kamu udah bilang ke Damar kalau kamu suka sama dia?" Tanya Vina.

"Iya, tapi dia nolak aku Vin,"

"kamu harus sabar ya Trix, laki-laki itu gak cuma 1, masih ada ribuan laki-laki yang baik dan tampan selain Damar," ujar Vina menenangkan Trixie.

"Tapj aku sukanya sama Damar Vin, enggak yang lain."

"Udah, mendingan kita masuk aja yuk," ajak Vina untuk masuk ke dalam rumah.

"Udahlah Trjx, jangan nangis terus malu tahu. Memang cinta itu butuh keberania, keberanian untuk memulai dan keberanian untuka merasakan sakit. Jadi kita sebagai wanita harus siap untuk merasakan sakit dari lelaki yang mereka cintai." Nasihat Vina.

"Iya Vin,"

"Oh, iya udah hampir sore nih, aku mandi dulu ya" ucap Vina dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Trixie yang merenung di atas kasur milik Vina.

Bagaimana pun juga, aku akan mendapatkan Damar. Bagaimana pun caranya agar Perjodohan Damar dan wanita lain akan ku batalkan. Batin Trixie dalam hati.

BERSAMBUNG. . .

Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang