Chap 1

1.7K 77 0
                                    

Chanyeol tidak terobsesi pada Baekhyun, ia yakin jika apa yang ia lakukan untuk Baekhyun itu adalah cinta bukan obsesi seperti yang dikatakan teman temannya.

Hey, Chanyeol telah ditolak sebanyak 90 kali dan dia mengatakan jika itu bukan obsesi? Bahkan ketika Chanyeol melakukan hal gila dengan mengungkapkan isi hatinya melalui siaran Radio sekolah dan mendapat hukuman dengan di skorsing dia tetap pada pendiriannya untuk mendapatkan namja mungil itu.

Kesabaran dan tekad chanyeol untuk mendapatkan Baekhyun memanglah sangat menawan, namun tidak ada orang yang mengalami penolakan sebanyak itu, apalagi ditolak oleh orang yang sama. Itu sangatlah tragis dan membuat teman teman Chanyeol merasa kasihan padanya. Tapi tetap saja pada pendiriannya, bahwa apapun yang berhubungan dengan Baekhyun tak pernah salah dimata Chanyeol.

Pintu kafetaria terbuka dan menampilkan namja mungil, Chanyeol tersenyum dan mendekat kearah namja mungil itu. Sebagian orang memperhatikan mereka, tapi sebagian lagi acuh. Chanyeol terlihat sangat bersemangat untuk ditolak kembali oleh Baekhyun.

"Jadi Baekki-" lihatlah bahkan saat sudah ditolak puluhan kali Chanyeol tetap memanggil nya Baekki "pernahkah kau berpikir ingin menjadi astronot, ada ruang baru yang terbuka---"

"Tidak, pergilah" ucap Baekhyun sakartis bahkan sebelum Chanyeol menyelesaikan ucapannya ia telah ditolak. Baekhyun berjalan mencari tempat duduk yang kosong melewati Chanyeol begitu saja.

"pergilah Chanyeol! Biarkan aku sendiri!" Lanjut Baekhyun kembali, membuat beberapa siswa yang ada disana menggeleng, ada juga yang mengambil handphonenya untuk mengedit berapa kali hitungan Chanyeol ditolak oleh Baekhyun.Bahu Chanyeol merosot ia berjalan menuju tempat duduknya.

"Dan, akhirnya kau kembali ditolak ." Luhan mencoba menggoda chanyeol .

"Berapa kali dia ditolak?" Kyungsoo ikut berbicara dengan niat yang paling tulus diantara teman temannya.

"Sekitar 50 kali di kafetaria ini." Jawab luhan

"Dan keseluruhannya?"

Luhan mendongak dan berpikir selama beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan Kyungsoo. "Nanti aku akan menghitungnya kembali ." Jongdae terkekeh di sampingnya.

"Tidak lucu, teman teman" Chanyeol bergumam dari tempatnya.

"Benarkah? Aku pikir itu lucu. Buktinya kau ditolak beberapa kali tapi kau tetap melakukannya, kau melakukannya karena kau pikir itu menyenangkan bukan?"

Chanyeol mengabaikan ejekan teman-temannya dan lebih memilih menoleh ke arah meja Baekhyun. Dia makan dengan teman teman sekelasnya. Pada beberapa hari, terkadang Baekhyun makan sendirian. Hari lainnya terkadang Baekhyun makan dengan temannya, Tao. Tapi Baekhyun tetap diam. Teman sekelasnya sangat bising tapi Baekhyun tetap diam. Baekhyun terkadang ikut tertawa mendengar ucapan teman temannya, tapi ia tidak mau melibatkan dirinya terlalu jauh. Chanyeol pernah melihat Baekhyun melakukan itu berkali-kali. Tapi yang terpenting bagi Chanyeol bahwa ia tidak perlu khawatir baekhyun akan makan sendirian.

****

Pikiran Baekhyun selalu jauh di atas awan. Dia sangat menyukai kursinya di kelas karena Ia dapat dapat melihat keluar dan melupakan bebannya untuk sementara waktu. Udara selalu bagus. Tawa samar yang bercampur aduk tanpa henti dari tanah adalah musiknya. Dan bagaimanapun ia sangat menyukai ini.

"Dan, seperti biasa, nilai ulangan matematika tertinggi Byun Baekhyun!" Suara guru didepan mengintrupsi Baekhyun, Baekhyun memalingkan kepalanya beberapa detik. Teman-teman sekelasnya bertepuk tangan dan tersenyum kepadanya. Dia melihat beberapa orang yang kesal, karena tidak mendapatkan nilai terbesar. Baekhyun berdiri, setenang mungkin, dan berjalan ke depan untuk mendapatkan kertas ujiannya. Dia mendapat nilai 99, tidak ada yang baru.

No Limit - Chanbaek [Trans] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang