Renata's Side
"Aku benci sama kamu, benci!" Aku menangis terisak. Sementara di depanku ada sosok yang sedang melihatku dengan wajah kasihan.
"Maaf," dia berkata pelan tapi masih bisa kudengar.
"Aku benci pertunangan ini!"
"Aku benci, lebih baik aku mati saja!"
"Ja-jangan Ren," dia berkata terbata-bata.
Mungkin akal sehatku sedang tidak berjalan kali ini. Aku marah-marah kepadanya. Setelah 6 tahun apa yang ia perbuat kepadaku. Aku tidak bisa menerimanya kali ini. Aku shock berat, melihat dia tiba-tiba datang ke hidupku lagi.
Aku tidak percaya. Aku yang bodoh karena harus terikat dengan pertunangan sepihak ini. Aku merasa dibodohi karena aku tidak tahu apa-apa. Aku seperti rakyat yang berada di negara otoriter yang harus mematuhi presidennya tanpa alasan apapun.
Jujur aku mencintai dia sejak pertama bertemu. Sampai saat ini, detik ini perasaan cinta itu masih ada. Tapi apa yang dia perbuat kepadaku, justru membuat sebaliknya. Ya aku benci dia, benci sekali.
Selama 6 tahun, aku dan dia masih mempunyai ikatan. Tapi dia selalu mengabaikan aku. Mungkin karena aku dan dia harus dipisahkan dengan jarak begitu jauhnya. Dia juga tidak begitu mengenalku, sedangkan aku mengenal dia dengan lengkap. Dan saat itu aku merasa menjadi manusia paling bodoh. Jika orang berkata "untuk apa kamu memikirkan dia, sedangkan dia tidak pernah memikirkanmu sama sekali" tapi aku tidak berpikir itu. Aku selalu mengharapkan dia. Merasa khawatir setiap waktu tentang dia. Hidupku terasa berubah setelah mengetahui dia. Tindakan-tindakan bodoh itu dihasilkan karena CINTA.
Kebahagiaanya merupakan kebahagiaanku juga. Tetapi kebahagiaanku belum pasti kebahagiaanya juga.
Dan aku bodoh telah menanamkan kata itu di dalam hati.
Tak bisa kupungkiri. Jika aku...
Benci kamu Ran,
Sumpah benci kamu,BENar-BENar CInta sama kamu Randra Alfarez.
"Terima kasih Tuhan, telah mempertemukan aku dengan dia. Walaupun selama ini aku tidak selalu percaya penuh sama dia. Aku curiga dengan apa yang dia lakukan setiap waktu. Tentang sifat dia yang sangat bertolak belakang dari yang aku pikirkan. Dan Kau kali ini telah menunjukkan siapa sebenarnya dia kepadaku," - Renata Alvano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suspicious
Teen FictionAku tidak bisa membenci mu karena terlalu dalam mencintai. Yang aku rasakan hanya BENCI padamu. BENAR-BENAR CINTA kamu.