Chapter 5

17 3 0
                                    

#diah_storyline                    

       Pagi yang hangat, seberkas cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah kaca jendela di kamar Jinyoung.
Ia menatap langit dan menghembuskan nafas hingga menciptakan embun-embun putih pada lapisan kaca.
Sesuatu telah menghampiri fikirannya. "Rose" gadis ini mungkin benar benar telah memikat hatinya.
Ia merasa seperti sedang terjebak di sebuah labirin yang memaksanya untuk mencari jalan keluar walaupun itu sulit.

~~~

Rose yang tengah membaca buku sempat terngiang hal indah yang ia lalui bersama Jinyoung.

"Cinta? Apa aku sudah mulai mengenal itu?" gumam Rose

Rose meletakkan bukunya dan mengambil secangkir green tea hangat di meja, ia meneguk minumannya sambil terdiam menatap kosong kearah langit-langit kamarnya.

Dulu ibu Rose pernah mengatakan "Jangan takut untuk mengenal cinta, karena semua manusia hidup berbekal cinta, dan semua pantas untuk merasakan keindahannya"
Mengingat hal itu membuat sosok Jinyoung melintas kembali di fikirannya.
Teka-teki pun terjawab sudah, bahwa Rose menyimpan rasa pada Jinyoung.

Rose memutuskan untuk mengajak Jinyoung berkencan malam ini.

The night~~~

Sebuah gaun peninggalan ibu Rose kini ia kenakan di tubuh rampingnya itu. Ia terlihat begitu manis dengan perbaduan warna merah muda dan putih yang melapisi bagian tubuhnya kini.

"baik kurasa ini cukup" ucap Rose kepada cermin di hadapannya

Heningnya malam di hiasi dengan lantunan melody yang berasal dari tuts piano yang dimainkan oleh Pria di sudut restourant. Pria tampan lengkap dengan jas putihnya itu bangkit dan menghampiri Rose.

"Yeppeosseo" pujian itu keluar langsung dari mulut Jinyoung.

"Kau membuat pipi ku memerah oppa" jawab Rose dengan malu-malu.

Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan menuntun keduanya duduk di kursi yang telah dipersiapkan.

Jinyoung meraih tangan Rose dan membawanya menuju kursi putih itu.

Tepat di bawah paparan sinar lampion, keduanya melepas tawa ria, namun suasana berubah datar di saat perbincangan serius dimulai.

"Rose-ah, apa kau akan kembali ke Australi seusai syuting kita berakhir?" tanya Jinyoung.

"Kurasa tidak, aku sudah memutuskan untuk tetap di Korea, aku akan melanjutkan karir ku disini oppa" jawab Rose.

"Jinjja? Ini kabar luar biasa untuk ku" sahut Jinyoung dengan wajah berbinar.

"Aku senang bisa mengenal mu, dan membawa ku ke dalam karir impian ku, aku merasa diriku banyak berubah setelah mengenal mu Rose. Dulu mungkin aku terkenal sombong tapi sekarang aku membuat sejarah baru bahwa Park Jinyoung bisa sukses dengan hasil keringatnya sendiri" tegas Jinyoung.

"Lalu bagaimana dengan kontrak mu dengan agensi di Seoul? Dan kedua sahabat mu Jennie dan Jb? Apa kau akan meninggalkan mereka juga?" tanya Rose.

"Aku sudah melepas kontrak ku. Hm sudahlah jangan bahas hal itu, malam ini aku akan fokus dengan wanita dihadapan ku, mengukir senyuman di bibirnya sudah menjadi tugas ku sekarang" kata Jinyoung sambil menunjukkan aegyeo manja.

"Ahh oppa, kau mema...."
Suara Rose hilang ketika Jinyoung menyela pembicaraannya

"Mian jika aku tidak sopan, tapi Rose-ah apa kau tau awalnya aku takut untuk mengungkapkan ini, namun hal itu semakin menyiksa jika terus kusimpan"

"Buatlah aku paham dengan maksud mu oppa" ujar Rose.

"Aku mencintai mu, bisakah kau menerima ku menjadi bagian penting dalam hidup mu?" tanya Jinyoung dengan raut meyakinkan.

"Astaga!! Apakah ini sebuah mimpi oppa? Jika iya buatlah aku untuk tidur selamanya" ucap Rose sembari mengacak-acak rambutnya.

"Tidak sayang, ini nyata dan kita sudah memulainya" ujar Jinyoung sambil mencubit pipi Rose.

Perlahan, Jinyoung mendekatkan bibirnya ke bibir merah Rose. Nuansa hangat itu terjadi begitu singkat, namun kelembutan bibir manis Jinyoung mampu membuat Rose terbuai mengikuti alunan melody kala itu.

Keduanya kini terlihat sedikit canggung dan sempat memalingkan wajah, namun kedatangan seorang pelayan kembali menghidupkan suasana, sebuah nampan yang berisikan pesanan mereka pun tiba.

Sepotong beef steak Rose sodorkan ke bibir Jinyoung, dan Jinyoung pun paham dengan isyarat itu dan menerima suapan dari Rose.

Malam berlalu, dan menggiring keduanya ke dalam kisah baru bahwa Jinyoung dan Rose kini resmi berpacaran.

.....

Tbc..

LOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang