Hari ini, aku sudah siap untuk pergi ke kelas baruku. Disana, tentu aku akan bertemu dengan Zwei dan Claire.
Ya, meskipun di kamar aku tetap bertemu dengan mereka.
Oh! Dan ocehan mereka yang membuatku harus menyumpal telingaku dengan headphone.
Ah sudahlah. Aku harus berpikir positif. Ya! Aku akan bertemu dengan duo ona-- maksudku kedua sahabatku itu! Hehehe.
Aku sangat senang!
Sangat amat senang!
.
.
.
.
.
....
Bullshit.
Lihatlah. Aku sudah dikelas sekarang. Oh betapa bahagianya aku sehingga membuat telingaku pecah.
Rasanya telingaku baru saja mengeluarkan darah.
Zwei dan Claire tak henti-hentinya menggangguku dengan teriakan membahana mereka. Seperti,
"KYAA TASIE AKU TIDAK PERCAYA KAU SUDAH NAIK!"
"HEY KAU TIDAK MENGGUNAKAN CHEAT, KAN?! MENGAPA BEGITU CEPAT?!"
"AYOLAH JAWAB PERTANYAANKU TAS!"
Tch. Mengerikan.
Jika aku bisa meninggalkan telingaku di kamar, mungkin sudah dari kemarin aku meninggalkannya.
Oh ya, jika kalian bertanya mengapa Zwei dan Claire begitu terkejut, jawabannya adalah karena aku tidak memberitahu mereka tentang kenaikan pangkatku.
Maksudku-- kejutan.
Mereka memang terkejut saat melihatku masuk ke kelas itu. Tapi, aku pun tidak kalah kagetnya saat mendengar pekikkan dari kedua anak itu.
Saat mengingatnya, aku meringis tertahan.
"Hey Tas, you know i can read your mind, right?" Tanya Claire dengan tatapan bagaikan seekor elang yang sudah menargetkan mangsanya.
Aku meringis pelan. "I know. Sebaikanya kau berhenti melakukan itu, Claire. Karena kau tidak akan suka dengan apa yang kupikirkan," Ucapku dengan seringai jahat yang membuat Claire meringis.
"Ugh. Akan kuusahakan." Ucap Claire bergidik ngeri yang berhasil membuatku terkekeh pelan.
Tiba-tiba saja, terdengar suara decitan pintu yang sontak membuat murid-murid di kelas baru Beserta dengan aku dan Claire terdiam menatap ke pintu.
Suara langkah kaki yang mengintimidasi itu membuat murid-murid dikelas itu dengan susah payah menelan saliva nya. Dan--
Deg
Deg
Deg
"HALO SEMUA!"
Glek.
Bletak!
"Owie! Siapa itu yang melempar penggaris ke kepalaku?!"
"DASAR IDIOT! KUKIRA KAU MONSTER PEMARAH ITU!" Teriak salah seorang siswi.
Sedangkan lelaki yang diteriaki oleh siswi itu hanya tersenyum tanpa dosa. "Maaf, maaf." Ucap siswa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Dragons : Flame & Ice
FantasyNamaku Zestasia Alithea. Aku hanyalah seorang anak panti asuhan yang dibenci oleh hampir seluruh penghuninya. Dulu, waktu aku sedang kabur dari panti asuhan untuk melihat dunia luar, aku menemui seorang wanita cantik yang ingin menyeberang tanpa mel...