4. Vienna Boy

920 154 13
                                    

Vienna, 10.00 AM

Pagi menjelang siang, Kota Vienna masih seperti biasa, dengan langit biru cerah dengan aktifitas penduduknya yang sibuk.

Istana Schönbrunn merupakan tempat favorit bagi masyarakat Vienna, apalagi bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Vienna. Di depan istana banyak didapati cafe-cafe yang bisa dijadikan tempat menikmati keindahan bangunan Istana Schönbrunn.

Salah satu sudut sebuah cafe terlihat seorang gadis dengan rambut hitam panjang baru saja memasuki cafe tersebut. Gadis tersebut duduk di salah satu pojok cafe dan terlihat sedang memesan menu yang ada di cafe tersebut.

 Gadis tersebut duduk di salah satu pojok cafe dan terlihat sedang memesan menu yang ada di cafe tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis tersebut tampak menunggu kedatangan seseorang, mungkin saja temennya atau mungkin kekasihnya.

"Wendy" ujar seseorang.

Wendy adalah nama gadis tersebut, lebih tepatnya Wendy Son. Mendengar namanya dipanggil oleh suara yang sangat familiar, Wendy langsung mengalihkan pandangannya kepada arah suara tersebut.

"Hai, kukira kau akan terlambat" ujar Wendy.

"Kebetulan urusanku sudah selesai, besok aku rekaman"

"Apa? Kau jangan berbohong Taeil! Mana mungkin secepat ini?" tanya Wendy kaget.

Pemuda bernama Taeil itu hanya menampakan senyuman manis di wajahnya. Ya, pria itu adalah Taeil sang cucu pertama Kerajaan Santmutz yang telah meninggalkan istana selama 9 tahun.

"Awalnya aku pun tak percaya, tapi setelah Mr. Yesung memberikanku kontrak ini, aku pun mulai percaya" jelas Taeil sambil memperlihatkan kontraknya.

"Waw, aku tak bisa bicara! Ini benar-benar seperti mimpi! Setelah 9 tahun kau bisa mewujudkanya." ujar Wendy takjub.

"Yaa mungkin ini yang namanya usaha takkan mengkhianati hasil" jawab Taeil.

Seperti yang sudah diketahui, Taeil meninggalkan istana demi menggapai mimpinya menjadi seorang penyanyi, lebih tepatnya penyanyi klasik, maka tidak heran jika Vienna menjadi tujuannya.

Sesaat kemudian Taeil dan Wendy sama-sama berdiam, dikarenakan pesanan keduanya datang, segelas Amaricano untuk Taeil dan segelas Green Tea Latte untuk Wendy. Sambil menikmati minuman mereka, kedua orang tersebut tampak sedang sibuk dengan urusan otak masing-masing. Apalagi Wendy, mendengar kabar Taeil akan rekaman, membuatnya bimbang untuk menyampaikan sesuatu hal penting yang baru saja ia ketahui tadi pagi.

"Taeil sebenarnya ada yang ingin kubicarakan, sedikit serius" kata Wendy.

"Bicarakan saja, tak biasanya kau begini" ujar Taeil sambil menyeruput kopinya.

Wendy bingung bagaimana caranya untuk dapat memberitahukan hal penting ini pada pemuda di depannya, ada sedikit rasa ragu pada diri Wendy.

"Aku tak bisa memberitahukannya langsung, tapi mungkin Email ini bisa menjelaskannya" kata Wendy sambil memberikan handphonenya pada Taeil.

Crowns | NCT [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang