03. Mimpi

87 7 1
                                    

Aku terbangun ketika mendengar suara berisik dan teriakan dari lantai bawah.

"Ibu?!" Aku mendengar ibu berteriak dari lantai bawah.

...

Tap tap tap

...

Aku bergegas lari membuka pintu kamar dan berlari menuruni tangga

"Ibu?! Dimana kau?" Aku terus memanggil namun tak ada jawaban.

"Ada apa bu?!" Saat itu aku berlari menuju dapur dengan panik.

Tepat di depan pintu dapur aku melihat ibu. Hanya kepala ibu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaahh..!!"

Aku melotot menjerit tertahan. Aku mundur tak percaya. Aku tercekat dan langsung menangis sejadi-jadinya melihat pemandangan mengerikan di hadapanku. Ruangan itu sekarang lebih terlihat seperti kamar potong. Aku melihat bagian potongan daging manusia berserakan di lantai dapur, darah dimana mana. Kali ini aku cuma bisa ternganga, perutku mual.

Seseorang mendorongku dari belakang tempat aku terpaku. Aku tersungkur.

Aku kaget melihat seorang pria berambut keriting panjang sebahu dengan pisau daging di tangannya berdiri di sudut dapur. Sosoknya tinggi memakai celana jeans robek dengan sepatu boot dan kemeja jeans penuh darah membungkus badannya yang tegap. Dia terlihat seperti tukang kebun gila.

Pria dengan tampilan seorang pembunuh sedang berada di hadapanku.

"Siapa kau?!.. Apa yang kau lakukan pada ibu ku!"

Aku berteriak histeris sambil menangis. Pria itu hanya menatapku dengan senyum bengis yang menyeramkan.

"Kenapa kau melakukan ini!" Aku sangat takut sampai ingin pingsan rasanya.

aku sadar sekarang aku juga sedang dalam bahaya. Lari adalah hal paling masuk akal untuk aku lakukan saat ini. Aku berlari menyeruduknya dengan kepalaku dan seranganku berhasil merobohkannya.

...

Tap tap tap

...

Aku terus lari sekencang mungkin melewatinya kembali ke kamar ku di lantai atas. Aku segera menutup pintu dan menguncinya.

"Ibu" suara ku bergetar. "Kenapa ini terjadi, apa yang harus aku lakukan" aku menangis menggigil ketakutan. Jantungku berdegup tak karuan.

...

Tap tap tap

...

Aku mendengar langkah kaki berlari menaiki tangga. Tepat di depan pintu kamarku langkah kaki itu berhenti. Aku diam membisu ketakutan di balik pintu. Keringat dingin mengucur di leher dan pelipis ku.

Braakkhh..!!

Sebuah pisau daging menyembul masuk menembus pintu kamarku.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaakh..!!"

Aku terbangun ketika kakakku berjalan lunglai masuk ke kamar ku.

"Ada apa Diana?" Dia berjalan mendekatiku sambil menggosok gosok matanya. Aku sadar tadi itu hanya mimpi. Aku merasakan tubuhku masih bergetar ketakutan karena mimpi itu seperti nyata. Begitu jelas.

"Apa kau mimpi buruk?" Kakak duduk di sebelah tempat tidurku dan menatap ku.

"Kau tadi berteriak memanggil manggil ibu" dia melanjutkan.

"Lihat kau membangunkan aku, sekarang masih jam 3 pagi" dia menatap jam weker di meja sebelah tempat tidurku dan menguap.

"Maafkan aku, tadi aku bermimpi hal yang sangat mengerikan" aku merasa bersalah telah membangunkannya.

"Baiklah, saat sarapan ceritakan padaku. Ibu belum pulang, sekarang lanjutkan tidurmu"

Aku baru ingat ibu sedang di rumah sakit jiwa menemui dokter yang pernah merawatku. Aku hanya menurut saat kakak dengan lembut menarikkan selimut dan memberi ciuman di keningku. Dia berdiri dari pinggir tempat tidurku. Aku menggapai lengannya yang hendak pergi.

"Bisakah kau tidur bersamaku sampai pagi saja?" Aku memelas.

"Ah ayolah adik kecilku, sekarang kau sudah 16 tahun. Cukup besar untuk tidur sendiri." Dia menarik tangannya.

"Hati-hati kutu-kutu Amazon sedang memperhatikanmu" ucapnya terkekeh. Aku tersenyum menimpalinya.

Kakak berjalan keluar kamar sambil tersenyum melambaikan tangannya ke bawah membuat aba-aba bahwa aku harus segera tidur. Aku menatap kepergiannya dengan helaan nafas panjang, aku hanya merasa mimpi tadi benar-benar terjadi.

Dan tepat saat kakak berada di luar kamar. Seorang pria berambut keriting panjang sebahu menebasnya dengan pisau daging tepat di punggungnya.

Jduuuukk..!!

Kakak jatuh telungkup. Darah segar mengalir deras dari punggungnya. Sesaat jantung ku terasa berhenti derdetak.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaakkh"

Aku terbangun ketika seorang pria berambut keriting panjang sebahu berdiri menatap ku dari pintu kamar dengan pisau daging di tangannya. Pria itu menatapku dengan senyum bengis mengerikan.

Dia mulai berjalan pasti mendekatiku selangkah demi selangkah. Tidak, ini hanya mimpi. Aku mencoba meyakinkan diriku.

Aku menutup kedua mataku. Dan saat itu juga pisau daging sudah mendarat tepat di atas kepalaku.

***

Di beritakan pagi ini, gadis muda yang tinggal sendirian di rumahnya yang berada di daerah perkebunan telah di temukan tewas gantung diri. Sebelumnya dia tinggal bersama ibu dan kakaknya yang meninggal karena mengalami kecelakaan mobil saat berkendara menuju ke rumah sakit jiwa 1 tahun silam.

Watch Out?! (Complete) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang