Sehun mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang.Sesekali ia bersiul-siul ria,dia sedang perjalanan pulang setelah selesai dari tempat berenang.
Tapi,mata elangnya menangkap sosok yang tidak asing untuknya.Dia menyipitkan matanya fokus,motornya dilajukan melambat."Itu Wendy kan..loh kenapa dia nangis di pinggir jalan?"Tanya Sehun pada dirinya sendiri.Dan dihampiri Wendy yang sedang duduk menangis di halte seorang diri.
Begitu motornya berhenti,Sehun langsung melepas helmnya dan segera ia turun dari badan motor.
Kemudian Sehun duduk mendekat Wendy."Ndy..Wendy.."Sehun menepuk pelan pundak Wendy
"Se--se-hhunn.."Jawab Wendy terbata dan buru-buru mengusap air matanya.
"Lo beneran nangis?!"Tanya Sehun sambil menunduk menatap lekat mata merah Wendy.Dan Wendy memilih mengelak dengan menggeleng dan mengusap air matanya.
"Kenapa lo?elo gak di gangguin preman pasar,atau om-om hidung belang kan..?"Tebak Sehun nyerocos.
"Paansih Lo Hun!"Lirik Wendy kesal.
"Ya elo kenapa?nangis di jalan gini..gak hits banget"
"Emang ada orang nangis hits?"Wendy tersenyum samar.
"Gak ada haha di ada-adain aja haha"Jawab Sehun"Gue serius deh,lo kenapa?lo darimana?"
"Ehm..gue dari rumah Seulgi.."Sahut Wendy ragu-ragu.
Sehun mengangguk seolah sudah bisa menebak alur cerita yang terjadi.
Meski ragu Sehun menepuk pundak Wendy guna sedikit memberi kekuatan,atau setidaknya menghibur."Gak papa..semua bakal baik-baik aja..gak papa.."Ujar Sehun menenangkan.Tapi,justru itu menjadi sebaliknya Wendy langsung menutup wajahnya dengan telapak tangannya dan pecah dalam tangis.
"Loh..loh..kok malah nangis lagi.."Sehun kelimpungan.
"Gu--gu-e---gak pe--r--nah--ada niat--an bu--at nyakit-in---seu-l--gi--"Ujar Wendy sesenggukan.
"Iya-iya gue ngerti"Sehun menepuk punggung Wendy paham.
Dan entah bagaimana dan gimana mulainya Wendy hanyut dan malah jadi curcol ke Sehun tentang semuanya.Wendy merasa hatinya sudah terlalu sesak dan perlu tempat berbagi,dan tanpa rencana dan entah di waktu dan tempat yang tepat-tidak tepat Wendy bercerita dengan lepasnya.Dan Sehun membawa diri menjadi pendengar yang baik.
"Mungkin semuanya butuh waktu Ndy.."Komen Sehun"udah ih usap tuh ingus,gue heran kenapa Chanyeol klepek-klepek sama cewek amburadul kaya elo!"Cibir Sehun melempar candaan
"Sialan lo!"Wendy menabok Sehun"Udah ah..gue harus balik!"Wendy beranjak dari tempat duduknya
"Ih..nebeng gue aja,udah sore ini"Tawar Sehun ikut berdiri
"Ngrepotin nggak?"Tanya Wendy
"Halah..kalau repot ntar bisa di bantuin"Ujar Sehun sembari memasang helm di kepalanya.
"Nih..helm lo!"-
"Makasih ya Hun..mampir dulu!"Tawar Wendy setelah turun dari motor Sehun
"Gak usah udah sore,gue langsung balik ya!"Ujar Sehun terus melajukan motornya dan melesat membelah jalan raya.
Selepas kepergian Sehun Wendy langsung masuk ke rumah,namun baru aja kakinya menjejakan lantai rumah Wendy harus di sambut dengan Lay yang berdiri dengan tangan dilipat di dadanya.
"Habis nglayap darimana aja lo?"Tanya Lay langsung mengintrogasi
"Ada urusan bentar"Jawab Wendy mencoba santai
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream x Wenyeolgi
FanfictionChanyeol tuh bagaikan mimpi,taukan buat merealisasikan mimpi tuh butuh kerja keras. Satu yang gue harapkan,semoga Chanyeol bukan hanya bunga tidur,yang gak akan bisa gue gapai dan bakal berlalu setelah datangnya pagi.[complete dan penulisan akan di...