Face Of Demon

2.5K 278 73
                                    

Multimedia - SEAN

Setelah part ini. Ritual 100 votes lanjut ya... berlaku untuk semua part setelahnya. Hiburan lah buat yang ngetik.

-----

Ruangan itu terasa memanas seketika.

" Valleenn.. val!!!!!!!" Tekan Erick sekali lagi, kali ini memeluk bagian punggung belakang Vallen, berusaha menahan amarah yang memuncak darinya

" Lepas! Akan kubunuh dia yang berani menyakiti putriku. Lepaskan aku!" Teriak Vallen berontak, rambutnya basah oleh keringat, otot ototnya terlihat jelas mencuat dari leher dan rahangnya yang menegang. Mata ambernya penuh dengan tatapan membunuh.

" Tahan dirimu!" Teriak Erick tak kalah memerah

Sementara itu..

Sosok didepan mereka hanya tersenyum simpul dengan santainya, seolah tak ada perasaan takut atau bersalah sama sekali. Dialah Sean, SEAN ADITIRA. Sosok yang di geret Evan kehadapan mereka.

" Kau tidak mengerti bagaimana perasaanku Erick, aku ayah Vannesa!! Lepaskan aku!" Tekan Vallen berontak

" Aku mengerti karna kau dulu pernah melakukan hal yang sama pada putriku bangsat, makanya tahan emosimu. Tak ada yang akan kau dapatkan dengan membunuhnya kecuali kehancuran Vannesa! CUCUKU!!" Teriak Erick. Lalu..

" Hahahaha." Suara tawa Sean membuyarkan adegan menegangkan didepannya.

Urat urat Vallen serasa menegang mendengarnya, Erick melepaskannya. Mereka berdiri sejajar menatap sosok tanpa Ekspresi dihadapan mereka.

" Val sudah kubilang sabar!" Erick menahan pergelangan tangan Vallen yang sudah siap mengepal.

" Ini semua demi Vannesa." Imbuhnya

" Kenapa? Kau tidak bisa membunuhku Vallen? Bukankah aku cukup cerdik. Aku bunuh Putramu dan aku hamili putrimu, kau tidak mungkin bisa mencelakaiku bukan? Siapa yang akan kau adili? Ayah dari calon cucumu? Ck ck ck." Decaknya

Dan...

" Bangsaaaatt!!"

" Valleeennn...

BUG.

BUG

" Kak Valleeeennn!!" Teriak Evan berusaha melerai.

Vallen meninju wajah Sean habis habisan hingga ia tersungkur. Tak ada yang bisa menahannya. Di cekiknya, di tendangnya dan dibenturkannya kepala Sean ke Lantai beberapa kali hingga darah merembes dari hidung mancungnya. Tempurung kepalanya juga serasa retak kena amukan dan hantaman Vallen. Kepalanya seolah basah akan darah

" Vallen hentikaaannn!!" Teriak Erick berusaha menariknya

" Kak Vallen kau bisa membunuhnya!" Evan berusaha melerainya.

Tapi bukan Vallen namanya kalau ada yang bisa menghentikan amarahnya.

" Akan kubuat kau melihat siapa aku sebenarnya, mati saja kau!" Tekan Vallen dengan sorot menajam. Lalu... saat ia mengangkat kepala Sean dan hendak membenturkannya keras.

Tiba tiba

" Bukannya ini juga yang dulu kau lakukan pada Selina Anastasha." Bola mata Sean yang sekarat meremang menatap kedalam sorot mata Vallen.

Deg

Siapa katanya barusan?

Erick yang mendengar nama itu seketika pucat. Ia pun menatap kedalam mata Coklat Sean yang redup.

" Siapa kau?" Tanyanya dengan kening berkerut

" Gadis lugu dan baik yang kalian hancurkan 30 tahun yang lalu, apa kau melupakannya Tuan Vallentino Abigail? Erick Alvaro? Bahkan balasan ini belum cukup untuk membuat kalian menderita!" Sean memuntahkan darahnya

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang