"Ini neng, minum dulu, nanti kalau udah dingin jadi engga enak lagi neng" ujar Mbok Ajeng mengingatkan diriku pada segelas susu yang dibawakannya. Aku mengambil gelas tersebut dan meminumnya. Apa ini? Apakah ini yang disebut susu? Mengapa rasanya begitu ahh... Ini sangatlah tidak enak.
Baru saja aku ingin memuntahkannya, namun Mbok Ajeng telah menahanku. "Eh neng Salsha, engga boleh di muntahin, harus di minum! Itu buat kesehatan bayi neng Salsha toh" ingatnya.
Baru saja aku ingin berkomentar, ia kembali memotongnya. "Tidak boleh nolak toh neng, ini perintah dari si Ibu" lanjut Mbok Ajeng. Aku hanya menatap wanita ini tak percaya. Arrrgghh ini cukup menyiksaku, rasanya sangatlah tidak enak. Mungkin ini hanya karena aku belum terbiasa. MUNGKIN. Atau memang rasanyalah yang tidak enak.
Aku menatap Mbok Ajeng. "Gak boleh neng, harus dihabiskan" ucapnya seolah ia mengerti makna dari tatapanku. Dengan terpaksa aku meminum susu itu hingga habis, meskipun rasanya aku ingin memuntahkannya kembali. Mbok Ajeng mengambil gelas yang sudah kosong itu. "Ya udah neng, mending sekarang neng Salsha tidur, udah malam, neng Salsha udah gak boleh begadang lagi, gak bagus untuk kesehatan bayi neng Salsha" ujar Mbok Ajeng dengan lembut.
Ia sudah seperti Bunda, sangat perhatian pada ku, semua yang aku lakukan sangat diperhatikan olehnya. Aku pun tersenyum menatapnya. Aku berbaring di atas tepat tidurku yang cukup besar, ia menarik selimut itu dan menutup tubuhku. "Selamat malam neng, mimpi indah ya neng, Mbok permisi dulu" ujarnya dengan senyumannya. "Iya Mbok, juga ya Mbok, terima kasih ya Mbok" jawabku. Ia menganggukkan kepalanya, lalu pergi keluar kamarku.

KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE
General Fiction"Hidup ini tidak adil! Jadi biasakanlah dirimu!!" -Patrick Star (Spongebob Squarepants) TIDAK! HIDUP INI SANGAT ADIL! Apa yang kau tabur, itulah yang engkau tuai di kemudian hari. Tapi, aku tidak melakukan kesalahan apapun? Mengapa aku harus mengala...