"Kang Seulgi, apa yang kau lakukan?"Jimin menarik tangan Seulgi yang sudah terangkat siap menampar Yoongi. Menatap tajam wanita yang hampir saja meledak jika saja Jimin dan Taemin tidak datang. Jimin membubarkan kerumunan yang terjadi karena pertengkaran Yoongi dan Seulgi.
"Yoongi hyung, apa kau tidak apa-apa?"
Taemin langsung menghampiri Yoongi. Pria itu kelihatannya baik-baik saja, tapi Taemin tetap saja khawatir. Bukan sekali ini Taemin melihat wanita beranama Seulgi itu dengan tempramen yang serupa. Tapi itu bukan urusannya menurut Taemin, sekarang yang ia khawatirkan adalah Yoongi."Tidak papa Taemin. Bisa kita pergi sekarang, sebelum aku menampar wanita itu. Tanganku sudah terlanjur gatal ingin mengusap wajah cantiknya dengan tanganku. Tapi Itu tidak baik untuk seorang pria terhormat bukan?"
Sindir Yoongi sembari menatap tajam kearah Seulgi yang berdecih tak suka karena perlakuan Yoongi.Wow, Yoongi memang luar biasa.
Taemin segera mengiyakan ajakan Yoongi setelah ia memberikan isyarat kepada Jimin.
Keduanya pun pergi meninggalkan Seulgi dan Jimin. Keduanya sama menatap Yoongi namun dengan tatapan yang berbeda. Jimin terus menatap Yoongi ketika pria itu mulai menjauh dari jangkauannya. Ia merasa tak suka ketika ada yang bertindak di luar batas kepada Yoongi.
"Jimin, ia melukaiku. Bukankah seharusnya kau tidak membiarkannya pergi begitu saja?"
Seulgi berujar manja kepada Jimin, namun pria itu malah menatap Seulgi dingin sembari menghempaskan tangan wanita cantik itu."Pergilah dari sini, sebelum aku mengusirmu secara paksa."
Setelah berucap begitu sarkastik, Jimin meninggalkan Seulgi yang menatap tak percaya kearah Pria yang ia klaim sepihak sebagai calon suaminya.Teganya Jimin meninggalkannya dalam keadaan yang kurang baik seperti saat ini. Ini tidak bisa dibiarkan, pria bernama Yoongi itu harus mendapatkan balasannya. Karena ia telah berurusan dengan orang yang salah.
"Ck, menyebalkan."
Seulgi bergegas pergi dari tempat kejadian sebelum ia jadi bahan tertawaan seluruh karyawan kantor Jimin. Bahkan resepsionis yang tadi pagi sempat ia tegur ikut meneertawakan dirinya sebelum ia datang, dan menghentikan tawanya ketika ia Seulgi melewati kedua resepsionis tersebut."Kang Seulgi tidak pernah dipermalukan seperti ini, siapapun dirimu aku akan membalasmu."
--
"Taehyung hari ini kita akan makan malam di rumah calon istrimu, aku harap kau tidak berulah lagi."
Interupsi seorang pria paruh baya yang baru saja memasuki ruangan Taehyung."Apa aku memiliki hak untuk menolak? Aku hanya boneka untukmu bukan tuan besar Kim"
Ujar Taehyung tanpa menatap pria yang diketahui adalah ayahnya. Kendati demikian, Taehyung tak menghindahkan kehadiran pria tersebut."Jaga bicaramu Kim, ini demi kebaikanmu."
Taehyunf berdecih di tengah ia menanda tangani beberapa lembar laporan yang diserahkan oleh manjernya pagi ini."Apa ada yang salah dari ucapanku?"
Taehyung menatap langsung kedua mata pria yang lebih tua darinya itu, menatap nyalang tanpa rasa hormat kepadanya."Aku sudah cukup muak dengan hidupku, satu-satunya kebahagiaanku sudah kau renggut. Kau renggut Yoongi dari hidupku. Kau bilang demi kebaikanku? Omong kosong, itu hanya demi kesenanganmu semata. Kau terlalu mencintai Uang ketimbang keluargamu"
Amarah Taehyung tak terbendung lagi, ia meluapkan semua isi hatinya. Hatinya remuk, membuat lubang hitam pada palung hatinya semakin lama semakin melebar. Jika ada sebuah cara agar Yoonginya kembali maka semua akan ia lakukan, bahkan jika harus mempertaruhkan semua yang ia miliki saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Completed) Lead You! Need You! Love You
Romance{SLOW UPDATE) "Apa yang telah kau lakukan padaku Min Yoongi, bahkan kau menggenggam jantung dan hatiku tanpa ku tau kapan kau mengambilnya." Park Jimin