First kiss?

356 54 10
                                    

Hai. Anak pembunuh.

Jantungku berhenti berdetak sejenak..

Anak pembunuh? Siapa?

Aku tidak mengenal nomor ini, mataku masih menatap pesan di layar yang bergetar kecil itu.

Tanganku gemetar.

Kurasakan tatapan heran Jung Ho saat melihat perubahan air mukaku. Jung Ho merampas ponsel di tanganku dengan panik, aku sedikit tersentak.

Aku melihatnya membaca pesan itu dengan ekspresi kaku, tangannya memegang kuat kemudi di depannya seolah ingin menancapkan kuku tangannya di sana.

"Orang iseng memang sering mengganggu belakangan ini," ucapnya dengan ekspresi datar. Raut wajahnya sangat kaku.

Aku menelan ludah dengan susah payah seolah aku sedang menelan kerikil saat ini.

Semoga ini memang perbuatan orang iseng.

•••


Es krim ini cukup membuat mood-ku membaik saat ini.

Ini kali pertama Jung Ho mengajakku membeli es krim, dan lihatlah dia saat ini.
Dia memakan es krim seperti siput yang sedang berjalan, tenang dan lambat. Sama sekali tidak membuka suaranya setelah menyerahkan sebuah es krim padaku, dia hanya mendudukkan dirinya di sebelahku dan mulai menikmati es krimnya.

Sinar matahari terlihat redup saat ini karena awan-awan itu menghalanginya, hembusan angin terasa semakin menyayat karena waktu menunjukkan sudah hampir sore.

Musim dingin baru di mulai, kira-kira kapan salju pertama akan turun tahun ini?

Aku menghirup udara dingin itu sebanyak-banyaknya memenuhi rongga paru-paruku. Rasanya menyegarkan.

"Kau tidak bertanya kenapa aku membelikanmu es krim saat udara dingin seperti ini?"

Aku menoleh karena dia membuka suaranya tiba-tiba. Aku tidak masalah dengan udara saat ini karena aku sangat menyukai es krim.

"Kupikir kau membelinya karena kau menyukainya atau sekedar untuk menghilangkan stress, angeuraeyo?" (isn't?)

Ia menatapku dan tersenyum,
Aku membalas senyumannya saat bibirku sudah mencapai es krim, menyisakan noda putih di sana.

Tiba-tiba Jung Ho menarik tanganku lembut lalu menciumku.

Mataku berkedip-kedip setengah panik. Apa yang dia lakukan?!

Ia menarik diri lalu menatapku, "Why so serious? Aku hanya bercanda." Ia bangkit dengan cengiran lebarnya yang terlihat sangatttt menyebalkan di mataku.

Aku memalingkan wajah cepat. Entah kenapa wajahku mulai memanas, aku rasa aku akan meleleh seperti coklat yang dipanaskan saat ini.

"Ayo pulang," Jung Ho berdiri dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya kepadaku.

•••

Apa maksud ciumannya tadi?
Apa dia sadar dengan apa yang telah ia lakukan kepadaku?

Dan kenapa jantungku berdetak cepat lagi?!

"Jang Mi,"

"Sepertinya aku harus pergi ke dokter,"
Tanpaku sadari aku menyuarakan pikiranku, sesaat kemudian aku merasakan tepukan pelan di bahuku dan refleks aku menoleh ke arahnya.

Wajahku kembali memanas saat mengetahui jari telunjuknya menyentuh pipiku, segera aku menepisnya dan buru-buru memalingkan wajah ke kaca jendela. Aku tidak sanggup melihat manik mata coklat itu.

Save Me ; JJK  [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang